BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Sejarah Kebun Raya Cibodas
Pada  awalnya  Kebun  Raya  Cibodas  dibuka  sebagai  areal  percobaan penanaman  kina  Cinchona  calisaya  Wedd.  yang  pertama  di  Indonesia,  tepatnya
pada tanggal 11 April 1852. Penanaman kina tersebut dilakukan oleh Johanes Ellias Teysmann,  yang  ketika  itu  menjabat  sebagai  Hortulanus  Direktur  Kebun  Raya
Bogor.  Pada  tanggal  4  Desember  1852,  J.K.  Hasskarl  diperintahkan  untuk mengeksplorasi kina yang terdapat di Amerika Selatan dan menjadikan kina tersebut
sebagai  koleksi  untuk  ditanam  di  Pegunungan  Tjibodas.  Dalam  perjalanan  tersebut, Hasskarl  berhasil  membawa  75  jenis  tanaman  kina  yang  kemudian  diberi
kepercayaan  untuk  mengurus  budidaya  kina  tersebut.  Sesuai  dengan  ketentuan  yang berlaku,  Hasskarl  diharuskan  untuk  bekerja  terpisah  dari  organisasi  induk
lembaganya yaitu Kebun Raya Bogor. Sejak itulah dilakukan serah terima pemisahan Kebun Raya Cibodas dari Kebun Raya Bogor.
Pada tahun 1856, Dr.  F.  W.  Junghuhn ditugaskan untuk  mengelola budidaya kina  yang  ditanam  di  Pegunungan  Tjibodas.  Junghuhn  berperdapat  bahwa  Tjibodas
kurang  sesuai  untuk  tanaman  kina  karena  Pegunungan  Tjibodas  mengandung  cadas dengan  lapisan  humus  yang  tipis  sehingga  perkebunan  kina  di  dialihkan  ke  daerah
Cinyiruan dan Cibeureum, yang terletak 50 km sebelah selatan Bandung. Pada tahun 1862,  Johanes  Ellias  Teysmann  melanjutkan  penanaman  di  Kebun  Raya  Bogor
dengan berbagai tanaman koleksi, baik tanaman asli dari Indonesia maupun tanaman- tanaman  asli  luar  negeri.  Penanaman  tanaman  introduksi  yang  berasal  dari  daerah
subtropis menyebabkan Teysmann merasa kesulitan untuk mengatasi tanaman koleksi tersebut.  Oleh  karena  itu,  ia  memindahkan  tanaman  koleksi  ke  Cibodas  yang
merupakan  kawasan  yang  cocok  untuk  tanaman  dataran  tinggi  basah  dan  tanaman dari negara subtropis. Kawasan ini dijadikan sebagai areal aklimatisasi penyesuaian
iklim untuk jenis-jenis  tanaman  yang  didatangkan dari luar  negeri  yang tidak dapat tumbuh  baik  di  bogor  khususnya  tanaman  yang  hidup  di  dataran  tinggi
basahsubtropis.  Areal  aklimatisasi  ini  kemudian  dikembangkan  menjadi  kebun botani yang diberi nama Bergtuin te Tjibodas atau Kebun Raya Cibodas.
4.2 Lokasi Kebun Raya Cibodas