40 2 bersifat lokal dan sensitif, dan 3 diyakini tidak dapat diperoleh memalui
pendekatan survei dan wawancara individu.
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan rekaman yang sifatnya tertulis atau film dan isinya merupakan peristiwa yang telah berlalu. Jadi, dokumen bukanlah catatan peristiwa
yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang, namun catatan masa lalu. Data- data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data
sekunder.
Dokumentasi merupakan benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen harian, dan sebagainya. Adapun
pengambilan data dokumentasi yang diperlukan terdiri atas pelaksanaan PUAP, perkembangan asset Gapoktan, dan realisasi dana PUAP.
Metode Penentuan Sampel
Untuk menjawab tujuan pertama, dipilih sampel Gapoktan. Gapoktan sampel terdiri atas dua group Gapoktan, yakni Gapoktan yang sudah menerima
dana PUAP tahun 2008-2010, selajutnya disebut Gapoktan PUAP, dan Gapoktan yang belum menerima dana PUAP, selanjutnya disebut Gapoktan Non
PUAP. Pemilihan sampel Gapoktan dilakukan secara purposive sampling secara sengaja, atas pertimbangan bahwa: 1 Gapoktan memiliki usaha ekonomi
produktif berbasis padi, 2 unit simpan pinjam sudah berjalan, 3 asset atau permodalannya sudah mengalami perkembangan, dan 4 aktivitas organisasi
masih berjalan. Jumlah Gapoktan yang dipilih pada masing-masing group, sebanyak tiga Gapoktan. Sehingga total Gapoktan sampel dalam penelitian ini
sebanyak enam Gapoktan.
Untuk menjawab tujuan kedua, dipilih sampel petani anggota dari masing- masing group Gapoktan. Petani sampel terdiri atas petani yang sudah menerima
dana PUAP, selanjutnya disebut petani PUAP, dan petani yang belum menerima dana PUAP, selanjutnya disebut petani non PUAP. Pemilihan sampel petani
dilakukan secara purposive sampling secara sengaja, berdasarkan kriteria: 1 petani yang berusahatani padi, 2 petani yang sudah menerima dana
pinjamankredit dari Gapoktan, 3 petani anggota yang berperan aktif dalam kegiatan organisasi Gapoktan, dan 4 petani yang mengalokasikan dana
pinjamankredit untuk membeli input produksi. Jumlah populasi petani anggota berdasarkan kriteria tersebut, terpilih 44 orang pada Gapoktan PUAP dan 43
orang pada Gapoktan Non PUAP.
Penentuan jumlah sampel dari populasinya untuk masing-masing group, dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan Yamane 1967, yaitu:
[1] Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi d
2
= Presisi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 95
41 Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah petani padi yang dijadikan
sampel penelitian untuk masing-masing group sebanyak 30 orang. Di samping itu, penentuan jumlah petani padi di tiap Gapoktan terpilih dilakukan secara
proporsional proportionate random sampling. Menurut Riduwan dan Kuncoro 2011, alokasi proporsional tersebut adalah:
[2] Keterangan:
ni = Jumlah petani sampel dari Gapoktan terpilih ke-i Ni = Jumlah seluruh petani sampel dari Gapoktan terpilih ke-i
N = Jumlah petani seluruh Gapoktan terpilih n
= Jumlah petani sampel semua Gapoktan terpilih. Berdasarkan perhitungan persamaan 2, maka diperoleh jumlah petani sampel
untuk masing-masing Gapotan seperti disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah petani sampel di tiap Gapoktan terpilih
No. Nama Gapoktan
Kode Gapoktan
Kecamatan Desa
Jumlah Anggota
Jumlah Petani
Padi Jumlah
Sampel Gapoktan PUAP
1 Saluyu Utama 2008
A Ciasem
Ciasem Tengah 50
15 10
2 Mitra Tani 2008
B Ciasem
Sukahaji 35
7 5
3 Mitra Tani 2010
C Patok Beusi
Tambak Jati 60
22 15
Jumlah 44
30
Gapoktan Non PUAP 1
Jaya Laksana X
Ciasem Ciasem Hilir
60 15
10 2
Warga Tani Y
Ciasem Pinang Sari
31 14
10 3
Makmur Tani Z
Patok Beusi Ranca Bango
45 14
10 Jumlah
43 30
Tahapan Penentuan Sampel Gapoktan dan Petani
Tahapan penentuan sampel Gapoktan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data Gapoktan-Gapoktan yang sudah menerima dana BLM
PUAP. Data tersebut bersumber dibeberapa instasi seperti Pusat Pembiayaan, BPTP Jabar, dan BBP2TP. Data yang terkumpul, diidentifikasi dan dipilah
berdasarkan Gapoktan yang telah berhasil menumbuhkembangkan LKM-A,
2. Hasil dari identifikasi data Gapoktan yang sudah membentuk LKM-A, selanjutnya dipilah lagi berdasarkan nilai perkembangan asset atau
kepemilikan modal LKM-A, persentase tingkat perkembangan modal LKM- A dari modal awal Rp. 100 juta, persentase modal keswadayaan yang
dimiliki Gapoktan, indikatornya persentasi melebihi 50 dari dana awal 100juta, itu yang diambil,
3. Setelah terpilih beberapa GapoktanLKM-A, kemudian ditentukan indikator berikutnya, yakni Gapoktan yang usaha ekonomi produktifnya berbasis padi,
4. Dari data beberapa Gapoktan terpilih yang berbasis padi, dipilah kembali dengan pertimbangan tingkat persentasi capaian produktivitas dan luas lahan