Limbah Kulit Udang Recovery glukosamin hidroklorida dari cangkang udang melalui hidrolisis kimiawi sebagai bahan sediaan suplemen osteoartritis

2.3 Limbah Kulit Udang

Badan Pusat Statistik tahun 2008 mencatat bahwa produksi udang Indonesia meningkat sebesar 5 setiap tahunnya. Departemen Kelautan dan Perikanan juga melaporkan bahwa volume ekspor udang pada tahun 2002-2007 meningkat dari 124,763 ton mencapai 157,545 ton, dengan nilai devisa sebesar USD 1,029 juta DKP 2008. Akan tetapi, terdapat permasalahan utama dalam industri pengolahan udang ini, yaitu menghasilkan limbah dalam jumlah yang sangat besar. Berdasarkan FAO 2011 sebesar 80-90 ekspor udang dunia dilakukan dalam bentuk udang beku tanpa kepala dan kulit peeled, sehingga dapat diperkirakan bahwa limbah dari pengolahan udang adalah sekitar 35-45 dari bobot udang utuh Shahidi et al. 1999. No et al. 1989 melaporkan bahwa udang memiliki bagian-bagian seperti kepala yang merupakan bagian terbesar dari seluruh bobot udang dapat mencapai 36-49, bagian daging dapat mencapai 24-41, serta bagian kulit dan ekor dapat mencapai 17-23. Hayes et al. 2008 menyatakan bahwa sebagian besar limbah kulit udang masih dimanfaatkan secara tradisional, seperti hidrolisat protein, silase, pasta udang petis dimana nilai ekonomisnya masih tergolong rendah, padahal kulit udang mengandung kitin yang cukup tinggi yaitu sekitar 17-40 Synowiecki Al-Khateeb 2003; Kurita 2006. Komposisi kimia limbah kulit udang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi kimia limbah kulit udang pada berbagai hasil penelitian Komposisi Komposisi kimia limbah kulit udang No et al. 1989 Aye dan Steven 2004 Focher et al. 1992 Protein kasar 16,9 54,3 ± 2,4 25 – 40 Lemak 0,6 - - Abu 63,6 - - CaCO 3 24,8 32,9 ± 0,7 45 – 50 Kitin 23,5 25 ± 1 15 – 20 Sumber: No et al. 1989; Aye dan Steven 2004; Focher et al. 1992 Recovery process menjadi salah satu teknologi alternatif yang semakin banyak dikembangkan untuk memanfaatkan limbah terbuang menjadi produk yang bernilai ekonomis Holanda et.al 2006. Shantosh dan Mathew 2007 menyatakan bahwa kitin merupakan salah satu produk bernilai ekonomis tinggi yang dapat disintesis dari kulit udang serta dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan glukosamin.

2.4 Kitin