pH Total asam Karakteristik Cairan Fermentasi

21 Tabel 7. Hasil analisis cairan fermentasi Parameter fermentasi hari ke - 10 20 30 40 50 pH 4.18 b 3.75 b 3.39 a 3.65 b 3.63 b Total Asam ml NaOH100g bahan 15.84 a 46.05 ab 55.15 ab 72.45 ab 103.25 b Bakteri Asam laktat x 10 6 CFUg 0.72 a 59.60 abcd 19.56 abc 41.77 abcd 16.15 ab Total Plate Count x 10 6 CFUg 0.03 a 16.24 abc 16.66 abc 28.54 abcd 10.66 ab Total Soluble Carbohydrate mgL 178.87 a 601.01 ab 1052.61 abc 1116.50 abc 1594.70 abc

4.2.1. pH

Dari hasil ANOVA dan uji lanjut LSD pada Lampiran 4 diperoleh bahwa terdapat satu perlakuan yang berbeda signifikan dengan perlakuan lain pada taraf 5 yaitu cairan fermentasi 30 hari, sedangkan cairan fermentasi 10 hari, 20 hari, 40 hari dan 50 hari tidak berbeda signifikan. Nilai pH cairan fermentasi 30 hari yaitu 3.39 dan merupakan nilai pH paling rendah, sedangkan pada perlakuan lain berkisar antara 3.63-4.18. Pada cairan fermentasi 30 hari lingkungan fermentasi paling asam dibandingkan dengan yang lain. Rendahnya nilai pH pada cairan fermentasi tersebut disebabkan adanya asam organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang tumbuh selama proses fermentasi terutama bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat sehingga dapat menurunkan pH pada cairan fermentasi.

4.2.2. Total asam

Dari hasil ANOVA dan uji lanjut LSD pada Lampiran 4 diperoleh bahwa nilai total asam berbeda signifikan pada cairan fermentasi 10 hari dan 50 hari, sedangkan pada cairan fermentasi 20 hari sampai 40 hari tidak berbeda signifikan pada taraf 5. Kenaikan nilai total asam terjadi sampai dengan fermentasi 50 hari artinya jumlah asam yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat semakin tinggi. Hal ini berhubungan dengan jumlah bakteri asam laktat yang tumbuh selama fermentasi. Selain dapat menurunkan pH, asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat juga dapat meningkatkan total asam pada cairan fermentasi. Bakteri asam laktat memanfaatkan kandungan pati sebagai substrat untuk diubah menjadi glukosa dan kemudian digunakan untuk menghasilkan asam laktat melalui proses glikolisis.

4.2.3. Bakteri Asam Laktat