bahwa  di  dalam  padatan  hasil  hidrolisis  terdapat  monomer  glukosamin hidroklorida.  Kromatogram  glukosamin  hidroklorida  hasil  hidrolisis  dan  standar
dapat dilihat pada Lampiran 3. Konsentrasi  dihitung  dengan  membandingkan  persentase  luas  area  hasil
hidrolisis  dan  standar.  Hasil  pengujian  dengan  HPLC-RI  pada  Tabel  3 memperlihatkan  bahwa  konsentrasi  glukosamin  hidroklorida  yang  diperoleh
mengalami  peningkatan  seiring  dengan  semakin  tingginya  konsentrasi  HCl  yang digunakan.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  semakin  tinggi  konsentrasi  HCl  yang
digunakan  akan  meningkatkan  tingkat  konsentrasi  glukosamin  hidroklorida  yang ada.  Hal  ini  sesuai  dengan  hasil  penelitian  Mojarrad  et  al.  2007,  yaitu
peningkatan  konsentrasi  HCl akan meningkatkan tingkat  konsentrasi  glukosamin hidroklorida  dari  hidrolisis  kitin.  Teng  et  al.  2001  juga  menyatakan  bahwa
tingkat konsentrasi glukosamin  yang diperoleh dari hidrolisis kitin akan semakin meningkat  seiring  dengan  meningkatnya  suhu,  waktu,  dan  konsentrasi  HCl  yang
digunakan selama proses hidrolisis. Konsentrasi  glukosamin  yang  dihasilkan  lebih  tinggi  dibandingkan
penelitian  Teng  et  al.  2001,  hal  ini  diduga  disebabkan  oleh  suhu,  waktu,  dan konsentrasi yang digunakan lebih rendah. Akan tetapi, hasil yang diperoleh masih
lebih rendah dibandingkan penelitian Mojarrad et al. 2007. Hal ini dapat diduga juga  dipengaruhi  oleh  kondisi  dan  jenis  bahan  baku  yang  digunakan.  Pada
penelitian  ini  digunakan  kitin  dengan  nilai  DD  sebesar  49,50,  dimana  gugus asetil  COCH
3
yang  ada  masih  terbilang  tinggi,  sehingga  dimungkinkan konsentrasinya masih belum mencapai maksimal.
4.6 Spektrum Glukosamin Hidroklorida GlcN HCl
Tingkat  keberhasilan  hidrolisis  glukosamin  hidroklorida  juga  dapat ditentukan  dengan  menggunakan  analisis  FTIR.    Hasil  pengujian  FTIR
glukosamin  hidroklorida  hasil  hidrolisis  dan  berbagai  penelitian  lainnya  dapat dilihat pada Lampiran 4. dan nilai serapannya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7  Perbandingan serapan FTIR glukosamin hidroklorida pada berbagai konsentrasi HCl dan standar terhadap hasil penelitian lainnya
Sampel Uji GlcN
Serapan daerah bilangan gelombang cm
-1
Ulur O-H Tekuk N-H
Ulur C-N Glikosidik
GlcN 20 3448
lebar, kuat 1658 lemah
1559 tajam, kuat 1379
sedang 1074 kuat
1027 lemah GlcN 25
3368 lebar, kuat
1650 lemah 1559 tajam, kuat
1379 sedang
1074 kuat 1026 kuat
GlcN 32 3368
lebar, kuat 1624 lemah
1559 tajam, kuat 1379
sedang 1072 kuat
1027 kuat GlcN 37
3338 lebar, kuat
1624 lemah 1559 tajam, kuat
1378 sedang
1075 kuat 1157 kuat
GlcN standar 3066
lebar, kuat 3368
sedang 1615 lemah
1538 tajam, lemah
1334 tajam, lemah
1393 sedang 1034 lemah
1027 lemah
Hasil penelitian
lain
a
3333-3380
a
lebar, kuat 3350 kuat
3045 kuat
b
1610-1590
a
lemah 1550-1481
a
kuat 1535-1583
b
kuat 1342; 1378
a
tajam, kuat 1394 sedang
1150-1085
a
kuat 1034
b
kuat Keterangan:
a
Siverstein et al. 2005
b
Mojarrad et al. 2007
Hasil  pengukuran  spektrum  FTIR  menunjukkan  bahwa  spektrum  GlcN- HCl  standar  memperlihatkan  gugus  O-H  yang  dominan  dengan  garis  yang  lebar
dan  kuat  pada  bilangan  gelombang  3066  cm
-1
,  sedangkan  pada  GlcN-HCl  hasil hidrolisis  menunjukkan  gugus  N-H  yang  dominan  yaitu  pada  3338  cm
-1
dengan konsentrasi HCl 37 tertinggi dan 3448 cm
-1
untuk konsentrasi 20 terendah. Spektrum tersebut menunjukkan kemiripan dengan hasil penelitian Mojarrad et al.
2007 dan Silverstein et al. 2005 berturut-turut, yaitu 3333-3380 dan 3350 cm
-1
. Brugnerotto 2001 menambahkan bahwa monomer GlcN-HCl akan menunjukkan
gugus  O-H  pada  3350  cm
-1
sedangkan  bila  berbentuk  polimer,  gugus  O-H  akan semakin  mendekati  3450  cm
-1
.  Pita  serapan  gugus  N-H  asimetris  ditunjukkan pada  1658;  1650;  1624;  1624  cm
-1
untuk  masing-masing  konsentrasi  HCl  yang diragamkan  20;  25;  32;  37,  sedangkan  pita  serapan  simetris  terdapat
pada bilangan gelombang yang sama yaitu 1559 cm
-1
. Pita serapan menunjukkan nilai  yang  hampir  sama  dengan  hasil  penelitian  Mojarrad  et  al.  2007  dan
Silverstein  et  al.  2005  serta  pada  standar  GlcN –HCl.  Pita  serapan  gugus  C-N
GlcN-HCl  hasil  hidrolisis  ditunjukkan  pada  kisaran  1379-1378  cm
-1,
sedangkan
pada  standar  1334  dan        1394  cm
-1
.  Nilai  ini  hampir  mendekati  literatur  bahwa pita  serapan  C-N  ditunjukkan  pada  1394  cm
-1
Mojarrad  et  al.  2007  dan 1384 cm
-1
Silverstein et al. 2005. Pita serapan ikatan glikosidik pada GlcN-HCl hasil  hidrolisis  dan  standar  ditunjukkan  pada  1027-1026  cm
1
.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  keberadaan  ikatan  glikosidik  pada  standar  dan  hasil
hidrolisis sama. Secara keseluruhan pita serapan gugus khas pada GlCN-HCl hasil hidrolisis menunjukkan kemiripan dengan GlcN-HCl standar dan hasil penelitian
lainnya.  Namun  masih  terdapat  sedikit  selisih  pada  bilangan  gelombang  yang ditampilkan,  hal  ini  dapat  disebabkan  karena  konsentrasi  yang  dihasilkan  masih
terbilang rendah.
4.7 Tingkat Toksisitas Glukosamin Hidroklorida GlcN HCl