Efisiensi Organisasi Peran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan terhadap Kinerja Gapoktan dan Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Subang

76

3. Relevansi kesesuaian Organisasi

Relevansi adalah tingkat kesesuaian antara sesuatu yang diinginkan atau yang diharapkan expectation dengan kondisi yang ada atau yang dicapai existing. Relevansi dapat juga dimaknai kesesuaian keberadaan sesuatu pada tempatnya atau yang diinginkan. Relevansi dalam organisasi yakni kesesuaian dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dilakukan sepanjang waktu. Penggalian data relevansi organisasi melalui perspektif bagaimana adaptasi dari misi utamanya ketika terjadi perubahan kondisi, bagaimana kebutuhan stakeholders dapat dipenuhi, dan bagaimana daya adaptasi organisasi terhadap perubahan lingkungannya. Dari beberapa perspektif tersebut kemudian diuraikan kedalam beberapa parameter. Parameter-parameter ini sebagai acuan dalam proses penggalian data penelitian yang berhubungan dengan atribut relevansi organisasi. Parameter-parameter tersebut dilakukan uji validasi. Hasil uji validasi untuk indikator kinerja Gapoktan yang dilihat dari aspek relevansi organisasi, disajikan pada Tabel 29. Tabel 29. Hasil uji validasi aspek relevansi organisasi No. Indikator Nilai r-hitung Validitas 1. Gapoktan sebagai media konsultasi dan pembelajaran anggota 0,314 Valid 2. Gapontan melakukan transparansi keuangan 0,790 Valid 3. Gapoktan menerapkan punishment bagi anggota yang kredit macet 0,846 Valid 4. Gapoktan menerapkan reward bagi anggota yang disiplin dalam pengembalian pinjaman 0,788 Valid 5. Gapoktan sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan modal usahatani anggota 0,788 Valid Nilai r-tabel=0,304 df=58 dan selang kepercayaan 95 Hasil pengujian validasi pada tabel 29, untuk masing-masing indikator pada aspek relevansi organisasi, seluruh r-hitung menunjukkan lebih besar dari r- tabel 0,304 pada selang kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuisioner adalah signifikan dan dapat dinyatakan valid.

4. Pencapaian Kemandirian Keuangan Organisasi

Kemandirian keuangan organisasi menunjukkan kemampuan organisasi dalam membiayai sendiri kegiatan keorganisasian, pembangunan, dan pelayanan kepada anggotanya. Kemandirian keuangan organisasi ditunjukkan oleh besar kecilnya pendapatan organisasi dibandingkan dengan pendapatan organisasi yang berasal dari sumber lain, misalnya bantuan pemerintah pusat ataupun dari pinjaman. Kemandirian keuangan organisasi juga menggambarkan tingkat partisipasi petani anggota dalam pengembangan organisasi. Penggalian data pencapaian kemandirian keuangan organisasi dapat melalui perspektif bagaimana diversifikasi sumber pendanaan organisasi digali, bagaimana kemampuan organisasi untuk menghasilkan modal atau pendanaan sendiri, dan bagaimana kemampuan untuk selalu memperoleh keuntungan sepanjang waktu. Dari beberapa perspektif tersebut kemudian diuraikan kedalam beberapa parameter. Parameter-parameter ini sebagai acuan dalam proses 77 penggalian data penelitian yang berhubungan dengan atribut pencapaian kemandirian keuangan organisasi. Parameter-parameter tersebut dilakukan uji validasi. Hasil uji validasi untuk indikator kinerja Gapoktan yang dilihat dari aspek pencapaian kemandirian keuangan organisasi, disajikan pada Tabel 30. Hasil pengujian validasi pada Tabel 30, untuk masing-masing indikator pada aspek pecapaian kemandirian keuangan organisasi, seluruh r-hitung menunjukkan lebih besar dari r-tabel 0,304 pada selang kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuisioner adalah signifikan dan dapat dinyatakan valid. Tabel 30. Hasil uji validasi aspek pencapaian kemandirian keuangan organisasi No. Indikator Nilai r-hitung Validitas 1. Gapoktan membuat program tabungan bagi anggota 0,993 Valid 2. Gapoktan membuat program iuran pokok dan wajib bagi anggota 0,993 Valid 3. Gapoktan memiliki modal awal modal keswadayaan 0,368 Valid 4. Gapoktan memiliki sumber modal dari pihak luar 0,993 Valid 5. Gapoktan memiliki anggota yang berinvestasi ke organisasi 0,368 Valid 6. Gapoktan memiliki kerjasama dengan pihak lain dalam memperbesal modal finansial organisasi 0,993 Valid 7. Gapoktan memfasilitasi pemasaran hasil anggota 0,993 Valid 8. Gapoktan memiliki kerjasama dengan pihak lain dalam melengkapi fasilitas saprodi organisasi 0,993 Valid 9. Tingkat bunga pinjaman yang diterapkan Gapoktan 0,368 Valid 10. Capaian pelayanan usaha simpan pinjam Gapoktan 0,993 Valid 11. Gapoktan menginvestasikan sebagian modal atau keuntungan di Bank 0,850 Valid 12. Gapoktan memiliki perkembangan jumlah anggota 0,834 Valid Nilai r-tabel=0,304 df=58 dan selang kepercayaan 95 Lebih lanjut, dilakukan pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas tujuannya mengetahui kestabilan suatu alat ukur. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan internal consistency reliability yang menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Hal ini untuk mengidentifikasi seberapa baik item-item dalam kuisioner berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Wijaya 2011, mengemukakan bahwa sebuah faktor dinyatakan reliabelandal jika koefisien Alpha lebih besar dari 0,6. Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17. Adapun hasil pengujian reliabilitas selengkapnya disajikan pada Tabel 31. Tabel 31. Hasil uji reliabilitas No. Indikator Alpha Reliabilitas

1. Efektifitas Organisasi

0,974 Reliabel

2. Efisiensi Organisasi

0,947 Reliabel 3. Relevansi Organisasi 0,703 Reliabel

4. Pencapaian Kemandirian Keuangan Organisasi

0,949 Reliabel Hasil uji reliabilitas yang disajian pada tabel 21, seluruh indikator dalam pernyataan kuisioner memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, artinya semua data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian adalah reliabelandal.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

0 16 256

PERAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP KINERJA GAPOKTAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN SUBANG

0 3 10

Dampak Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Terhadap Kinerja dan Pendapatan Usahatani Anggota Kelompok Tani

1 5 93

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).

0 0 22

Pengaruh Pemberian Bantuan Tambahan Modal Usahatani Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap) Terhadap Peningkatan Pendapatan Usahatani (Sebuah Studi Kasus Di Kabupaten Purwakarta).

0 0 10

ANALISIS KINERJA PENYULUH DALAM MENDAMPINGI GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) PADA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN BANGKA.

0 0 15

Dampak Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Terhadap Kinerja dan Pendapatan Usahatani Anggota Kelompok Tani

0 0 1

Dampak Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Terhadap Kinerja dan Pendapatan Usahatani Anggota Kelompok Tani

0 0 2

KAJIAN DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

0 0 13

EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

0 0 9