Tumbuhan Obat Tumbuhan Hias

kebaikan atau keuntungan. Jadi, arti dari tumbuhan berguna adalah sesuatu yang hidup dan tumbuh serta berbatang, berakar, berdaun dan lain-lain seperti rumput, pohon, bambu, dan lain-lain yang memiliki manfaat bagi kesejahteraan manusia.

2.2.2 Potensi Tumbuhan Berguna di Indonesia

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan jenis tumbuhan dan satwanya. Menurut Anonim 1994 dalam Frankistoro 2006, jumlah total jenis tumbuhan di Indonesia belum diketahui pasti, tetapi diperkirakan memiliki jenis tumbuhan berbunga sebanyak 27.500 jenis 11, jenis lumut sebanyak 1.500 jenis 9, tumbuhan paku sebanyak 1.500 jenis 13 dan 19 tumbuhan Gymnospermae, sedangkan menurut Sastrapradja et al. 1977, jenis tumbuhan yang telah diketahui potensi dan manfaatnya untuk bahan pangan, sandang, papan dan industri hanya sekitar 6.000 jenis. Keadaan ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan kekayaan tumbuhan Indonesia. Lemmens dan Soetjipto 1999 membagi jenis pemanfaatan tumbuhan berdasarkan komoditas untuk berbagai keperluan yang meliputi pemanfaatan secara primer dan sekunder, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, pewarna, pakan, kayu, rotan, bambu, sayur-sayuran, sumber karbohidrat, sereal, tumbuhan obat dan tanaman hias.

2.2.2.1 Tumbuhan Obat

Menurut Departemen Kesehatan RI dalam Surat Keputusan Mentri Kesehatan No.149SKMenkesIV1978 dalam Kartikawati 2004, definisi tumbuhan obat adalah tumbuhan atau bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu, sebagai bahan pemula bahan baku obat atau tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek resultan atau sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati Esha 2008. Sedangkan menurut Zuhud, Ekarelawan dan Riswan 1994, tumbuhan obat adalah seluruh jenis tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi : a. Tumbuhan obat tradisional, yaitu jenis tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. b. Tumbuhan obat modern, yaitu jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat sebagai obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. c. Tumbuhan obat potensial, yaitu jenis tumbuhan yang diduga mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah atau medis dan penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit untuk ditelusuri.

2.2.2.2 Tumbuhan Hias

Tumbuhan dan tanaman memiliki definisi yang berbeda. Pada Tumbuhan berarti segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berbatang, berakar, berdaun dan sebagainya seperti rumput, pohon, bambu dan sebagainya, sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang sudah dibudidayakan. Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu ataupun pohon, yang sengaja ditanam manusia sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan dan busana atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga warna dan aroma, daun, buah, batang bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dan dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa tanaman sayuran, tanaman obat atau tanaman buah dapat menjadi tanaman hias dan sebaliknya Ramadhany 2004.

2.2.2.3 Tumbuhan Aromatik

Dokumen yang terkait

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 60 209

Potensi tumbuhan berguna pada areal HCV (High Conservation Value) di perkebunan kelapa sawit Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Studi kasus di PT Agro Lestari Mandiri, PT Kencana Graha Permai dan PT Lanang Agro Bersatu)

2 52 188

Dynamic Model of Small Scale Timber Regulation and Carbon (Case Study at Indegenous Forests in Manokwari District West Papua Province).

0 12 225

Analysis of farmer’s perceptions and strategies in smallholder timber plantation business (case studies of smallholder timber plantations at Gunungkidul District, Special Province of Yogyakarta and Tanah Laut District, Province of South Kalimantan)

0 11 331

Diversity and Dispersal of Amphibian in Palm Oil Agriculture Landscape Elements: Case Study PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan District, West Sumatra

2 20 273

The economic impact of High Conservation Value Areas (HCVA) management on palm oil estate (Case study: PT Inti Indosawit Subur Kebun Buatan, Riau Province).

2 22 179

Zoning of local marine conservation areas for marine mariculture (A case study at Pasi Island, District of Kepulauan Selayar, South Sulawesi Province)

0 7 131

UND PT. ALAM KAPUAS PERSADA

0 0 1

Potential for Ecotourism in Kapuas Hulu and Malinau

0 0 87