Kondisi Batimetri dan Oseanografi. Batimetri.

33

4.3 Kondisi Batimetri dan Oseanografi. Batimetri.

Distribusi kedalaman perairan dangkal menyebar pada perairan pantai. Kelandaian perairan yang dihitung terhadap kontur kedalaman referensi 200 meter menunjukkan bahwa kelandaian perairan Teluk Dodinga sebesar 3 DKP Halmahera Barat, 2008 seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Pasang Surut. Letak geografis perairan Maluku Utara yang berada di daerah khatulistiwa memungkinkan terjadinya ketidakstabilan perairan sehingga mempengaruhi sirkulasi arus dan struktur suhu dalam kolom air. Sementara terganggunya struktur kolom air dari setiap perairan mempunyai implikasi penting untuk produktivitas perairan terutama dekat lapisan permukaan Transter et. al., 1986. Pasang surut di perairan Teluk Dodinga digolongkan sebagai Pasang Surut Campuran dengan dominasi Pasang Surut Ganda predominantly semi diurnal tide . Ciri utama tipe pasang surut ini adalah terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dimana pasang pertama selalu lebih besar dari pasang kedua. Tunggang air tidal range perairan Teluk Dodinga umumnya berkisar antara 0.3 - 1.6 meter. Pasang surut terendah yang terjadi selama bulan September 2009 atau pada saat melakukan penelitian terjadi pada tanggal 6, 7, 19, 20 dan 21 September 2009, jam 01.00 - 02.00 WIT dini hari dan pada siang hari terjadi pada tanggal 18, 19 dan 20 September 2009, jam 012.00 - 13.00 WIT, Dishidros TNI AL, 2009. Kondisi pasang surut berdasarkan ramalam pasut bulan September seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Kecerahan Perairan. Kecerahan perairan atau transparansi adalah kemampuan perairan untuk meloloskan cahaya matahari kedalam kolom air dan sangat bergantung dari kandungan padatan tersuspensi, sudut matahari dan jenis awan. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat kecerahan perairan di kawasan Teluk Dodinga berkisar antara 87,5 – 100, sehingga jarak pandang terhadap obyek yang ada didalam kolom perairan cukup jauh dan jelas. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi wisatawan yang ingin melakukan aktifitas wisata selam dan snorkeling karena pesona bawah laut dapat dilihat dengan jelas. 34 Kecepatan Arus. Sirkulasi arus yang terjadi disuatu perairan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain musim, angin, topografi perairan, morfologi pantai dan kedalaman laut Pond and Pichard, 1983. Secara keseluruhan arus disekitar perairan Teluk Dodinga bervariasi. Kecepatan arus atau perpindahan massa air di perairan Teluk Dodinga merupakan kombinasi arus angin dan arus pasang surut. Arus angin mendominasi bagian selatan teluk karena berhadapan langsung dengan perairan terbuka, sedangkan arus pasang surut lebih dominan pada bagian utara karena perairannya merupakan bagian dalam teluk. Kecepatan arus angin pada bulan Oktober di perairan ini dominan bergerak dari arah timur dan timur laut dengan kecepatan berkisar antara 0.25 – 0.65 m.s -1 . Kecepatan arus pasang surut yang terekam bervariasi antara 0.07 – 0.15m.s -1 dengan nilai kecepatan rata-rata 0.9m.s -1 .Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Barat, 2008. Ketika penelitian ini berlangsung, kecepatan arus dibeberapa stasiun penelitian berkisar antara 6.95 – 9.35 cmdet atau0.069 – 0.093 m.s -1 . Kualitas Air. Pengukuran parameter suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH air dan pH tanah di perairan Teluk Dodinga bervariasi, dimana suhu antara 28.33 – 29.67°C dengan nilai rata-rata 29.13°C, salinitas berkisar anatar 31.00 – 33.3‰ dengan nilai rata-rata 32.40‰, pH air yakni antara 7.00 – 7.20 dengan nilai rata-rata adalah 7.13 dan pH tanah berkisar antara 6.23 – 6.80 dengan nilai rata-rata adalah 6.48 Tabel 11. Distribusi salinitas disuatu perairan dipengaruhi oleh penguapan, jumlah air tawar yang masuk ke perairan tersebut, run off atau aliran permukaan, pasang surut air laut, curah hujan dan musim Bowden, 1980. Distribusi salinitas dilapisan permukaan tercampur mixed liyer menunjukkan relatif lebih rendah dari pada lapisan dalam. Pada saat pengamatan menunjukkan bahwa kadar salinitas permukaan berkisar antara 31.00 – 33.33‰ dengan kisaran rata-rata 32.40‰. Sementara itu kualitas air laut dapat dikatakan normal. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesadahan air laut atau pH relatif netral berkisar antara 7.00 - 7.20. Konsentrasi oksigen terlarut perairan bekisar antara 6.45 – 6.66 ppm dengan konsentrasi rata-rata 6.55 ppm. Gambar 4 Peta Distribusi Kedalaman Perairan Teluk Dodinga 35 P. T e r n a te P. T id o re P. H a lm a h e ra LO K A S I P E N E LI T IA N P e t a In s e rt P . H alm a h er a Y S i d a n g o li 20 m 1 0 m 2 0 m 2 0 m 5 0 m 5 0 m 1 0 m 33 3 0 0 0 33 4 5 0 0 33 6 0 0 0 33 7 5 0 0 33 9 0 0 0 34 0 5 0 0 34 2 0 0 0 34 3 5 0 0 34 5 0 0 0 34 6 5 0 0 33 3 0 0 0 33 4 5 0 0 33 6 0 0 0 33 7 5 0 0 33 9 0 0 0 34 0 5 0 0 34 2 0 0 0 34 3 5 0 0 34 5 0 0 0 34 6 5 0 0 94 500 9 6000 97500 9450 96000 97500 P e t a K o n d isi K e d a lam an D i T elu k D o d in g a K ec . Ja ilo lo S ela ta n N E W S 50 0 5 0 0 1 00 0 m D a ra t G a ris P a n t a i Y Ib uk o ta K e c a m a t a n K e t e ra n g a n : S u m b e r P e t a : 1. P e t a R B I Le m b a r S id an g o li S k a la 1 : 5 0 .0 0 0 2 00 8 2. C it ra L a n d sa t E TM 7 3. P e t a B a t im et r i P . H a lm a h e ra B a g ia n B a ra t S k a la 1 : 1 0 0 .0 00 Ta hu n 2 0 0 2 4. S ur v e y La p a n g a n T a h u n 2 0 0 9 5. H a s il A n a lis is T a h u n 20 1 0 K o nt u r K ed a la m a n Gambar 5 Prediksi Sirkulasi Pasang Surut Bulan September 2009 Tabel 11 Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan Waktu WIT Parameter Lingkungan Suhu °C Salinitas ‰ Oksigen terlarut ppm pH Air pH Tanah 06.00 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 28.53 29.00 29.33 29.67 29.57 29.25 28.55 31.00 32.00 33.33 31.33 33.33 33.25 32.57 6.45 6.55 6.65 6.66 6.55 6.53 6.45 7.00 7.07 7.20 7.07 7.17 7.20 7.20 6.23 6.23 6.30 6.43 6.67 6.67 6.80 Rata-rata 29.13 32.40 6.55 7.13 6.48

4.4 Kondisi Flora dan Fauna