Perkiraan Perubahan Luas Sawah dan Dampak Terhadap Ketahanan

59 Tabel 16. Dampak Terhadap Produksi Padi dan Nilai Produksi Padi Akibat Pembukaan Lahan Sawah Baru di Kabupaten Karawang Tahun 2002- 2012 Tahun Produktivitas Sawah TonHa Pencetakan Sawah Baru Ha Surplus Produksi Ton Surplus Nilai Produksi Padi Rp 2002 5.99 - - - 2003 6.23 - - - 2004 6.34 3 100 39 308.00 69 378 620 000 2005 6.43 - - - 2006 6.44 - - - 2007 6.20 - - - 2008 6.51 74 918.60 2 385 760 000 2009 7.03 - - - 2010 7.01 - - - 2011 7.00 11 154.22 632 302 000 2012 7.25 - - - Total 3 185 40 380.82 72 396 682 000 Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah Total surplus produksi padi akibat pembukaan lahan sawah baru sebesar 40 380.82 ton atau dengan nilai sekitar 72 milyar. Surplus ini tidak menutupi produksi padi yang hilang pada tahun-tahun sebelumnya, karena total pembukaan lahan hanya sebesar 3 185 hektar sedangkan total alih fungsi lahan sebesar 10 027 hektar. Produksi padi pada sepuluh tahun terakhir masih hilang sekitar 90 167 ton atau bernilai sekitar Rp 271 657 550. Nilai tersebut diperoleh dari selisih produksi yang hilang dan surplus produksi.

6.4.3 Perkiraan Perubahan Luas Sawah dan Dampak Terhadap Ketahanan

Pangan di Kabupaten Karawang Alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kabupaten Karawang jika terus berlanjut akan mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut. Lahan pertanian yang terus menurun akan menyebabkan produksi beras yang menurun pula. Hal ini bertabrakan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, dimana kebutuhan akan beras akan terus meningkat. Simulasi ini dilakukan dengan membandingkan jumlah beras yang dapat diproduksi dan jumlah beras yang dibutuhkan masyarakat pada tahun mendatang. Jumlah beras yang diproduksi diperoleh dari konversi jumlah gabah pada satu tahun yang sama. Jumlah gabah yang diproduksi dihitung dari luas sawah dikalikan produktivitas sawah dan jumlah musim panen. Luas sawah per tahunnya 60 diasumsikan berubah dengan laju sebesar -0.71 persen dan produktivitas lahan diasumsikan berubah dengan laju 1.98 persen. Nilai tersebut didapat dari rata-rata laju perubahan pada 2002-2011. Musin panen di seluruh lahan diasumsikan sama yaitu dengan jumlah dua kali panen. Jumlah gabah tersebut dikonversi dengan asumsi bahwa jumlah beras merupakan 62.74 persen dari jumlah gabah. Jumlah kebutuhan beras masyarakat didapat dari jumlah penduduk dikalikan jumlah konsumsi beras per kapita. Jumlah penduduk diasumsikan berubah pertahunnya dengan laju sebesar 3.41 persen dan konsumsi beras diasumsikan tetap yaitu 139.15 kg per jiwa. Berdasarkan asumsi tersebut maka perkiraan luas sawah dan dampak terhadap ketahanan pangan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Perkiraan Perubahan Luas Lahan dan Dampak Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Karawang dengan Konsumsi Beras Perkapita Tetap Tahun Luas Sawah Ha Jumlah Penduduk Jiwa Produksi Beras Ton Kebutuhan Beras Ton Selisih Beras Ton 2012 91 237 2 582 113 830 010 359 301 470 709 2013 90 589 2 670 163 807 800 371 553 436 247 2014 89 946 2 761 216 786 184 384 223 401 960 2015 89 307 2 855 373 765 146 397 325 367 821 2016 88 673 2 952 741 744 671 410 874 333 797 2017 88 044 3 053 430 724 744 424 885 299 859 2018 87 419 3 157 552 705 350 439 373 265 977 2019 86 798 3 265 224 686 475 454 356 232 119 2020 86 182 3 376 568 668 106 469 849 198 256 2021 85 570 3 491 709 650 228 485 871 164 356 2022 84 962 3 610 777 632 828 502 440 130 388 2023 84 359 3 733 904 615 894 519 573 96 321 2024 83 760 3 861 230 599 413 537 290 62 123 2025 83 165 3 992 898 583 373 555 612 27 761 2026 82 575 4 129 056 567 762 574 558 -6 796 Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah Tabel 17 menjelaskan bahwa pada tahun 2026 produksi beras tidak dapat memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Karawang. Kebutuhan beras pada tahun tersebut lebih besar dari produksi berasnya. Kebutuhan beras pada tahun 2026 diperkirakan sebesar 574 558 ton dengan produksi diperkirakan hanya 567 762 ton. Sehingga pada tahun tersebut akan terjadi kekurangan beras sebesar 6 796 ton. Kebutuhan beras masyarakat Indonesia lebih dari dua kali lipat rata-rata kebutuhan beras dunia pertahunnya yang hanya berkisar antara 60 kg per jiwa. 61 Badan Ketahanan Pangan BKP Kementrian Pertanian Indonesia menargetkan dapat menekan konsumsi beras sebesar 1.5 persen per tahun. Penekanan konsumsi beras ini diperoleh dengan melakukan program penganekaragaman konsumsi pangan dari pangan lokal, seperti singkong dan jagung. Target penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 persen tadi dapat dimasukan kedalam simulasi. Kebutuhan beras masyarakat akan lebih sedikit bila ada penurunan konsumsi beras setiap tahunnya. Berdasarkan asumsi yang sama namun terdapat penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 persen, maka simulasi mengenai ketahan pangan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Perkiraan Perubahan Luas Lahan dan Dampak Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Karawang dengan Konsumsi Beras Perkapita Menurun Tahun Luas Sawah Ha Jumlah Penduduk Jiwa Produksi Beras Ton Kebutuhan Beras Ton Selisih Beras Ton 2012 91 237 2 582 113 830 010 353 912 476 099 2013 90 589 2 670 163 807 800 360 490 447 310 2014 89 946 2 761 216 786 184 367 191 418 992 2015 89 307 2 855 373 765 146 374 017 391 129 2016 88 673 2 952 741 744 671 380 969 363 702 2017 88 044 3 053 430 724 744 388 051 336 693 2018 87 419 3 157 552 705 350 395 264 310 086 2019 86 798 3 265 224 686 475 402 611 283 864 2020 86 182 3 376 568 668 106 410 095 258 010 2021 85 570 3 491 709 650 228 417 718 232 509 2022 84 962 3 610 777 632 828 425 483 207 345 2023 84 359 3 733 904 615 894 433 392 182 502 2024 83 760 3 861 230 599 413 441 448 157 964 2025 83 165 3 992 898 583 373 449 654 133 719 2026 82 575 4 129 056 567 762 458 013 109 750 2027 81 989 4 269 857 552 569 466 526 86 043 2028 81 407 4 415 459 537 783 475 198 62 584 2029 80 829 4 566 026 523 392 484 032 39 360 2030 80 255 4 721 728 509 386 493 029 16 357 2031 79 685 4 882 739 495 755 502 194 -6 438 Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah Dengan adanya penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 persen setiap tahunnya maka Kabupaten Karawang dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya sampai pada tahun 2031. Penurunan konsumsi beras tersebut menyebabkan ketahanan pangan lebih lama lima tahun dibandingkan dengan tidak adanya penurunan konsumsi beras. Pada tahun tersebut diperkirakan produksi beras sekitar 495 755 ton dengan konsumsi beras masyarakat sebesar 502 194 ton. 62 Kabupaten Karawang akan kekurangan produksi beras sebesar 6 438 ton pada tahun 2031 jika terdapat penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 persen.

6.5 Implikasi Kebijakan