20
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey terhadap petani yang memiliki lahan pertanian di daerah yang bersangkutan. Metode
penarikan contoh dalam penelitian ini adalah dengan metode acak sederhana simple random sampling dimana hanya petani yang memiliki lahan pertanian di
daerah yang akan dialihfungsikan dan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini dan setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Sampel yang diambil sebanyak 40 petani dari populasi yang ada, dimana populasi dianggap menyebar normal.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, yaitu metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan dengan
tujuan untuk memberikan penjelasan dan interprestasi data serta informasi pada tabulasi data. Metode analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui laju alih
fungsi lahan, dan dampak dari alih fungsi lahan tersebut. Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah persamaan laju alih fungsi lahan, analisis
regresi linear berganda, dan analisis regresi logistik. Pengolahan data dan informasi yang di dapat dilakukan secara manual dan menggunakan komputerisasi
dengan program Microsoft office excel 2007, EViews 5.1, dan Statistical Program Service Solution 17.0.
4.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, tata cara yang
berlaku, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penulisan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi selama pengamatan.
21
2. Merumuskan data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel untuk menghindari kesimpangsiuran interpretasi serta sekaligus untuk mempermudah interpretasi
data. 3. Menghubungkan hasil penelitian yang diperoleh dengan kerangka pemikiran
yang digunakan dalam penelitian, dengan tujuan mencari arti atau memberi interpretasi yang lebih luas dari data yang diperoleh.
Analisis deskriptif akan memperoleh gambaran mengenai karakteristik alih fungsi lahan pertanian, kerugian akibat alih fungsi lahan serta dampaknya terhadap
ketahanan pangan.
4.4.2 Analisis Laju Alih Fungsi Lahan
Laju alih fungsi lahan dapat ditentukan dengan cara menghitung laju alih fungsi lahan secara parsial. Laju alih fungsi lahan secara parsial dapat dijelaskan
sebagai berikut: � =
�
−
�−1 �−1
× 100 ………………………………………………….…..….…..4.1
dimana: V
= laju alih fungsi lahan Lt
= luas lahan tahun ke-t ha Lt-1
= luas lahan sebelumnya ha Laju alih fungsi lahan dapat ditentukan melalui selisih antara luas lahan
tahun ke-t dengan luas lahan tahun sebelumnya t-1. Kemudian dibagi dengan luas lahan tahun sebelumnya dan dikalikan dengan 100 persen. Hal ini dilakukan
juga pada tahun-tahun berikutnya sehingga diperoleh laju alih fungsi lahan setiap tahun. Nilai V0 berarti bahwa luas lahan tersebut mengalami penyusutan.
4.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda