3.2 Metode Penentuan Zonasi
Metode ini bertujuan untuk melakukan konservasi sumberdaya pesisir dan laut dalam mendukung pengembangan ekowisata bahari dan kegiatan-kegiatan
perikanan lainnya. Metode didasari pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan sebagai turunan dari Undang-undang
Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, yakni penentuan zonasi terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan dan zona pemanfaatan berkelanjutan. Penentuan zona ini
dilakukan dengan penerapan kriteria yang dibagi kedalam tiga kelompok yakni kriteria ekologi, ekonomi dan sosial Salm et al. 2000 dalam Soselisa 2006;
Baksir 2009. Kelompok kriteria ekologi meliputi keanekaragaman hayati, kealamian,
keunikan dan kerentanan. Kelompok kriteria ekonomi meliputi spesies penting, kepentingan perikanan, bentuk ancaman dan pariwisata. Sementara kelompok
kriteria sosial meliputi tingkat dukungan masyarakat sekitarnya, rekreasi, budaya, estetika, konflik kepentingan, keamanan, aksesbilitas, kepedulian dan kepentingan
penelitian dan pendidikan. Berdasarkan kriteria-kriteria ini dilakukan tampalan overlay
dengan pendekatan sistem informasi geografis GIS untuk menetukan zona-zona pemanfaatan tertentu.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Adapun tahapannya sebagai berikut :
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui survey, observasi dan wawancara langsung dengan masyarakat desa, wisatawan dan
stakeholder terkait di lapangan. Data primer yang dikumpulkan meliputi komponen biofisik diperoleh dari 7 stasiun pengamatan di perairan Teluk
Dodinga, sedangkan untuk data komponen sosial ekonomi masyarakat diperoleh dari hasil wawancara langsung di lapangan dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan kuisioner yang telah dirancang sesuai dengan tujuan penelitian ini Tabel 1.
Tabel 1 Jenis dan Sumber Data Primer No.
Komponen Jenis Data
Sumber Data 1
2
3 Biofisik
Kunjungan Wisata
Sosial ekonomi masyarakat
1.1.Fisika : - Kedalaman Perairan
- Kecerahan Perairan - Kecepatan Arus
1.2.Suhu PerairanKimia : - Salinitas Perairan
- Oksigen Teralarut 1.3.
Biologi : - Tutupan Karang Hidup
- Kelimpahan Ikan Karang 2.1
Umur 2.2
Pendidikan 2.3
Jumlah Anggota Keluarga 2.4
Pendapatan 2.5
Jumlah kunjungantahun 2.6
Jumlah rombongan 2.7
Persepsipemahaman 2.8
Profesimata pencaharian 3.1 Umur
3.2 Pendidikan
3.3 Lama tinggal 3.4 Jumlah Anggota Keluarga
3.5 Pendapatan 3.6 Persepsipemahaman
3.7 Profesimata pencaharian 3.8 Sikapprilaku
3.9 Partisipasikesediaan 3.10 Keterlibatan pemerintah
in situ in situ
in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
in situ in situ
Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan berupa kondisi umum biofisik perairan seperti persentase tutupan karang hidup, kondisi kualitas perairan. Sementara
untuk data kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti jumlah penduduk, struktur penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin, sarana dan prasarana
perekonomian, kondisi demografi dan data-data lainnya dari hasil penelitian sebelumnya. Penulusuran data-data sekunder tersebut diperoleh dari intansi
terkait seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis dan Sumber Data Sekunder
No Komponen Jenis
Data SumberTahun
1 Biofisik 1.1
Fisika : - Kedalaman Perairan
- Kecerahan Perairan - Kecepatan Arus
- Suhu Perairan - Pasang Surut
DKP Halbar, 2008; Dishidros TNI AL Jakarta, 2009
1.2 Kimia :
- Salinitas Perairan - Oksigen Terlarut
PSL Unkhair Ternate, 2008 ; DKP Halbar, 2008
1.3 Biologi :
- Tutupan Karang Hidup - Kelimpahan Ikan Karang
- Kelimpahan Megabentos PSL Unkhair Ternate, 2008 ;
DKP Halbar, 2008
2 Data Kunjungan
Wisata 2.1 Jumlah Kunjungan Wisata
2.2 Jumlah Sarana dan prasarana wisata
Disparbud Provinsi Maluku Utara; Kabupaten Halmahera
Barat; Bappeda, 2008
3 Sosial dan
Ekonomi Masyarakat
3.1 Jumlah Penduduk
3.2 Mata Pencaharian
3.3 Kondisi Demografi Sarana Perekonomian
Bappeda, BPS Halbar ; Profil Desa Sidangoli, 2008
a
3.4 Metoda Pengambilan Contoh.