Analysis of Variance ANOVA

16

3.3 Analysis of Variance ANOVA

Desain percobaan pada penelitian ini adalah pengaruh lama fermentasi spontan terhadap karakteristik mutu cairan fermentasi dan karakteristik fisikokimia dan fungsional tapioka asam yang dihasilkan. Perlakuannya adalah variasi lama fermentasi yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 hari dengan masing-masing tiga kali ulangan. ANOVA atau analisis ragam merupakan metode statistika untuk menguji signifikansi perbedaan dari dua atau lebih nilai rata-rata. Pada dasarnya metode ini merupakan proses aritmetika untuk membagi keragaman jumlah kuadrat total menjadi kompoen-kompenennya yang berhubungan dengan sumber keragaman yang diketahui. Bentuk hipotesis yang akan diuji ialah : H : µ 1 = µ 2 = … = µ t nilai rata-rata dari semua perlakuan adalah sama H 1 : minimal ada satu nilai rata-rata yang tidak sama dengan yang lainnya Hasil perhitungan pada ANOVA biasanya ditampilkan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat dalam Tabel 6 berikut : Tabel 6. Tabel ANOVA Sumber Keragaman Derajat bebas db Jumlah kuadrat JK Kuadrat Tengah KT F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP F Galat error tr-1 JKG KTG Total rt-1 JKT Keterangan : t = jumlah perlakuan r = jumlah ulangan pada setiap perlakuan Nilai-nilai jumlah kuadrat, kuadrat tengah dan F hitung dicari dengan rumus-rumus sebagai berikut : ∑ ∑ Keterangan : Yij = data pada perlakuan ke-1 dan ulangan ke-j Yi = total data pada perlakuan ke-i Y.. = total data keseluruhan 17 Statistik uji yang digunakan adalah uji-F. F hitung merupakan nilai F yang diperoleh dari hasil perhitungan dan merupakan rasio dari dua nilai dugaan yang bebas dari ragam yang sama. Selanjutnya F hitung ini dibandingkan dengan F tabel, yakni nilai-nilai yang ada pada tabel distribusi F pada derajat bebas yangs esuai dan taraf nyata yang telah ditentukan. Jika F hitungF tabel, maka keputusannya adalah tolak H dan terima H 1 , sedangkan jika F hitung ≤ F tabel maka keputusannya adalah terima H . Apabila pengujian ANOVA menghasilkan penolakan terhadap H maka pengujian dapat dilanjutkan untuk mengetahui nilai rata-rata dari perlakuan mana saja yang berbeda signifikan. Uji lanjut yang digunakan adalah uji beda nyata terkecil LSD. LSD merupakan kriteria uji untuk menentukan signifikan atau tidaknya selisih antara dua rata-rata perlakuan yang dibandingkan. Nilai LSD dicari dengan rumus : √ Keterangan : t α2 = nilai distribusi t- student pada taraf nyata α dan derajat bebas galat Keputusan ujinya jika selisih antara dua rata-rata perlakuan yang dibandingkan lebih besar dari LSD maka dinyatakan berbeda signifikan pada tingkat kepercayaan 100 - α, sebaliknya jika lebih kecil dari LSD maka tidak berbeda signifikan. 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN