Kondisi Flora dan Fauna

Gambar 5 Prediksi Sirkulasi Pasang Surut Bulan September 2009 Tabel 11 Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan Waktu WIT Parameter Lingkungan Suhu °C Salinitas ‰ Oksigen terlarut ppm pH Air pH Tanah 06.00 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 28.53 29.00 29.33 29.67 29.57 29.25 28.55 31.00 32.00 33.33 31.33 33.33 33.25 32.57 6.45 6.55 6.65 6.66 6.55 6.53 6.45 7.00 7.07 7.20 7.07 7.17 7.20 7.20 6.23 6.23 6.30 6.43 6.67 6.67 6.80 Rata-rata 29.13 32.40 6.55 7.13 6.48

4.4 Kondisi Flora dan Fauna

Teluk Dodinga hampir sebagaian besar dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang ditumbuhi mangrove dengan tekstur dasar yang sangat halus hingga agak kasar dengan sedikit pecahan karang, kecuali disisi utara dan sisi barat memiliki tipe pantai berpasir campuran pecahan karang dengan substrat berpasir dan sedikit pasir berwarna kelabu karena merupakan habitat ekosistem mangrove, Penutupan lahan Teluk Dodinga didominasi vegetasi utama yaitu ekosistem mangrove baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Penutupan lahan pantai merupakan salah satu kriteria penting dalam menilai kesesuaian lokasi wisata. Penutupan lahan yang paling dominan adalah mangrove dan diikuti dengan vegetasi lain seperti semak belukar, Katang-katang Ipomoea pescaprea, Pandan Pandanus tectorius , Ketapang Terminalia catappa, Sesepi Sesuvium portulacastrum dan 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 1 Ketinggian Air m September 2009 Pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis serta sebagian pohon kelapa milik masyarakat. Selain itu dikomunitas mangrove ini juga terdapat satwa burung kelelawar, burung bangau, biyawak dan ular. Jenis-jenis mangrove di kawasan Teluk Dodinga terdiri dari Avicennia alba, Aegealitis annulata, Aegiceras floridum, Aegiceras corniculatum, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Sonneratia alba, Scyphiphora hydrophyllacea, Rhizophora apiculata, Rhyzophora mucronata, Rhizophora stylosa dan Xylocarpus granatum, dengan persen penutupan Anakan 23.19, Sapihan 24.64 Pohon 52.17 dengan substrat dasar adalah pasir berlumpur serta campuran pasir berkarang Dishut Halmahera Barat, 2008. Selain mangrove yang mendominasi pesisir pantai Teluk Dodinga, ekosistem lamun juga ditemukan diperairan ini. Dimana lamun yang merupakan tumbuhan berbunga angiospermae hidup di perairan dangkal yang agak berpasir dengan cara terbenam di dalam substrat. Lamun juga sering dijumpai di terumbu karang. Bedasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Barat tahun 2008 bahwa perkembangan lamun di perairan ini masih baik, hal ini didukung oleh kondisi fisik kimia perairan yang cukup baik untuk menunjang keberadaannya, jenis lamun yang terdapat di perairan Teluk Dodinga terdiri dari , Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila ovalis. Habitat ini dicirikan dengan pesisir pantai yang banyak dijumpai ekosistem mangrove sehingga jenis Enhalus acoroides lebih banyak mendominasi dari jenis-jenis yang lain. DKP Halmahera Barat, 2008 Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang amat penting bagi keberlanjutan sumberdaya di kawasan pesisir dan lautan. Ekosistem ini umumnya tumbuh di daerah tropis dan mempunyai produktivitas primer yang tinggi. Dengan tingginya produktivitas primer inilah menyebabkan terjadinya pengumpulan biota-biota laut lainnya seperti ikan, udang, molusca dan lain-lain yang beranekaragam dan dapat berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang. Terumbu karang hanya dapat tumbuh pada perairan yang bersuhu antara 20 – 28 o C, kadar salinitas antara 27 - 47‰, penyinaran matahari yang cukup, air jernih, pergerakan air untuk tersedianya makanan jasad renik dan oksigen serta substrak sebagai tempat melekatnya larvaplanula. Hasil indenfikasi kondisi terumbu karang di perairan Kabupaten Halmahera Barat rata-rata dalam keadaan baik Tabel 12. Tabel 12 Kondisi Terumbu Karang Kabupaten Halmahera Barat Kecamatan Baik Cukup Ha Ha Jailolo 2 156.23 82.69 451.36 17.31 Jailolo Selatan 1 214.55 68.23 565.44 31.77 Sahu 124.33 55.83 98.34 44.16 Ibu 335.77 50.48 329.33 49.52 Jailolo Timur 223.54 64.86 121.11 35.14 Loloda Selatan 3 005.36 68.29 1 395.33 31.71 Total Terumbu Karang 7 059.78 Sumber : DKP Halmahera Barat 2008 Sumberdaya lain yakni spesies makro fauna bentos yang terdapat di perairan Teluk Dodinga terdiri dari dua filum yaitu Molusca dan Echinodermata, dimana filum moluska yang memiliki nilai ekonomis penting terdiri dari tiga kelas yaitu gastropoda jenis-jenis keong seperti Trochus niloticus; bivalvian jenis-jenis kerang seperti Anadara antiquata, Anadara granosa, Tridacna sp, Gafrarium tumidum, Pinctada maxima , Barbatia decussate; dan Chepalophoda cumi-cumi, sotong dan gurita sedangkan filum Echinodermata terdiri dari beberapa jenis teripang ekonomis penting yaitu Holothuria scabra, Holothuria edulis dan Holothuria nobilis. Selain sumberdaya bentik, potensi lainnya adalah jenis crustacea seperti udang karang Panulirus sp, rajungan Portunus spp dan kepiting bakau Scylla serrata. Jenis-jenis sumberdaya ini merupakan jenis yang selalu ditangkap oleh masyarakat untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dipasarkan ke kota Ternate dan Jailolo. DKP Halmahera Barat 2008.

4.5 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat.