13,57 dari jumlah keseluruhan jenis tumbuhan berguna yang ditemukan pada areal ijin PT PGM.
Jenis tumbuhan ribu-ribu Anisophyllea disticha merupakan salah satu jenis khas yang terdapat di tipe ekosistem hutan rawa gambut. Jenis ini ditemukan di
kawasan SS Keladan. Selain itu terdapat jenis jamu kubu Eugenia ap. yang juga merupakan satu-satunya jenis tumbuhan berguna yang ditemukan di suatu lokasi
pengamatan. Beberapa ciri dari tipe ekosistem hutan rawa air tawar adalah ekosistem
hutan yang tidak terpengaruh oleh iklim, terdapat pada daerah dengan kondisi tanah yang selalu tergenang air tawar, pada daerah yang terletak di belakang hutan
payau mangrove dengan jenis tanah aluvial dan kondisi aerasinya buruk Arief 1994. Jenis tumbuhan sungkai Peronema canescens merupakan salah satu jenis
khas yang terdapat di tipe ekosistem hutan rawa air tawar. Jenis ini ditemukan di kawasan Sempadan Sungai Putat. Karakteristik jenis tumbuhan ini dapat tumbuh
di tanah aluvial, hidup di hutan jati, hutan sekunder, kebun, ladang, dan di hutan rakyat pada ketinggian tempat 25-300 m dpl
Ekosistem hutan rawa air tawar yang terdapat di areal ijin PT PGM memiliki tingkat kekayaan jenis tumbuhan berguna yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan ekosistem hutan rawa gambut. Jenis tumbuhan berguna yang ditemukan sebanyak 33 jenis atau sebesar 23,57 dari jumlah keseluruhan
jenis tumbuhan berguna yang ditemukan pada areal ijin PT PGM. Tipe ekosistem yang telah teridentifikasi di PT PGM mulai dari tipe hutan
dataran rendah hingga hutan rawa air tawar dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengelola dan masyarakat di sekitar kawasan areal studi guna mengetahui
keberadaan jenis tumbuhan berguna di areal ijin PT PGM. Selain itu diperlukan adanya informasi mengenai teknik budidaya jenis tumbuhan untuk menjamin
keberlanjutan pemanfaatan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.
5.1.3.1 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Famili
Berdasarkan familinya, jenis-jenis tumbuhan berguna yang ada pada areal ijin PT PGM dikelompokkan kedalam 46 famili. Jenis yang paling banyak
ditemukan berasal dari famili Myrtaceae sebanyak 18 jenis. Hal ini menunjukkan
bahwa famili Myrtaceae memiliki kekayaan jenis tertinggi dibandingkan famili lainnya. Famili yang ditemukan terbanyak kedua dan ketiga berturut-turut yaitu
Dipterocarpaceae 11 jenis dan Moraceae 8 jenis. Persentase jumlah famili terbanyak di areal ijin PT PGM dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Diagram jumlah enam famili terbanyak di areal ijin PT PGM Berdasarkan hasil yang telah diidentifikasi, famili terbanyak Myrtaceae
ditemukan di berbagai tipe habitat, sedangkan untuk tipe ekosistemnya, famili terbanyak ditemukan di tipe ekosistem hutan dataran rendah.
5.1.3.2 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Habitus
Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitusnya dapat dikelompokkan kedalam 5 jenis, yaitu herba, epifit, liana, perdu dan pohon. Rekapitulasi jumlah
jenis tumbuhan berguna berdasarkan habitusnya pada areal ijin PT PGM tersaji pada Gambar 8.
Habitus pohon merupakan habitus terbanyak yang ditemukan di areal ijin PT PGM. Sedangkan untuk habitus terkecil yaitu epifit. Kelompok famili dan
habitus yang telah teridentifikasi di PT PGM dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengelola dan masyarakat di sekitar kawasan areal studi guna mengetahui
keberadaan jenis tumbuhan berguna di areal ijin PT PGM. Selain itu diperlukan juga informasi mengenai teknik budidaya jenis tumbuhan untuk menjamin
keberlanjutan pemanfaatan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.
6 6
11 6
8 18
5 10
15 20
Arecaceae Clusiaceae
Dipterocarpaceae Euphorbiaceae
Moraceae Myrtaceae
Jumlah Jenis F
a m
ili
Gambar 8 Kekayaan habitus tumbuhan berguna di PT PGM
5.1.3.3 Kekayaan Jenis Tumbuhan Berguna Berdasarkan Status Tumbuhan
Jenis tumbuhan yang ditemukan di areal ijin PT PGM yang dilindungi PP No. 7 Tahun 1999 sebanyak 4 jenis dan termasuk dalam daftar CITES sebanyak
3 jenis. Di areal tersebut ditemukan sebanyak 26 jenis tumbuhan yang termasuk dalam Daftar Red List IUCN, dengan rincian: 9 jenis termasuk LRLow Risk
Resiko Rendah, 3 jenis termasuk VUVulnerable rawan dan lima 5 jenis termasuk CRCritically Endangered Terancam hampir punah, seperti disajikan
pada Tabel 10. Salah satu jenis tumbuhan yang termasuk kedalam jenis dilindungi PP No.
7 Tahun 1999 dan masuk kedalam daftar CITES Appendix II adalah mentuyut Nepenthes reinwardtiana. Berdasarkan hasil yang telah diidentifikasi, jenis ini
cukup langka ditemukan di areal ijin PT PGM, terbukti hanya ditemukan di dua 2 lokasi pengamatan yaitu, di Rawa dan Kawasan Sekitar Rawa Sentabai dan
Gupung Tembawang Kota. Sedangkan untuk salah satu contoh jenis tumbuhan yang termasuk kedalam daftar IUCN yaitu jenis tekam penyau Hopea sangal.
Didalam IUCN, jenis ini berstatus Critically Endangered Terancam hampir punah.
12 2
9 6
111
20 40
60 80
100 120
Herba Epifit
Liana Perdu
Pohon
Jum lah Jenis
Habitus
Tabel 10 Daftar jenis tumbuhan di areal ijin PT Persada Graha Mandiri
berdasarkan status tumbuhan
No. Kelompok
Nama Ilmiah Nama Lokal
Lokasi Status Tumbuhan
PP No. 7 Tahun
1999 CITES
IUCN
1 Alstonia
angustifolia Pelai pipit
5, 21, 25 TD
TT LC Ver 2.3
2010 3
Aquilaria malaccensis
Garu, kayu garu, gaharu
1, 7, 8, 10, 11, 13, 18,
23, 27, 29, 30, 38, 43, 44
TD App. II VU A1cd
ver 2.3 2010
4 Cratoxylum
arborescens Gerunggung
8 TD
TT LC Ver 2.3
2010 6
Eusideroxylon zwageri
Ulin 7, 39
TD TT
VU A1cd+2cd
ver 2.3 2009
7 Hopea
mangerawan Emang
6, 12, 30, 35, 37
TD TT
CR A1cd, B1+2c
ver 2.3 2010
8 Hopea pachycarpa Merkayong,
merkuyong 17, 18
TD TT
VU A1c+2c
ver 2.3 2010
9 Hopea sangal
Tekam penyau 7 TD
TT CR A1cd,
B1+2c, C1, D ver 2.3
2010
11 Mangifera foetida
Asam mantan, kemantan
2, 7, 9, 45 TD
TT LC Ver 2.3
2010 12
Myristica iners Empang kelasi 6, 12, 35, 37
TD TT
LC Ver 2.3 2010
13 Nepenthes gracilis Entuyut
6, 12, 14, 18, 26, 27, 32,
33, 34, 37 D
App. II LC Ver 2.3 2010
14 Nepenthes
reinwardtiana Mentuyut
13, 23 D
App. II LC Ver 2.3 2010
18 Santiria griffithii
Bumbun 18
TD TT
LC Ver 2.3 2010
19 Santiria tomentosa Kayu aru
15 TD
TT LC Ver 2.3
2010 20
Shorea balangeran Kawi 37
TD TT
CR A1cd ver 2.3
2010 21
Shorea foxworthyi Tekam
31, 38, 43 TD
TT CR A1cd
ver 2.3 2010
22 Shorea pallidifolia Meranti batu
2, 7, 9, 18 TD
TT CR A1cd,
C2a ver 2.3
2010 24
Shorea pinanga Tengkawang
1, 3, 9, 10, 11, 15, 25,
27, 28, 29, 31, 32, 33,
D TT
TT
No. Kelompok
Nama Ilmiah Nama Lokal
Lokasi Status Tumbuhan
PP No. 7 Tahun
1999 CITES
IUCN 36, 38, 39,
40, 42, 43, 44, 45
25 Shorea stenoptera Tengkawang
tukul 8
D TT
TT 26
Vatica rassak Resak, kayu
resak 5, 7, 17, 18,
32, 36 TD
TT LC Ver 2.3
2010 Keterangan Lokasi:
1 =
SS Berandanan 2
= SS Bungo
3 =
SS Burak Air 4
= SS Entimut
5 =
SS Keladan 6
= SS Penyengat
7 =
SS Putat 8
= SS Sentabai
9 =
SS Tepuak 10
= KSMA S. Berandanan-1
11 =
KSMA S. Berandanan-2 12
= KSMA S. Penyengat Bawah
13 =
Rawa dan Kawasan Sekitar Rawa Sentabai 14
= Rawa dan Kawasan
Sekitar Rawa Penyengat 15
= Gupung Sepan perahu Hutan Kerangas
16 =
Gupung Pendam Besar 17
= Gupung Pepanjalih
18 =
Gupung Engkuni 19
= Gupung Kripit Dusun Penai
20 =
Gupung Sibau 21
= Gupung Rasit
22 =
Gupung Kertung 23
= Gupung Tembawang Kota
24 =
Gupung Mentawak 25
= Gupung Tinting Kajang
26 =
Gupung Pendam Titipudu 27
= Gupung Cempedak
28 =
Gupung Tembawai 29
= Gupung Tengkawang
30 =
Gupung Atap Jawung 31
= Gupung Ketugan
32 =
Gupung Terindak 33
= Gupung Telur
34 =
Gupung Kenoleng 35
= Gupung Danau Landuk
36 =
Gupung dan Tembawang Buaya
37 =
Gupung Pendam Pangkal Pentek 38
= Gupung Tekam
39 =
Pendam Titi Urat 40
= Tembawang Lubuk Pun
Tengkawang 41
= Gupung Menyatuk
42 =
Tembawang Buah Blok 35 43
= Mungguk Kawah
44 =
Mungguk Kapit 45 = Mungguk
Keladan Keterangan Status Tumbuhan:
D = Dilindungi
TD = Tidak dilindungi TT
= Tidak Terdaftar App.= Appendix
LS = Least Concern Beresiko rendah
VU = Vulnerable Rawan CR
= Critically Endangered Terancam hampir punah Sumber: Tim Terpadu 2010c
Jenis tumbuhan berguna berdasarkan status kelangkaannya yang telah teridentifikasi di PT PGM dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengelola dan
masyarakat di sekitar kawasan areal studi guna mengetahui keberadaan jenis tumbuhan berguna di areal ijin PT PGM. Selain itu diperlukan juga informasi
mengenai teknik budidaya jenis tumbuhan untuk menjamin keberadaan jenis
tumbuhan berguna yang masuk kedalam kategori langka dan keberlanjutan pemanfaatan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan.
5.2 Pemanfaatan Tumbuhan
Dari hasil cek silang studi literatur didapatkan data tumbuhan yang berhasil diidentifikasi kegunaannya, yaitu pada PT SKK sebanyak 255 jenis tumbuhan, PT
PIP sebanyak 208 jenis tumbuhan, dan PT PGM sebanyak 140 jenis tumbuhan. Berdasarkan kelompok kegunaannya, jenis tumbuhan pada areal studi dapat
dikelompokkan kedalam 13 kelompok kegunaan. Rekapitulasi jumlah jenis
tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaannya disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11 Klasifikasi kegunaan tumbuhan di areal studi
No Kelompok Kegunaan
Jumlah Jenis PT SKK
PT PIP PT PGM
1 Tumbuhan Obat
100 60
38 2
Tumbuhan Hias 25
22 9
3 Tumbuhan Aromatik
12 12
8 4
Tumbuhan Penghasil Pangan 62
44 35
5 Tumbuhan Penghasil Pakan
21 14
6 6
Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati 4
4 3
7 Tumbuhan Penghasil Serat
6 5
1 8
Tumbuhan Penghasil Bahan Pewarna dan Tanin
24 17
13 9
Tumbuhan Penghasil Bahan Bangunan 69
58 35
10 Tumbuhan untuk Upacara Adat
13 11
10 11
Tumbuhan Penghasil Tali, Anyaman, dan Kerajinan
21 22
16 12
Tumbuhan Penghasil Kayu Bakar 23
17 16
13 Lainnya
21 18
12
Jumlah 401
304 202
Sumber: Hasil Rekapitulasi dari Pustaka Heyne 1987, IKAPI 1987, PROSEA 1992, Rudjiman et al. 2003 dan Zuhud et al. 2003,
Dari Tabel 11 terlihat bahwa jumlah jenis tumbuhan terbanyak pada ketiga areal studi terdapat pada kelompok tumbuhan obat sebanyak 100 jenis pada PT
SKK, 60 jenis pada PT PIP dan 38 jenis pada PT PGM. Sedangkan jumlah jenis terendah terdapat pada kelompok tumbuhan penghasil pestisida nabati sebanyak 4
jenis untuk masing-masing perusahaan, yaitu PT SKK dan PT PIP. Kemudian pada PT PGM, jumlah jenis terendah terdapat pada kelompok tumbuhan penghasil
serat yaitu hanya ditemukan satu 1 jenis pada perusahaan tersebut. Untuk data klasifikasi tumbuhan disajikan secara deskriptif dan tabulatif berdasarkan potensi
kegunaannya.