3.2 Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kertas pertanyaan kuesioner, kamera digital, komputer, dan software pengelolaan data Microsoft Excel
dan SPSS. Bahan yang dibutuhkan untuk keperluan adalah data primer umur pelaku vandalisme, tingkat pendidikan pelaku vandalisme, pekerjaan pelaku vandalisme,
jumlah pelaku vandalisme, aktivitas vandalisme yang dilakukan, obyek yang dikenai vandalimse, peralatan yang digunakan untuk melakukan vandalisme, dan faktor yang
mendorong untuk melakukan vandalisme dan data yang dimiliki oleh pihak pengelola kawasan berupa data sekunder kondisi umum kawasan dan setting
penelitian, sistem pengelolaan kawasan, peta dasar, peta titik tanam, dan peta fasilitas.
3.3 Tahapan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan terbagi atas tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah tahap prasurvei untuk menentukan landasan penelitian, dilanjutkan dengan
tahap kedua, yakni tahap survei lapang untuk mengumpulkan data dan pengecekan di lapang. Tahap yang terakhir adalah tahap pascasurvei, yaitu tahap untuk mengelola
dan menganalis data yang telah dikompilasi.
3.3.1 Prasurvei
Tahap prasurvei bertujuan menentukan landasan utama penelitian yang mencakup penetapan tujuan penelitian, penyusunan rencana kerja, penentuan lokasi
penelitian, penyusunan anggaran biaya, dan pengumpulan informasi yang diperlukan untuk memulai penelitian. Setelah menentukan landasan utama penelitian, dilakukan
penyusunan proposal penelitian, dan pengurusan izin penelitian. Pada tahap prasurvei, penelitian pada kawasan KRC dibagi dalam dua setting
yang pembagiannya didasarkan pada penetapan kawasan yang telah ditentukan oleh pengelola, yaitu kawasan koleksi dan kawasan rekreasi. Setting yang akan dipilih
mewakili kriteria tersebut harus merupakan areal yang memiliki kemiripan obyek yang diamati dengan intensitas kunjungan tinggi dan berpotensi terhadap vandalisme
yang akan dilakukan oleh pengunjung. Berdasarkan kriteria tersebut, terpilihlah dua vak didalam KRC, yaitu :
1. Setting
Koleksi Setting
ini merupakan lokasi yang peruntukan utamanya untuk koleksi tanaman tertentu. Lokasi yang terpilih untuk mewakili setting ini adalah Taman
Sakura. Lokasi setting ini berada pada vak XX.B, yaitu di sebelah selatan Taman Rhododendron, di sebelah timur Jalan Air, dan di sebelah barat laut Air Terjun
Ciismun. 2.
Setting Rekreasi
Setting ini merupakan lokasi yang peruntukkan utamanya sebagai area
rekreasi yang berada di dalam KRC. Setting yang terpilih untuk mewakili zona ini adalah setting lawn. Setting ini berada pada vak VI.B, yaitu di sebelah barat kolam
besar.
3.3.2 Survei Lapang
Tahap survei lapang merupakan tahap pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengecekan lapang melalui pengamatan
langsung dan perekaman aktivitas pelaku vandalisme melalui video, kuesioner, serta wawancara. Survei lapang dilaksanakan selama 3,5 bulan mulai dari bulan Maret
hingga Juni 2010. Pelaksanaannya dilakukan pada akhir pekan dan hari libur. Pemilihan waktu penelitian pada akhir pekan dan hari libur didasarkan karena
tingginya intensitas pengunjung pada hari tersebut sehingga dapat diasumsikan bahwa peluang tindakan vandalisme akan lebih besar. Data sekunder yang
dikumpulkan mengacu pada data yang dimiliki oleh pihak pengelola kawasan berupa data fisik peta dasar, peta titik tanam, jenis dan jumlah vegetasi penyusun, serta peta
fasilitas dan utilitas dan data sosial keadaan umum lokasi, jumlah pengunjung, dan sistem pengelolaan. Data sekunder juga diperoleh melalui studi pustaka untuk
mendapatkan data yang dapat menunjang data primer.
1. Pengamatan Lapang
Pengamatan lapang dalam penelitian ini merupakan metode pengamatan melalui pengambilan video dan turun lapang. Pengambilan video dilakukan dengan
cara merekam aktivitas yang dilakukan oleh para pengunjung melalui kamera digital pada spot tertentu yang dapat mencakup view ke arah obyek penelitian. Perekaman
video dilakukan agar aktivitas vandalisme yang dilakukan secara spontan dan dalam waktu yang cepat dapat terdata. Selain itu dengan melakukan pengamatan langsung
akan diperolehnya data jumlah pelaku vandalisme, tindakan vandalisme yang dilakukan, dan obyek yang dikenai perilaku vandalisme meskipun subyek tidak mau
berkomunikasi baik karena takut, tidak ada waktu, maupun enggan. Dalam penelitian ini terdapat empat aktivitas vandalisme yang diamati, yaitu:
1. menulis atau menggambar pada bagian fasilitas,
2. memindahkan fasilitas,
3. mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman, dan
4. membuang sampah tidak pada tempatnya.
Terdapat sepuluh obyek dari tindakan vandalisme yang diamati pada kedua setting
tersebut. Obyek yang diamati dalam penelitian ini adalah pohon, semak, ground cover
, gazebo, jembatan, media informasi, papan nama tanaman, besi penyanggah, bangku taman, dan tempat sampah. Pada setting taman sakura tidak
terdapat bangku taman yang dapat diamati pada setting ini. Sedangkan pada setting lawn
tidak ditemukannya semak, gazebo, dan jembatan yang berada pada setting ini. Prosedur pengamatan lapang dilakukan selama 10 kali ulangan yang diambil
pada akhir pekan dan hari libur, tepatnya pada tanggal 20, 21, 27, dan 28 Maret, 2, 3, 4, 17, dan 18 April, dan 1 Mei 2010. Pengamatan lapang dilakukan pada jam dengan
tingkat kunjungan teramai, yaitu pada pukul 10.00-14.00 WIB. Pengambilan video dilakukan selama ± 30 menit pada tiap vak yang dibagi dalam tiga spot pengamatan
dengan waktu pengambilan video di tiap spotnya dilakukan selama kurang lebih 10 menit.
Untuk menunjang data yang diperoleh dalam pengamatan lapang, juga dilakukan pengamatan secara langsung yang dilakukan setelah pengambilan video.
Pengamatan langsung dilakukan selama 10 menit dengan berkeliling di dalam areal dan mengamati perilaku vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung. Pengamatan
langsung dilakukan untuk mendata perilaku vandalisme yang dilakukan pada lokasi yang mungkin tidak terekam oleh kamera dan untuk mendata perilaku vandalisme
yang dilakukan pada lokasi yang terekam, tetapi kurang begitu jelas terlihat dalam video.
2. Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui faktor lingkungan yang mendorong para pengunjung dalam melakukan tindakan
vandalisme. Pembagian kuesioner juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai latar belakang pengunjung umur, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir dan faktor
lingkungan yang mempengaruhi. Teknik sampling yang digunakan dalam pembagian kuesioner adalah nonprobability sampling, yaitu anggota dalam populasi tidak
memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik nonprobability
sampling yang dipilih adalah sampling kuota, yaitu dengan menentukan jumlah sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan Sugiyono, 2009. Pembagian kuesioner dilakukan di dua zona yang telah ditetapkan sebagai areal
penelitian, yaitu Taman Sakura dan Lawn. Jumlah keseluruhan kuesioner yang dibagikan sebanyak 80 kuesioner yang pada masing-masing zona dibagikan sebanyak
40 kuesioner yang terdiri dari 10 kuesioner untuk mengetahui faktor lingkungan yang mendorong pelaku tindakan vandalisme yang menulis atau menggambar pada bagian
fasilitas, 10 kuesioner untuk mengetahui faktor lingkungan yang mendorong pelaku tindakan vandalisme yang memindahkan fasilitas, 10 kuesioner untuk mengetahui
faktor lingkungan yang mendorong pelaku tindakan vandalisme yang mematahkan atau mengambil bagian tanaman, dan 10 kuesioner untuk mengetahui faktor
lingkungan yang mendorong pelaku tindakan vandalisme yang membuang sampah tidak pada tempatnya Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Responden Kuesioner No.
Aktifitas Vandalisme Taman Sakura
reponden Lawn
responden Jumlah
responden 1
Menulis atau menggambar pada fasilitas atau tanaman
10 10
2 Memindahkan fasilitas
10 10
3 Mematahkan atau mengambil
bagian dari tanaman 10
10 4
Membuang sampah tidak pada tempatnya
10 10
Jumlah 40
40 80
Dalam pembagian kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengamatan lapang untuk mengetahui calon responden yang memenuhi kriteria untuk mengisi kuesioner.
Kriteria responden yang dapat mengisi kuesioner adalah orang yang didapati sedang melakukan tindakan vandalisme dalam pengamatan lapang dengan batasan usia 10
tahun ke atas dan dapat menulis serta membaca. Setelah diketahui bahwa subjek tersebut melakukan tindakan vandalisme, kuesioner kemudian diserahkan kepada
responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Untuk mengetahui faktor lingkungan yang mendorong pelaku aksi vandalisme memindahkan fasilitas pada setting taman sakura diambil responden yang berasal dari
pelaku vandalisme pada setting lawn yang pernah berkunjung ke setting taman sakura. Pemilihan calon responden yang berbeda untuk aksi vandalisme
memindahkan fasilitas pada taman sakura disebabkan karena tidak ditemukannya pelaku vandalisme yang memindahkan fasilitas pada setting taman sakura selama
kegiatan survei ini berlangsung. Untuk aksi vandalisme ini, ingin diketahui faktor lingkungan yang mendorong pelaku vandalisme ini tidak melakukan aksi vandalisme
di taman sakura.
3.3.3 Pascasurvei