Ketua Peran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan terhadap Kinerja Gapoktan dan Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Subang
20 4. Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana PUAP,
5. Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan keuangan Gapoktan PUAP.
Kinerja Organisasi Gapoktan
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Jika dilihat
dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan
Canada 1979, berasal dari kata “to perform” dengan beberapa ”entries” yaitu: 1 melakukan, menjalankan, melaksanakan to do or carry out, execute, 2
memenuhi atau melaksanakan kewajiban suati niat atau nazar to discharge of fulfill; as vow, 3 melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab to
execute or complete an understanding, dan 4 melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin to do what is expected of a person
machine.
Pemahaman tentang kinerja perfomance memperlihatkan sampai sejauh mana sebuah organisasi, baik pemerintah, swasta, organisasi laba ataupun nirlaba,
menafsirkan tentang kinerja sebagai suatu pencapaian yang relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja organisasi merupakan pencapaian hasil outcome pada level
atau unit analisis organisasi. Kinerja pada level organisasi ini terkait dengan tujuan organisasi, rancangan organisasi, dan manajemen organisasi. Pada konteks
ini, hasil dinyatakan bahwa kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi dihasilkan atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode
waktu tertentu. Pengertian kinerja juga terkait dengan produktivitas dan efektivitas. Produktivitas merupakan hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja, modal, dan sumberdaya yang digunakan dalam produksi itu Sudarmanto 2009.
Secara umum, konsep kinerja organisasi didasarkan pada gagasan bahwa organisasi adalah asosiasi sukarela dari aset produktif, termasuk manusia,
sumberdaya fisik dan modal, untuk tujuan mencapai tujuan bersama. Sebagai konsekwensinya, esensi dari kinerja adalah penciptaan nilai. Selama nilai yang
diciptakan dengan menggunakan aset, maka kontribusinya sama atau lebih besar dari nilai yang diharapkan oleh petani, aset akan terus tersedia untuk organisasi
dan organisasi akan terus eksis. Oleh karena itu, penciptaan nilai, seperti yang didefinisikan oleh penyedia sumberdaya, adalah kriteria kinerja utama secara
keseluruhan untuk setiap organisasi Carton dan Hofer 2010.
Lusthaus et al. 2002 mengemukakan bahwa setiap organisasi harus berusaha memenuhi tujuannya dengan pengeluaran yang diterima dari
sumberdaya sambil menjamin keberlanjutan jangka panjang. Berarti tugas atau pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien dan tetap relevan dengan
stakeholder pemangku kepentingan. Itulah kinerja organisasi yang harus menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: a bagaimana organisasi efektif
dalam bergerak kearah pemenuhan misinya misalnya: efektivitas program utama, efektivitas harapan klien, efektivitas tanggungjawab fungsional, dan efektivitas
memberikan layanan yang bermanfaat, b bagaimana organisasi efektif dalam