40
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Pola dan Laju Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Karawang
Perubahan penggunaan lahan atau alih fungsi lahan di Kabupaten Karawang terjadi hampir setiap tahun terutama pada lahan sawah. Perubahan penggunaan
lahan tersebut menjadi industri, pemukiman, maupun sarana dan prasarana seperti restoran, perkantoran, jalan raya dan lain-lain. Penurunan luas lahan sawah yang
terjadi di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karawang 2013 diolah
Gambar 7. Luas Lahan Sawah di Kabupaten Karawang Tahun 2002-2012
Gambar 7 menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan jumlah lahan sawah di Kabupaten Karawang. Alih fungsi lahan paling tinggi terjadi pada tahun 2003
yaitu sebesar 3 650 hektar. Lahan yang paling banyak mengalami alih fungsi adalah lahan sawah irigasi teknis. Penurunan luasan lahan sawah menunjukkan
bahwa terjadinya pembangunan di sektor non-pertanian yang dilakukan pada lahan sawah produktif. Sebagian besar lahan yang dialifungsikan dijadikan
sebagai pemukiman atau perkantoran. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri PERMENDAGRI No 5 Tahun 1974 bahwa lokasi
pembangunan kompleks perumahan oleh perusahaan sedapat mungkin menghindari lahan pertanian subur dan mengutamakan tanah yang kurang
produktif.
86,000 88,000
90,000 92,000
94,000 96,000
98,000 100,000
Lu as
Lah an
Sawah H
a
Tahun
Luas Lahan Sawah
41
Pembangunan pemukiman di wilayah ini dipicu oleh jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahun. Tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Karawang
mencapai 2 207 181 jiwa dan mengalami peningkatan sebesar 374 932 jiwa sehingga pada tahun 2012 jumlah penduduk mencapai 2 582 113 jiwa. Tren
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2013
Gambar 8. Tren Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2002-2012
Rata-rata peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Karawang sebesar 229 340 jiwa dengan laju 3.41 persen setiap tahun. Peningkatan penduduk yang
pesat dikarenakan sebagai kawasan industri, banyak pendatang yang datang ke Karawang untuk bekerja, walaupun tidak jarang pada akhirnya banyak yang
kemudian menetap di wilayah ini. Penambahan luas lahan sawah yang dilakukan pada tahun 2004 tidak
mampu dipertahankan oleh pemerintah daerah. Hal ini terbukti dari penurunan yang sangat drastis luas lahan sawah sebesar 2.81 persen pada tahun 2006
Gambar 7 dibandingkan tahun sebelumnya. Adanya Undang-Undang No 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang ternyata belum diaplikasikan sepenuhnya.
Dalam undang-undang tersebut menyebutkan bahwa seharusnya dalam penyusunan RTRW mempertimbangkan budidaya tanaman pangan dimana
perubahan fungsi ruang kawasan pertanian menjadi kawasan pertambangan, pemukiman, kawasan industri, dan sebagainya memerlukan kajian dan penilaian
atas perubahan fungsi ruang tersebut secara lintas sektor, lintas daerah, dan
- 500,000
1,000,000 1,500,000
2,000,000 2,500,000
3,000,000
Ju m
lah Pen
d u
d u
k ji
wa
Tahun
Jumlah Penduduk
42
terpusat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan yang mengalami perubahan penggunaan merupakan lahan sawah. Dalam mengimplementasikan
peraturan dan kebijakan, pemerintah masih mengalami banyak kendala. Pemerintah Daerah menghadapi kendala dimana disatu sisi perlu memacu
pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan penduduk namun juga perlu mempertahankan lahan sawah, inilah yang menjadi masalah di Kabupaten
Karawang. Salah satu akibat dari ketidaktegasan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam memplot dan mempertahankan lahan produktif di wilayah
pedesaan, alih fungsi lahan pertanian terus terjadi. Alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Karawang selama periode tahun
2002-2012 berfluktuatif dari tahun ke tahun. Secara umum lahan sawah di Kabupaten Karawang selama sepuluh tahun terakhir berkurang sebesar 10 027
hektar atau sekitar 1 002.7 hektar per tahun. Alih fungsi lahan tersebut menyebabkan luas lahan sawah di Kabupaten Karawang berubah dari luas 98 079
hektar pada tahun 2002 menjadi 91 237 hektar pada tahun 2012. Laju penyusutan luas lahan sawah di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Luas dan Laju Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Karawang Tahun 2002-2012
Tahun Luas Lahan
Pencetakan Luas Lahan
Laju Penyusutan Sawah Ha
Sawah BaruHa TerkonversiHa
Luas Sawah 2002
98 079 -
- -
2003 94 429
3 650 -3.72
2004 97 529
3 100 3.28
2005 97 037
492 -0.50
2006 94 311
2 726 -2.81
2007 94 385
74 0.08
2008 93 437
948 -1.00
2009 92 786
651 -0.70
2010 92 797
11 0.01
2011 91 825
972 -1.05
2012 91 237
588 -0.64
Total 3 185
10 027 -7.05
Rata-rata 318.5
1 002.7 -0.71
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, berbagai terbitan diolah
43
Pada Tabel 10 nilai laju penyusutan luas sawah yang bertanda negatif menggambarkan adanya penyusutan luas lahan sawah akibat alih fungsi lahan.
Nilai yang bertanda positif menggambarkan adanya pencetakan sawah baru. Luas penyusutan lahan sawah selama sepuluh tahun terakhir di Kabupaten Karawang
juga cukup besar, yaitu dengan total sekitar -7.05 persen atau sebesar 10 027 hektar. Artinya selama sepuluh tahun terakhir lahan sawah telah menyusut sebesar
7.05. Penurunan luas lahan dimulai pada tahun 2003 dimana lahan berkurang sebanyak 3 650 hektar dari 98 079 hektar menjadi 94 429 hektar. Pada tahun
tersebut luas sawah menyusut sebesar 3.72 persen, hal ini menandakan mulainya pembangunan di Kabupaten Karawang. Pada tahun 2004 lahan sawah sempat
bertambah 3 100 hektar atau meningkat sebesar 3.28 persen karena adanya pencetakan lahan sawah baru. Pencetakan sawah ini diakibatkan adanya
perubahan lahan kering ke lahan sawah di wilayah tersebut. Pertambahan luas lahan sawah oleh Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan
Kabupaten Karawang dilakukan untuk mempertahankan kondisi Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi nasional. Alih fungsi lahan yang terbesar yaitu
pada tahun 2006 dengan luas sebesar 2 726 hektar atau menyusut sebesar 2.81 persen. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak terkait BAPPEDA
menunjukkan bahwa telah terjadi perluasan dalam pengalokasian penggunaan lahan untuk infrastruktur dan industri dalam RTRW tahun 1999 dan RTRW tahun
2004. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan luas lahan sawah yang terjadi di Kabupaten Karawang menjadi wilayah pemukiman, industrial, sarana dan
prasarana. Pada tahun 2007 dan 2010 lahan sawah meningkat masing-masing sebesar 0.08 dan 0.01 persen, tetapi peningkatan tersebut tidak dapat
mempertahankan kondisi pertanian di wilayah tersebut. Rata-rata laju penyusutan lahan selama sepuluh tahun terakhir yaitu -0.71 persen.
6.2 Analisis Kelembagaan Lahan di Kabupaten Karawang