Hubungan Setting Taman Sakura dengan Obyek Vandalisme

Dengan melihat nilai median lawn yang bernilai tiga obyek vandalisme tiap ulangannya dapat terlihat bahwa frekuensi dilakukannya perilaku vandalisme terhadap obyek lebih tinggi dibandingkan dengan median data pada taman sakura yang bernilai dua obyek vandalisme tiap ulangannya. Tingginya obyek vandalisme pada setting lawn didominasi oleh aksi vandalisme membuang sampah sembarangan. Akumulasi sampah pada suatu tapak dapat memberikan gambaran akan penggunaanya dan dapat dihubungkan dengan ukuran pengguna Gold, 1980. Aksi vandalisme membuang sampah tidak pada tempatnya dapat dikaitan dengan aktivitas yang dilakukan pengunjung yang dilakukan pada setting lawn. Obyek vandalisme yang mendominasi adalah groundcover dimana obyek ini merupakan sasaran aksi vandalisme yang disebabkan oleh kegiatan social gathering yang sering dilakukan pada setting ini.

5.3.1 Hubungan Setting Taman Sakura dengan Obyek Vandalisme

Penelitian ini menunjukkan bahwa vandalisme pada Setting Taman Sakura hanya dilakukan terhadap enam dari sembilan obyek yang diamati dalam penelitian ini. Obyek yang menjadi sasaran perilaku vandalisme pada setting ini adalah pohon, semak, groundcover, gazebo, jembatan, dan media informasi. Selama penelitian ini tidak ditemukan pelaku vandalisme yang menjadikan papan nama tanaman, besi untuk berjualan, dan tempat sampah sebagai sasaran dari aksi vandalisme mereka dalam Setting Taman Sakura. Pada setting ini tidak ditemukan adanya bangku taman yang diletakkan didalam tapak. Pada Gambar 12 dapat dilihat bahwa hanya terdapat tiga obyek yang nilai datanya dapat membentuk kotak, obyek tersebut adalah groundcover, pohon, dan jembatan. Kotak tersebut memberikan gambaran bahwa ketiga obyek tersebut sering menjadi sasaran vandalisme. Apabila pemusatan data berada pada nilai nol obyek maka akan terlihat boxplot berbentuk garis dengan beberapa nilai ekstrim seperti pada data obyek semak, gazebo, dan media informasi. Hal ini memberikan gambaran bahwa obyek-obyek tersebut hanya sesekali menjadi sasaran aksi vandalisme. Gambar 12. Boxplot Jenis Obyek Vandalisme pada Taman Sakura Keterangan Gambar: 1. Pohon 2. Semak 3. Groundcover 4. Gazebo 5. Jembatan 6. Media informasi 7. Papan nama tanaman 8. Besi untuk berjualan 9. Bangku taman NA 10. Tempat sampah Tidak ditemukannya vandalisme pada papan nama tanaman, besi untuk berjualan, dan bangku taman menyebabkan boxplot yang terbentuk pada ketiga obyek ini hanya berbentuk garis yang seluruh datanya menyebar dan memusat pada nilai nol obyek. Data ini menunjukkan adanya ketepatan dalam pemilihan material dan penempatan obyek tersebut sehingga tidak menarik calon pelaku untuk melakukan aksi vandalisme. Keluaran serupa juga terlihat pada obyek bangku taman. Namun nilai nol pada obyek ini disebabkan karena tidak terdapat faslitas tersebut pada setting taman sakura. Tabel 6. Tata Urut Obyek Vandalisme pada Setting Taman Sakura Tata Urutan Obyek Rata-rata Tinggi Ground cover 6,50 Pohon 2,90 Gazebo 0,80 Jembatan 0,80 Semak 0,30 Media Informasi 0,10 Papan Nama Tanaman 0,00 Besi untuk Berjualan 0,00 Tempat Sampah 0,00 Rendah Bangku Taman NA Groundcover yang menutupi tapak pada setting taman sakura adalah rumput paetan Axonopus compressus. Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa obyek tersebut merupakan obyek vandalisme yang paling banyak dikenai perilaku vandalisme dalam setting ini. Meskipun obyek ini merupakan obyek yang dalam segi jumlah paling banyak dikenai perilaku vandalisme namun obyek vandalisme ini hanya dikenai satu aktivitas vandalisme yaitu membuang sampah tidak pada tempatnya. Berdasarkan boxplot di atas Gambar 12, pemusatan data terlihat asimetris dengan nilai tengah data sebesar 6,5 obyek vandalisme, namun karena obyek yang diamati satuannya adalah fasilitas dan tanaman maka angka tersebut dibulatkan ke atas menjadi 7 obyek vandalisme. Penyebaran data untuk obyek ini simetris dengan range yang cukup jauh sebesar 12 obyek vandalisme. Berdasarkan pada data dalam tabel di atas Tabel 6 diketahui bahwa pohon merupakan obyek vandalisme yang menempati urutan kedua terbanyak setelah groundcover . Pohon yang menjadi sasaran dari aksi vandalisme adalah pohon sakura Prunus sp.. Dalam pengamatan lapang, obyek pohon dikenai beberapa macam perilaku vandalisme antara lain mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman aktivitas vandalisme 3 dan membuang sampah tidak pada tempatnya aktivitas vandalisme 4. Bagian tanaman yang dipatahkan atau diambil oleh pelaku vandalisme tipe 3 adalah daun dan ranting. Sedangkan, aktivitas vandalisme membuang sampah pada bagian pohon dilakukan dengan meletakkan sampah pada bagian dari ranting pohon. Meskipun pohon sakura Prunus sp. memiliki bunga yang menarik dan dapat mengundang calon pelaku aksi vandalisme tipe 3 sehingga aksi vandalisme mematahkan atau mengambil bagian dari pohon sakura karena tanaman tersebut memiliki bagian yang menarik memiliki kemungkinan yang kecil sebab saat pohon sakura tidak berbunga dan tanaman tersebut tampak seperti tanaman yang kering dengan daun yang minim dan didominasi oleh ranting saja. Jika melihat pada boxplot di atas Gambar 12, obyek ini memiliki pemusatan data yang tidak simetris dengan pemusatan data yang cenderung kearah nilai-nilai rendah sehingga berlawanan dengan penyebaran datanya yang cenderung mengarah pada data yang bernilai besar. Pemusatan data berada pada data yang bernilai antara satu obyek vandalisme hingga empat obyek vandalisme. Pada tabel diatas Tabel 6 dapat dilihat bahwa gazebo merupakan yang menempati urutan ketiga terbanyak sebagai sasaran vandalisme. Dalam pengamatan lapang, obyek gazebo dikenai beberapa aksi vandalisme yaitu menulis atau menggambar pada fasilitas aktivitas vandalisme 1 dan membuang sampah tidak pada tempatnya aktivitas vandalisme 4. Pada boxplot di atas Gambar 6, data terpusat pada nilai 0 nol obyek vandalisme dengan dua data pencilan pada ulangan keempat dan kedelapan. Pada ulangan keempat, data pencilan ini bernilai tujuh aksi vandalisme yang menjadikan gazebo sebagai obyek perilaku vandalisme. Sedangkan pada ulangan ke sembilan, data pencilan bernilai satu aksi vandalisme yang menjadikan gazebo sebagai sasaran aksi vandalisme. Berdasarkan tabel di atas Tabel 6 dapat dilihat bahwa obyek yang menempati urutan keempat terbanyak sebagai sasaran vandalisme adalah jembatan. Dalam penelitian ini, obyek vandalisme jembatan hanya bisa ditemukan dalam setting taman sakura dan tidak ditemukan pada setting lawn. Aktivitas vandalisme yang menjadikan obyek ini sebagai sasaran dari aksi vandalisme adalah aktivitas vandalisme 4 membuang sampah tidak pada tempatnya. Pada penyajian data di boxplot dapat terlihat bahwa pemusatan data pada obyek ini terpusat pada data dengan nilai kecil, yaitu pada data bernilai 0 nol obyek vandalisme hingga satu obyek yang dijadikan sasaran vandalisme. Terdapat satu nilai pencilan yang terlihat pada boxplot obyek vandalisme 5 ini, yaitu data dengan nilai enam obyek yang diperoleh pada ulangan kesepuluh. Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa obyek yang menempati urutan kelima terbanyak sebagai sasaran vandalisme adalah obyek 2. Obyek yang menjadi sasaran aksi vandalisme dengan label 2 adalah semak. Semak yang menjadi sasaran dari aksi vandalisme adalah pangkas kuning Duranta sp.. Obyek vandalisme ini merupakan sasaran dari aksi vandalisme mengambil atau mengambil bagian dari tanaman aktivitas vandalisme 3. Bagian dari tanaman ini yang menjadi sasaran aksi vandalisme 3 adalah daunnya. Berdasarkan pada data yang tersaji dalam boxplot Gambar 12, data untuk obyek vandalisme ini jarang ditemukan dalam setting taman sakura sehingga data terpusat pada nilai 0 nol obyek vandalisme dan hanya terdapat satu data pencilan yang bernilai enam aksi vandalisme yang menjadikan obyek ini sebagai sasaran aksi vandalisme. Data pencilan ini dapat dilihat pada ulangan pertama. Hal ini berarti bahwa obyek vandalisme ini tidak selalu dikenai perilaku vandalisme dan hanya sesekali menjadi sasaran perilaku vandalisme pada setting ini. Berdasarkan pada data dalam tabel di atas Tabel 6 diketahui bahwa obyek vandalisme ini merupakan obyek vandalisme yang menempati urutan kedua terendah pada setting ini. Obyek ini menjadi sasaran dari aksi vandalisme menulis dan menggambar pada fasilitas aktivitas vandalisme 1. Media informasi merupakan obyek yang tidak selalu dijadikan sebagai sasaran vandalisme dan hanya sesekali saja menjadi sasaran aksi vandalisme. Hal ini dapat terlihat pada penyajian data pada boxplot Gambar 12 dimana kesembilan data bernilai nol aktivitas vandalisme yang mengenai obyek ini dan hanya terdapat satu data pencilan yang bernilai satu aksi vandalisme. Aksi vandalisme 1 yang dilakukan pada obyek ini dilakukan dengan menggunakan spidol yang dapat dihilangkan karena adanya lapisan cat besi sehingga tidak meninggalkan bekas pada fasilitas ini. Berdasarkan pada tabel tata urut obyek yang menjadi sasaran aksi vandalisme di atas Tabel 6, diketahui bahwa terdapat tiga obyek yang memiliki nilai terendah dalam setting ini. Ketiga obyek tersebut adalah obyek 7 besi penjual, obyek 8 besi penyangga, dan obyek 10 tempat sampah. Pada setting taman sakura tidak didapati adanya aksi vandalisme yang menjadikan ketiga obyek ini sebagai sasaran aksi para pelaku vandalisme, hal ini menyebabkan data yang disajikan pada boxplot di atas Gambar 12 hanya berupa garis dengan pemusatan pada nilai nol tanpa adanya nilai ekstrim.

5.3.2 Hubungan Setting Lawn dengan Frekuensi Vandalisme