Jenis Pakan Orangutan Manajemen Pakan Orangutan

atau di utara Danau Toba terutama di Taman Nasional Gunung Leuser. Populasi orangutan terpecah menjadi empat subpopulasi utama, yaitu: 1. Subpopulasi wilayah sekitar Aceh yaitu di sebelah barat Sungai Alas dan Sungai Wampu; 2. Subpopulasi di Hutan Lindung Dolok Sembelin dan Batu Ardan di Kabupaten Dairi dan kawasan hutan yang bersambung di sebelah Timur Sungai Alas yang membentang di sepanjang kaki-kaki bukit pesisir barat dan Menurus sampai ke pantai Sibolga; 3. Subpopulasi Tapanuli bagian tenggara di antara Sungai Asahan dan Sungai Barumun dan sub populasi di Anggolia, Angkola dan Pasaman, semua daerah yang berada di sepanjang bagian barat kaki Bukit Barisan, dari hilir Sungai Batang Toru yang membentang ke arah Selatan di antara Padang Sidempuan dan daerah sekitar Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, sekitar 50 km di sebelah utara Padang.

2.3 Jenis Pakan Orangutan

Orangutan memakan lebih dari 200 jenis tumbuhan yang berbeda di alam liar. Jenis pakan orangutan pada umumnya sangat bervariasi hingga 60 dimana jenis pakan paling banyak adalah berupa buah-buahan Rijksen 2001. Oleh sebab itu, orangutan disebut sebagai satwa frugivora yang artinya satwa pemakan buah- buahan. Walaupun demikian, orangutan juga memakan bagian-bagian lain dari tumbuhan daun muda, bunga, kulit kayu, biji, kambium dan getah, liana, serangga seperti rayap, vertebrata kecil dan tanah untuk memenuhi kebutuhan mineralnya. Orangutan lebih menyukai buah segar dan buah-buahan besar dengan kulit keras yang dapat dimakan Rowe 1996. Orangutan juga merupakan jenis satwa tipe pengumpul atau pencari makan yang bersifat oportunis yaitu jenis satwa yang akan memakan jenis apa saja yang dapat diperolehnya. Pada aktivitas makannya, orangutan umumnya memilih jenis pakan yang paling disukai. Hal ini sering disebut dengan jenis pakan palatabel. Meijaard et al. 2001 menyatakan bahwa pada hutan alam, saat musim buah orangutan dapat memilih makanan yang paling disukai untuk dimakan tetapi pada saat tidak musim buah maka orangutan akan memakan apa saja jenis yang dijumpainya. Oleh sebab itu, kepadatan orangutan di habitatnya bervariasi sesuai dengan ketersediaan pakan. Densitas paling tinggi terdapat di daerah dataran banjir flood-plain dan hutan rawa gambut.

2.4 Manajemen Pakan Orangutan

Maple 1980 menyatakan orangutan yang hidup di penangkaran memiliki waktu aktif yang berkorelasi positif dengan waktu pemberian pakan. Berdasarkan hal tersebut dapat diperoleh bahwa jenis pakan orangutan di habitat aslinya adalah buah-buahan 60, bunga dan daun muda 25, kulit kayu 15, akar alang- alang air, serangga rayap, ulat, semut, belalang, jangkrik, kutu, jamur, telur dalam sarang burung, vertebrata kecil tupai, tokek, kukang, madu, pangkal, batang tunas rotan muda, tanaman jalar, pakis dan palma kecil dan terkadang orangutan memakan kepompong untuk menambah bobot badan mereka Rijksen 2001. Sinaga 1992 juga menyatakan bahwa keaktifan harian orangutan dari hari ke hari terutama digunakan untuk makan dan beristirahat, menyusul berjalan dan keaktifan lainnya. Pada umumnya, keaktifan makan orangutan yang tertinggi terjadi pada pagi hari dan sore hari sedangkan pada siang hari menurun dengan keadaan cuaca semakin panas. Apabila dalam satu hari dibagi ke dalam 3 bagian yaitu antara pukul 6-10, pukul 10-14 dan pukul 14-18 maka pada periode pukul 6-10 dan pukul 14-18, orangutan sedang aktif untuk makan sedangkan pada periode pukul 10-14 kegiatan orangutan tersebut mengalami penurunan. Pola makan orangutan sangat dipengaruhi oleh kondisi biologis dan cara hidupnya. Oleh karena itu, distribusi jumlah dan kualitas makanannya menurut waktu dan tempat tertentu merupakan faktor penentu adanya perilaku pergerakan, kepadatan populasi yang akhirnya menentukan organisasi sosialnya.

2.5 Kegiatan Reintroduksi Orangutan