Pemanfaatan Keberlanjutan dan Daya Dukung.

untuk pengembangan dan wisatawan membantu dalam usaha perlindungan dengan memberikan informasi atas kegiatan ilegal. Sedangkan kontribusi wisata secara tidak langsung melalui konservasi yakni meningkatnya kesadaran publik terhadap konservasi pada tingkat lokal, nasional bahkan internasional dan pendidikan konservasi selama berwisata menjadi bagian pengalaman yang terbentuk selama wisatawan berwisata, yaitu dengan melibatkan wisatawan secara langsung terhadap kegiatan pelestarian lingkungan.

2.3 Pemanfaatan Keberlanjutan dan Daya Dukung.

Konsep daya dukung telah mendapat perhatian yang serius dengan pertimbangan terus meningkatnya kerusakan lingkungan akibat tekanan manusia antropogenik. Konsep daya dukung pada dasarnya dibedakan berdasarkan tiga aspek, yakni aspek ekologi, ekonomi dan aspek sosial. Daya dukung secara ekologi secara sederhana merupakan suatu ukuran atau batas threshold kemampuan suatu ekosistem menerima tekanan atau menahan kerusakangangguan. Daya dukung ekologis merupakan tingkat maksimal penggunaan suatu kawasan. Konsep daya dukung wisata didasarkan pada semua kegiatan pembangunan, dimana secara alami dapat ditelorir oleh lingkungan atau kemampuan suatu ekosistem untuk menerima tekanan yang ditimbulkan kegiatan tertentu baik dari dalam ekosistem maupun diluar ekosistem. Daya dukung suatu ekosistem dapat diartikan juga sebagai tingkat pemanfaatan sumberdaya alam atau ekosistem secara berkesinambungan tanpa menimbulkan kerusakan sumberdaya dan lingkungan yang permanen. Pengukuran daya dukung lingkungan didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme Klaric et al. 1999; Busby et al. 1996. Daya dukung sosial merupakan hal yang penting dalam pengembangan wisata. Daya dukung sosial dapat digambarkan sebagai kepadatan maksimum pengunjung dimana kegiatan wisata yang dilakukan masih dirasahkan nyaman oleh wisatawan maupun penduduk lokal disekitar kawasan wisata De Ruyck et al. 1997; Manning, 1997 in Lankford et al. 2006. Sedangkan daya dukung ekonomi menggambarkan suatu batasan pemanfaatan sumberdaya untuk kegiatan ekonomi yang terjadi dalam kawasan wisata Reese, 1989. Kesesuaian suatu kawasan untuk dikembangkan kegiatan ekowisata bahari yang menganut konsep ekowisata sangat tergantung dari aspek daya dukung, utamanya daya dukung ekologi yang berkaitan erat dengan kondisi sumberdaya yang menjadi obyek wisata. Aspek kesesuaian akan menentukan jenis kegiatan wisata yang akan dikembangkan, termasuk layak atau tidaknya suatu kawasan untuk dijadikan obyek wisata, atau justru sebaliknya dilakukan konservasi. Yulianda 2007 menyatakan bahwa penentuan kesesuaian suatu kawasan untuk dikembangkan sebagai obyek wisata berdasarkan skor dan bobot yang diperoleh dari setiap parameter kesesuaian. Paramater kesesuaian untuk masing-masing jenis kegiatan tesebut berbeda-beda antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Pengelompokan obyek wisata dapat dilakukan berdasarkan komoditi, ekosistem dan jenis kegiatan. Obyek komoditi terdiri dari potensi spesies biota laut dan material non-hayati yang mempunyai daya tarik wisata. Obyek ekosistem tediri dari ekosistem pesisir yang mempunyai daya tarik habitat dan lingkungan. Sedangkan obyek kegiatan merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam kawasan yang mempunyai daya tarik wisata.

3. METODE PENELITIAN