Sejarah Kawasan Letak dan Batas Batas Wilayah Iklim

Abang umumnya bermatapencaharian sebagai petani ladang berpindah dan penyadap karet 793 orang. Ladang padi yang sudah selesai dipanen akan di tanam dengan tanaman karet. Rata-rata jumlah hasil penyadapan karet anatara 5-6 kghari dengan rata-rata 14 hari kerja per bulan. Pada Desa Nanga Seberuang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani padi ladang berpindah, kebun karet dan nelayan.

4.3 PT Persada Graha Mandiri

4.3.1 Sejarah Kawasan

PT Persada Graha Mandiri PT PGM pada saat ini sudah melakukan kegiatan operasional di lapangan dan sudah memperoleh Surat Perijinan lokasi pengusahaan dari Kabupaten Kapuas Hulu No: 525992BANG-I-A Tanggal 4 Agustus 2006, dengan luas areal secara keseluruhan seluas 19.750 ha.

4.3.2 Letak dan Batas Batas Wilayah

Perkebunan PT PGM terletak di Kelurahan Desa Pulau Bergerak, Desa Baru, Desa Perigi dan Putat, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Areal ijin PT PGM secara geografis terletak di koordinat 111°42’52.41”–111°54’1.52” BT dan 0°34’29.03”–0°32’21.82” LU. Sedangkan untuk batas wilayah yaitu: a Sebelah Utara berbatasan dengan Perkebunan PT Paramitra Internusa Pratama, b Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Kapuas dan Perkebunan PT Anugerah Makmur Sejati, c Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Kapuas dan Areal Penggunaan Lain APL, d Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan PT Pembangunan Sintang Jaya.

4.3.3 Iklim

Secara umum iklim di areal ijin PT PGM menurut sistem klasifikasi Oldeman 1975 dalam Tim Terpadu 2010c, mempunyai 10 bulan basah rata- rata curah hujan 200 mmbulan, 2 bulan lembab rata-rata curah hujan 100-200 mmbulan dan tidak memiliki bulan kering rata-rata curah hujan 100 mmbulan, termasuk tipe curah hujan A2. Sedangkan menurut sistem klasifikasi Schmidt-Ferguson 1951 dalam Tim Terpadu 2010c, tanah Kebun PT PGM mempunyai 12 bulan basah rata-rata curah hujan 100 mmbulan, tidak mempunyai bulan lembab rata-rata curah hujan 60-100 mmbulan dan bulan kering rata-rata curah hujan 60 mmbulan, termasuk tipe curah hujan A yaitu iklim tropika basah tanpa bulan kering yang nyata dengan vegetasi alami hutan hujan tropis. Curah hujan rata-rata paling tinggi pada tanah Kebun PT Persada Graha Mandiri terdapat pada bulan November 382 mmbulan dan rata-rata jumlah hari hujan tahunan 271 hari. 1 Curah Hujan dan Hari Hujan Curah hujan rata-rata tahunan pada areal Kebun PT PGM sebesar 3.163 mmtahun. Curah hujan rata-rata bulanan paling tinggi terdapat pada bulan November 382 mmbulan dan curah hujan bulanan maksimum juga terjadi pada bulan November 631 mmbulan dengan rata-rata jumlah hari hujan tahunan 271 hari. Secara agronomis curah hujan ini masih sesuai untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit. 2 Suhu Udara Suhu udara rata-rata berkisar antara 26,6-27,5˚C. Suhu udara maksimum berkisar antara 31,1-34,0˚C dan suhu udara minimum adalah sekitar 21,9 -23,8˚C. Pada tahun 2006 suhu rata-rata adalah 27,2˚C, suhu minimum tercatat pada bulan Agustus 22,6˚C dan suhu maksimum rata-rata tercatat pada bulan Juli 33,3˚C. 3 Kelembaban Udara Kelembaban udara di areal studi tergolong lembab sepanjang tahun. Kelembaban udara relatif rata-rata tahunan 83,4. Kelembaban relatif rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 87,0 dan terendah pada bulan Agustus adalah 81. 4 Intensitas Penyinaran Matahari Lama penyinaran surya rata-rata bulanan adalah 79,8 9,6 jamhari dengan kisaran 67,5 8,1 jam hari hingga 86,3 10,4 jamhari.

4.3.4 Topografi dan Kelerengan

Dokumen yang terkait

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 60 209

Potensi tumbuhan berguna pada areal HCV (High Conservation Value) di perkebunan kelapa sawit Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Studi kasus di PT Agro Lestari Mandiri, PT Kencana Graha Permai dan PT Lanang Agro Bersatu)

2 52 188

Dynamic Model of Small Scale Timber Regulation and Carbon (Case Study at Indegenous Forests in Manokwari District West Papua Province).

0 12 225

Analysis of farmer’s perceptions and strategies in smallholder timber plantation business (case studies of smallholder timber plantations at Gunungkidul District, Special Province of Yogyakarta and Tanah Laut District, Province of South Kalimantan)

0 11 331

Diversity and Dispersal of Amphibian in Palm Oil Agriculture Landscape Elements: Case Study PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan District, West Sumatra

2 20 273

The economic impact of High Conservation Value Areas (HCVA) management on palm oil estate (Case study: PT Inti Indosawit Subur Kebun Buatan, Riau Province).

2 22 179

Zoning of local marine conservation areas for marine mariculture (A case study at Pasi Island, District of Kepulauan Selayar, South Sulawesi Province)

0 7 131

UND PT. ALAM KAPUAS PERSADA

0 0 1

Potential for Ecotourism in Kapuas Hulu and Malinau

0 0 87