72 faktor produksi tenaga kerja untuk menambah pendapatan keluarga. semakin
banyak jumlah tanggungan keluarga akan memperkecil pendapatan per kapita, karena dengan besarnya jumlah anggota keluarga akan menyebabkan biaya
pengeluaran semakin meningkat. Hal ini menyebabkan petani di perdesaan sulit untuk keluar dari kemiskinan.
Tabel 24. Distribusi responden menurut jumlah tanggungan keluarga
Jumlah Tanggungan orang
Petani PUAP Petani Non PUAP
Frekuensi Frekuensi
2 – 3
10 33,33
6 20,00
4 – 5
20 66,67
24 80,00
Jumlah 30
100,00 30
100,00
7. Status Pekerjaan Utama
Pekerjaan utama responden pada kedua grup petani sebagian besar bertumpu pada aktivitas pertanian. Responden melakukan aktivitas usahatani padi
sudah lebih dari 15 tahun turun temurun. Kondisi ini didukung oleh beberapa hal, diantaranya yaitu: 1 tanaman pangan khususnya padi merupakan komoditas
utama di daerah responden, 2 kesesuaian kondisi wilayah untuk tumbuhnya komoditas padi, sehingga petani yang mengalami perubahan atau penurunan hasil
panen dapat diminimalisir, 3 didukung oleh adanya hasil penelitian dari instansi penelitian komoditas padi baik pemerintah maupun perusahaan BUMN, sebut saja
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jawa Barat, Balai Besar Penelitian Padi dan PT Syang Hiang Sri SHS. Sehingga hal tersebut mendorong sebagian
besar petani responden untuk mengusahakan komoditas ini, dan menjadikannya sebagai pekerjaan utamanya dan 4 jika dikaitkan dengan jenjang pendidikan
yang dimiliki petani, sebagian responden hanya menempuh pendidikan formal sampai SD, hal ini yang menyebabkan petani tidak berkeinginan untuk mencari
pekerjaan lain di luar sektor pertanian. Data distribusi responden menurut pekerjaan utama disajikan pada Tabel 25.
Tabel 25. Distribusi responden menurut pekerjaan utama
Pekerjaan Utama Petani PUAP
Petani Non PUAP Frekuensi
Frekuensi Bertani Padi
30 100,00
27 90,00
PNS 0,00
1 3,33
Wiraswasta 0,00
2 6,67
Jumlah 30
100,00 30
100,00
Namun, petani PUAP maupun petani non PUAP, rata-rata responden hampir semua memiliki pekerjaan sampingan, seperti: beternak domba, ayam, itik, jual
krupuk, berdagangwarung, budidaya jamur merang, ikan hias buruh pabrik, buruh tani, tengkulak, kios pupuk. Hal ini dilakukan para petani sebagai strategi
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari rumah tangganya, selama menunggu waktu panen padi. Strategi ini dapat disebut juga sebagai strategi coping startegi
bertahan hidup.