Pariwisata Berkelanjutan. TINJAUAN PUSTAKA

3 Membangun kepedulian terhadap lingkungan build environmental awareness; 4 Memberikan beberapa manfaat finansial secara langsung kepada kegiatan konservasi provides direct financial benefits for conservation; 5 Memberikan manfaatkeuntungan finansial dan pemberdayaan pada masyarakat lokal provides financial benefits and empowerment for local people ; 6 Menghormati budaya setempat Respect local culture dan 7 Mendukung gerakan hak azasi manusia dan demokrasi support human right and democratic movements. Dalam upaya mencapai tujuan, maka penerapan ekowisata sebaiknya mencerminkan 3 tiga prinsip utama, yakni 1. Prinsip konservasi, 2. Prinsip partisipasi masyarakat dan 3. Prinsip ekonomi. Selain tiga prinsip tersebut perlu juga mempertimbangkan 2 dua prinsip penunjang yakni prinsip edukasi dan prinsip wisata.

2.2 Pariwisata Berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan adalah suatu konsep yang meliputi seluruh tipe pariwisata dan tidak perluharus berhubungan dengan mengunjungi lokasi yang alamiah saja. Pariwisata berkelanjutan memiliki perspektif yang luas, berhubungan dengan generasi sekarang dan yang akan datang, adil secara etika dan sosial, cocok secara budaya, secara ekologi berkelanjutan dan juga secara ekonomi memungkinkan dan menguntungkan. Konsep pariwisata berkelanjutan meliputi empat dimensi yang saling berhubungan erat yaitu, dimensi ekologi, sosial budaya, ekonomi, dan dimensi politikadministrasi Fennel, 1999. Pengembangan suatu wilayah yang akan dijadikan sebagai wilayahkawasan wisata membutuhkan strategi perencanaan yang baik, komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat mencapai sasaran sebagaimana yang dikehendaki dan dapat meminimalkan munculnya dampak-dampak negatif, baik dari sudut pandang ekologis, ekonomis, sosial budaya maupun hukum. Menurut Gunn 1994 dalam Yahya 1999, perencanaan pengembangan pariwisata ditentukan oleh keseimbangan potensi sumberdaya dan jasa yang dimiliki dan permintaan atau minat wisatawan. Proses perencanaan pengembangan pariwisata menurut Yoety 1996 dapat dilakukan dalam lima tahap: 1 Melakukan inventarisasi mengenai semua fasilitas yang tersedia dan potensi yang dimiliki. 2 Melakukan penaksiran assessment terhadap pasar pariwisata internasional dan nasional dan memproyeksikan aliranlalulintas wisatawan 3 Memperhatikan analisis berdasarkan keunggunlan daerah region secara komparatif dan kompetitif sehingga dapat diketahui daerah yang permintaanya lebih besar dari pada persediaanya 4 Melakukan perlindungan terhadap sumberdaya alam dan budaya yang dimiliki 5 Melakukan penelitian kemungkinan perlunya penanaman modal. Perencanaan pengembangan wisata seyogianya memperhatikan prinsip-prinsip dasar ekowisata dan kemudian menjadi suatu master plan untuk membangun eco-destination ekowisata. Master plan dimaksud berisikan kerangka kerja, stakeholders yang terkait dan tanggung jawab masing-masing stakeholders untuk kegiatan konservasi lingkungan, peningkatan ekonomi lokal dan apresiasi budaya lokal Hadayati et al. 2003. Menurut Wood 2002, beberapa karakteristik dari eco-destination ekowisata adalah sebagai berikut : 1 Keaslian alam terpelihara dengan pemanfaatan yang terjaga 2 Pembangunan landscape tidak mendominasi. 3 Pemanfaatan bisnis lokal dalam skala kecil, termasuk warung makanan atau kerajinan tangan. 4 Pembuatan zonasi untuk kegiatan rekreasi, seperti jalur untuk sepeda, untuk pejalan kaki dimanfaatkan oleh penduduk lokal dan wisatawan ecotourism. 5 Pengembangan berbagai acara dan atraksi yang menampilkan budaya lokal. 6 Pembangunan fasilitas publik yang bersih dan terjaga baik, seperti fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk lokal maupun wisatawan. 7 Interaksi bersahabat antara pengunjung dan penduduk lokal di lokasi wisata. Menyadari akan pentingnya suatu kegiatan wisata bahari yang dapat menimbulkan hal-hal negatif terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, maka perlu pengembangan wisata bahari harus memperhatikan aspek lingkungan, masyarakat dan pergerakan perekonomian yang terjadi sebelum dan selama kegiatan wisata dijalankan. Ekowisata mampu memberikan kontribusi secara langsung melalui konservasi, artinya mendapatkan dana untuk menyokong kegiatan konservasi dan pengelolaan lingkungan, termasuk didalamnya penelitian untuk pengembangan dan wisatawan membantu dalam usaha perlindungan dengan memberikan informasi atas kegiatan ilegal. Sedangkan kontribusi wisata secara tidak langsung melalui konservasi yakni meningkatnya kesadaran publik terhadap konservasi pada tingkat lokal, nasional bahkan internasional dan pendidikan konservasi selama berwisata menjadi bagian pengalaman yang terbentuk selama wisatawan berwisata, yaitu dengan melibatkan wisatawan secara langsung terhadap kegiatan pelestarian lingkungan.

2.3 Pemanfaatan Keberlanjutan dan Daya Dukung.