57
Tabel 14. Penggunaan Hasil Pengalihfungsian Lahan oleh Petani
Penggunaan Responden
Membeli Sawah Baru 28.37
Memperbaiki Rumah 25.00
Modal Usaha dan Membeli Alat Transportasi 25.00
Lainnya 21.63
Jumlah 100.00
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan Tabel 14 diatas sebesar 28.37 persen petani responden menggunakan hasil penjualan lahannya untuk membeli sawah. Pembelian lahan
sawah banyak dilakukan di wilayah Desa Mekarjati dengan harga yang lebih murah. Sebanyak 25.00 persen petani responden menggunakannya untuk
memperbaiki rumah dan 25.00 persen digunakan untuk modal usaha dan membeli alat transportasi. Pembelian kendaraan berupa motor, mobil, dan angkutan dapat
digunakan sebagai sumber mata pencaharian baru dari hasil penjualan lahan. Sisanya, sebanyak 21.63 persen petani menggunakan hasil penjualan lahan untuk
membiayai biaya sekolah anak, biaya naik haji, membeli rumah, biaya pernikahan anak dan keperluan lainnya.
6.4.2 Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Produksi Padi Kabupaten Karawang
Lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi non pertanian akan berakibat langsung terhadap jumlah produksi padi dan nilai dari produksi padi
yang dihasilkan dari wilayah tersebut. Jumlah produksi padi yang hilang dipengaruhi antara lain oleh luas panen yang hilang, produktifitas lahan sawah,
dan pola tanam dalam satu tahun. Luas panen merupakan jumlah luasan sawah yang digarap atau berhasil panen dalam satu tahun. Pada penelitian ini
diasumsikan petani menggarap seluruh lahan sawah yang hilang tersebut dan tidak ada gagal panen. Diasumsikan juga pola tanam dalam satu tahun untuk seluruh
lahan dipanen dua kali. Artinya luas panen yang hilang tersebut dua kali lipat luas lahan sawah yang terkonversi. Produktifitas lahan sawah adalah hasil panen per
hektar lahan sawah. Produktifitas untuk seluruh tipe atau jenis sawah pada penelitian ini disumsikan sama, sehingga tidak ada pembedaan tipe irigasi dan
jenis padi yang ditanam. Perhitungan mengenai produksi dan nilai produksi yang hilang dapat dilihat pada Tabel 15.
58
Tabel 15. Dampak Terhadap Produksi Padi dan Nilai Produksi Padi Akibat Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Karawang Tahun 2002-2012
Tahun Produktivitas
Sawah TonHa
Luas Lahan Terkonversi
Ha Produksi Padi
yang Hilang Ton
Nilai Produksi Padi yang Hilang Ton
2002 5.99
- -
-
2003 6.23
3 650 45 479.00
78 451 275 000 2004
6.34 -
- -
2005 6.43
492 6 327.12
11 167 367 800 2006
6.44 2 726
35 111.88 80 052 806 400
2007 6.20
- -
- 2008
6.51 948
12 343.96 37 522 598 400
2009 7.03
651 9 153.06
30 616 985 700 2010
7.01 -
- -
2011 7.00
972 13 608.00
65 318 400 000 2012
7.25 588
8 526.00 40 924 800 000
Total 10 027
130 547.02 344 054 232 300
Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah
Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah disebutkan sebelumnya, total produksi padi yang hilang selama sepuluh tahun terakhir adalah sebesar 130
547.02 ton. Nilai produksi padi diestimasi menggunakan harga gabah kering giling yang berlaku di Kabupaten Karawang pada tahun tersebut. Tabel mengenai
harga gabah kering giling dapat dilihat pada Lampiran 7. Jumlah produksi padi
yang hilang dikalikan dengan harga pembelian pemerintahnya. Dapat dilihat pada Tabel 14, nilai produksi yang hilang adalah sebesar Rp 344 054 232 300 atau
sekitar 345 milyar rupiah. Pada tahun 2004, 2007, dan 2010 luas lahan sawah di Kabupaten Karawang
sempat mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan pembukaan lahan sawah baru dari lahan kering yang ada. Pembukaan lahan ini dilakukan untuk menanggulangi
pengalihfungsian lahan yang terjadi. Hal ini menyebabkan surplus produksi padi pada tahun-tahun tersebut. Dengan asumsi yang sama, perhitungan mengenai
surplus tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.
59
Tabel 16. Dampak Terhadap Produksi Padi dan Nilai Produksi Padi Akibat Pembukaan Lahan Sawah Baru di Kabupaten Karawang Tahun 2002-
2012 Tahun
Produktivitas Sawah TonHa
Pencetakan Sawah Baru Ha
Surplus Produksi Ton
Surplus Nilai Produksi Padi
Rp 2002
5.99 -
- -
2003 6.23
- -
- 2004
6.34 3 100
39 308.00 69 378 620 000
2005 6.43
- -
- 2006
6.44 -
- -
2007 6.20
- -
- 2008
6.51 74
918.60 2 385 760 000
2009 7.03
- -
- 2010
7.01 -
- -
2011 7.00
11 154.22
632 302 000 2012
7.25 -
- -
Total 3 185
40 380.82 72 396 682 000
Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah
Total surplus produksi padi akibat pembukaan lahan sawah baru sebesar 40 380.82 ton atau dengan nilai sekitar 72 milyar. Surplus ini tidak menutupi
produksi padi yang hilang pada tahun-tahun sebelumnya, karena total pembukaan lahan hanya sebesar 3 185 hektar sedangkan total alih fungsi lahan sebesar 10 027
hektar. Produksi padi pada sepuluh tahun terakhir masih hilang sekitar 90 167 ton atau bernilai sekitar Rp 271 657 550. Nilai tersebut diperoleh dari selisih produksi
yang hilang dan surplus produksi.
6.4.3 Perkiraan Perubahan Luas Sawah dan Dampak Terhadap Ketahanan