Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Famili Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Habitus

ekologinya yaitu di daerah yang bertanah subur pada ketinggian tempat 500-800 m dpl, di daerah beriklim sedang sampai agak basah. Tipe ekosistem baik dari tipe hutan dataran rendah dan hutan kerangas yang telah diidentifikasi di PT SKK dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengelola dan masyarakat di sekitar kawasan areal studi guna mengetahui keberadaan jenis tumbuhan berguna di areal ijin PT SKK. Selain itu diperlukan adanya informasi mengenai teknik budidaya jenis tumbuhan untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.

5.1.1.1 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Famili

Berdasarkan familinya, jenis-jenis tumbuhan berguna yang terdapat pada areal ijin PT SKK dikelompokkan kedalam 77 famili. Jumlah jenis yang paling banyak ditemukan terdapat pada famili Myrtaceae dan Euphorbiaceae Gambar 3, yaitu sebanyak 18 jenis. Hal ini menunjukkan bahwa famili Myrtaceae dan Euphorbiaceae memiliki kekayaan jenis tertinggi dibandingkan famili lainnya. Rekapitulasi nama famili dan jumlah jenis tumbuhan berguna pada areal studi secara lebih rinci disajikan pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil yang telah diidentifikasi, famili terbanyak Myrtaceae dan Euphorbiaceae dapat ditemukan di lokasi sempadan sungai dan areal lereng. Sedangkan untuk tipe ekosistemnya, famili terbanyak ditemukan di tipe ekosistem hutan dataran rendah. Gambar 3 Diagram jumlah enam famili terbanyak di areal ijin PT SKK 13 14 18 14 18 16 5 10 15 20 Arecaceae Dipterocarpaceae Euphorbiaceae Moraceae Myrtaceae Poaceae Jumlah Jenis F a m ili

5.1.1.2 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Habitus

Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitusnya dapat dikelompokkan kedalam 7 jenis, yaitu herba, epifit, liana, perdu, bambu, palem dan pohon. Rekapitulasi jumlah jenis tumbuhan berguna berdasarkan habitusnya pada areal ijin PT SKK tersaji pada Gambar 4. Gambar 4 Kekayaan habitus tumbuhan berguna di PT SKK Habitus pohon merupakan habitus terbanyak yang ditemukan di areal ijin PT SKK. Sedangkan untuk habitus terkecil yaitu palem. Kelompok famili dan habitus yang telah teridentifikasi di PT SKK dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengelola dan masyarakat di sekitar kawasan areal studi guna mengetahui keberadaan jenis tumbuhan berguna di areal ijin PT SKK. Selain itu diperlukan juga informasi mengenai teknik budidaya jenis tumbuhan untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.

5.1.1.3 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Status Tumbuhan

Dokumen yang terkait

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 60 209

Potensi tumbuhan berguna pada areal HCV (High Conservation Value) di perkebunan kelapa sawit Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Studi kasus di PT Agro Lestari Mandiri, PT Kencana Graha Permai dan PT Lanang Agro Bersatu)

2 52 188

Dynamic Model of Small Scale Timber Regulation and Carbon (Case Study at Indegenous Forests in Manokwari District West Papua Province).

0 12 225

Analysis of farmer’s perceptions and strategies in smallholder timber plantation business (case studies of smallholder timber plantations at Gunungkidul District, Special Province of Yogyakarta and Tanah Laut District, Province of South Kalimantan)

0 11 331

Diversity and Dispersal of Amphibian in Palm Oil Agriculture Landscape Elements: Case Study PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan District, West Sumatra

2 20 273

The economic impact of High Conservation Value Areas (HCVA) management on palm oil estate (Case study: PT Inti Indosawit Subur Kebun Buatan, Riau Province).

2 22 179

Zoning of local marine conservation areas for marine mariculture (A case study at Pasi Island, District of Kepulauan Selayar, South Sulawesi Province)

0 7 131

UND PT. ALAM KAPUAS PERSADA

0 0 1

Potential for Ecotourism in Kapuas Hulu and Malinau

0 0 87