pakan, cara pemberian pakan, perawatan kandang, perawatan kesehatan orangutan dan upaya penanggulangan terhadap penyakit orangutan.
3.3.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti buku, artikel, jurnal ilmiah, skripsi,
tesis dan berbagai karya ilmiah lainnya. Data sekunder yang diambil meliputi kondisi umum lokasi pusat reintroduksi orangutan sumatera yang terdiri dari
letak, luas, flora, fauna, sejarah dan dasar hukum pelaksanaan kegiatan di pusat reintroduksi, jumlah tenaga kerja dan perkembangan mengenai keberadaan
populasi orangutan yang berada di pusat reintroduksi.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek kegiatan di pusat reintroduksi secara umum agar penajaman dan keabsahan analisis semakin kuat.
Pada studi pustaka juga dilakukan penelusuran informasi sekunder mengenai adaptasi orangutan yang akan dilepasliarkan ke habitat alam. Data ini berfungsi
sebagai pelengkap dalam analisis data mengenai adaptasi orangutan terhadap habitat sebelum masa pelepasliaran ke alam di pusat reintroduksi orangutan
sumatera.
3.4.2 Observasi lapang
Pengamatan langsung mengenai manajemen pakan orangutan sumatera pada kandang sosialisasi dilakukan terhadap aspek-aspek pemeliharaan orangutan di
dalam kandang, teknis penyediaan dan pemberian pakan orangutan, manajemen kandang dan manajemen kesehatan orangutan. Aspek teknis mengenai
manajemen pakan orangutan diamati pada kandang sosialisai, kegiatan yang dilakukan orangutan di pusat reintroduksi dan kegiatan lainnya yang menunjang
pengamatan terhadap manajemen pakan orangutan. Data hasil pengamatan baik mengenai manajemen pakan orangutan terhadap kebiasaan habit makan
orangutan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menjelaskan secara rinci mengenai pengamatan yang dilakukan. Pengambilan data di lapangan dilakukan
dengan metode Focal Animal Sampling Altmann 1974.
Pengamatan ini merupakan pengamatan yang dilakukan pada orangutan yang menjadi fokus focal animal meliputi semua kebiasaan makan habit
orangutan terhadap durasi yang terjadi dan terfokus pada individu target tanpa menghiraukan individu lain yang berada di sekitar target. Jumlah orangutan yang
diamati sebanyak 6 individu yang terdiri dari 3 tiga individu betina dan 3 tiga individu jantan. Orangutan yang diamati berasal dari struktur umur anak, remaja
dan dewasa muda. Hal ini dilakukan dengan kriteria bahwa struktur umur orangutan dari umur anak, remaja dan dewasa muda memiliki kebiasaan makan,
cara makan yang lebih aktif, mandiri dan berpotensi baik untuk diamati terhadap manajemen pakan. Pada penelitian, untuk mempermudah dalam
penginterpretasian data, maka diperlukan penyajian data dalam bentuk gambar, grafik dan tabel.
Adapun data hasil wawancara dan data sekunder dianalisis secara deskriptif kualitatif sesuai dengan pengelompokan data, meringkas, dan memasukkannya ke
dalam gambar dan tabel untuk mempermudah penyajian data. Data yang digali dari penelitian ini mencakup pengelolaan orangutan yang meliputi:
a. Kandang sosialisasi orangutan jenis, konstruksi, jumlah dan ukuran, luas, peralatan dan perlengkapan dalam kandang, suhu, daya tampung kandang, dan
perawatan kandang. b. Manajemen pakan orangutan yang meliputi jenis pakan utama orangutan, pakan
pengayaan enrichment, pakan tambahan, pakan hutan, sumber pakan, karakteristik pakan, jumlah pemberian pakan, waktu pemberian pakan,
frekuensi pemberian pakan, cara penyediaan dan cara pemberian pakan. c. Perawatan kesehatan dan penyakit meliputi jenis penyakit per umur orangutan,
bentuk pencegahan, upaya pengobatan dan alat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit orangutan.
3.4.3 Wawancara