Hubungan Setting Lawn dengan Frekuensi Vandalisme

vandalisme. Aksi vandalisme 1 yang dilakukan pada obyek ini dilakukan dengan menggunakan spidol yang dapat dihilangkan karena adanya lapisan cat besi sehingga tidak meninggalkan bekas pada fasilitas ini. Berdasarkan pada tabel tata urut obyek yang menjadi sasaran aksi vandalisme di atas Tabel 6, diketahui bahwa terdapat tiga obyek yang memiliki nilai terendah dalam setting ini. Ketiga obyek tersebut adalah obyek 7 besi penjual, obyek 8 besi penyangga, dan obyek 10 tempat sampah. Pada setting taman sakura tidak didapati adanya aksi vandalisme yang menjadikan ketiga obyek ini sebagai sasaran aksi para pelaku vandalisme, hal ini menyebabkan data yang disajikan pada boxplot di atas Gambar 12 hanya berupa garis dengan pemusatan pada nilai nol tanpa adanya nilai ekstrim.

5.3.2 Hubungan Setting Lawn dengan Frekuensi Vandalisme

Pada Setting Lawn, tidak didapati beberapa jenis site furniture yang diamati dalam penelitian ini. Site furniture yang tidak didapati pada setting lawn namun terdapat pada setting taman sakura adalah gazebo dan jembatan. Selain site furniture terdapat juga kategori tanaman yang tidak didapati pada setting lawn, yaitu semak. Gambar 13. Boxplot Jenis Obyek Vandalisme pada Lawn Keterangan Gambar: 1. Pohon 2. Semak NA 3. Groundcover 4. Gazebo NA 5. Jembatan NA 6. Media informasi 7. Papan nama tanaman 8. Besi untuk berjualan 9. Bangku taman 10. Tempat sampah Dengan melihat boxplot diatas Gambar 13 dapat diketahui bahwa aktivitas vandalisme yang dilakukan pada setting lawn mengenai enam obyek yang diamati dalam penelitian ini. Obyek yang menjadi sasaran perilaku vandalisme pada setting ini adalah pohon, groundcover, papan nama tanaman, besi penjual, bangku taman, dan tempat sampah. Selama penelitian berlangsung, tidak ditemukan pelaku vandalisme yang menjadikan media informasi sebagai sasaran dari aksi vandalisme mereka dalam setting ini. Berikut ini adalah tata urutan rata-rata jumlah obyek yang menjadi sasaran aksi vandalisme pada setting lawn. Tabel 7. Tata Urut Obyek Vandalisme pada Setting Lawn Tata Urutan Obyek Rata-rata Tinggi Ground cover 11,90 Pohon 2,50 Besi untuk Berjualan 0,30 Papan Nama Tanaman 0,10 Bangku Taman 0,10 Tempat Sampah 0,10 Media Informasi 0,00 Semak NA Gazebo NA Rendah Jembatan NA Berdasarkan tabel di atas Tabel 7 dapat dilihat bahwa obyek terbanyak yang menjadi sasaran aksi vandalisme pada setting lawn adalah groundcover. Seperti pada setting taman sakura, groundcover yang mendominasi penutupan tapak pada setting ini adalah rumput paetan Axonopus compressus. Aksi vandalisme pada groundcover ditemukan pada tanaman rumput paetan Axonopus compressus dan lantana Lantana camara. Obyek rumput paetan menjadi sasaran dari aksi vandalisme membuang sampah tidak pada tempatnya sedangkan lantana merupakan obyek dari aksi vandalisme mengambil bagian dari tanaman. Pada boxplot diatas Gambar 13, penyebaran data terlihat asimetris dan condong pada data bernilai besar dengan jangkauan. Penyebaran data untuk obyek ini simetris dengan range yang cukup jauh sebesar 12 obyek vandalisme. Berdasarkan pada data dalam tabel di atas Tabel 7 diketahui bahwa pohon merupakan obyek vandalisme yang menempati urutan kedua terbanyak setelah groundcover . Dengan melihat pada boxplot di atas Gambar 13 diketahui bahwa obyek ini memiliki pemusatan data yang tidak simetris dengan pemusatan data yang cenderung kearah nilai-nilai kecil. Pemusatan data berada pada data yang bernilai antara satu aksi vandalisme hingga tiga aksi vandalisme yang mengenai obyek vandalisme pohon. Pohon yang menjadi sasaran dari aksi vandalisme adalah ki perak Rhaphiolepis championi dan sakura Prunus sp.. Dalam pengamatan lapang diketahui bahwa pohon dikenai aksi vandalisme mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman Aktivitas vandalisme 3. Bagian tanaman yang dipatahkan atau diambil oleh pelaku vandalisme tipe 3 adalah daun dan ranting. Berdasarkan pada data dalam tabel di atas Tabel 7 diketahui bahwa obyek vandalisme ini merupakan obyek vandalisme yang menempati urutan ketiga tertinggi pada setting ini. Besi untuk berjualan menjadi salah satu sasaran dari aksi vandalisme memindahkan fasilitas aktivitas vandalisme 2. Sebagian besar pelaku vandalisme tipe 2 berada dalam kategori usia anak-anak dan remaja sehingga seringkali besi ini dipindahkan sebagai alat untuk bermain. Dengan melihat pada boxplot di atas Gambar 13 diketahui bahwa obyek ini memiliki pemusatan data yang tidak simetris dengan pemusatan data yang cenderung kearah nilai-nilai besar. Pemusatan data berada pada data yang bernilai antara 0 nol aksi vandalisme hingga satu aksi vandalisme yang mengenai besi untuk berjualan. Berdasarkan pada tabel tata urut obyek yang menjadi sasaran aksi vandalisme diatas Tabel 7 diketahui bahwa terdapat tiga obyek yang memiliki nilai kedua terendah dalam setting ini. Ketiga obyek tersebut adalah obyek 7 papan nama tanaman, obyek 9 bangku taman, dan obyek 10 tempat sampah. Obyek vandalisme ini merupakan obyek vandalisme yang tidak selalu menjadi sasaran dari aksi vandalisme dan merupakan obyek yang jarang menjadi sasaran vandalisme. Obyek papan nama tanaman merupakan sasaran dari aksi vandalisme memindahkan fasilitas di setting lawn. Dalam pengamatan lapang hanya terdapat satu dari 11 papan nama tanaman yang dapat dipindahkan karena sudah tidak menempel dengan baik pada tanaman. Hal ini dapat menggambarkan bahwa struktur papan tanaman yang terdapat pada setting lawn cukup kokoh sehingga dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya aksi vandalisme memindahkan fasilitas. Aksi vandalisme pada obyek ini hanya terjadi satu kali dalam sepuluh kali ulangan yaitu pada ulangan ketiga dengan nilai satu aktifitas yang mengenai fasilitas papan nama tanaman. Obyek bangku taman merupakan sasaran dari aksi vandalisme menulis atau menggambar pada fasilitas. Aksi vandalisme pada obyek ini hanya terjadi satu kali dalam sepuluh kali ulangan yaitu pada ulangan kesepuluh dengan nilai satu aktifitas yang mengenai fasilitas bangku taman. Tempat sampah menjadi sasaran dari aksi vandalisme yang menjadikan obyek ini sebagai sasarannya adalah aksi vandalisme menulis dan menggambar pada fasilitas. Aksi vandalisme pada obyek ini hanya terjadi satu kali dalam sepuluh kali ulangan yaitu pada ulangan kedelapan dengan nilai satu aktifitas yang mengenai fasilitas tempat sampah.

5.4 Hubungan Setting Taman dengan Aktivitas Vandalisme