5.5 Implementasi Pengelolaan
Dalam penelitian ini dapat diketahui perancangan setting yang kurang tepat pada taman sakura dan lawn yang mendorong para pelaku vandalisme untuk
melakukan aksi vandalisme terhadap suatu setting. Untuk mengurangi jumlah aksi vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung akibat kurang tepatnya setting dari
kawasan ini maka hendaknya dilakukan suatu pengelolaan kawasan yang tepat. Dalam penanganan aksi vandalisme pada kedua setting ini dapat dilakukan
pendekatan melalui aspek fungsi function, bentuk form dan organisasi organization Zahnd, 1999.
5.5.1 Fungsi
Penanganan aksi vandalisme melalui pendekatan dari aspek fungsi function dapat dilakukan dengan mengembalikan fungsi dari suatu peruntukan, baik itu
peruntukan tapak maupun elemen taman yang menyusunnya. Dalam penelitian ini dapat dilakukan beberapa penangan vandalisme melalui pendekatan fungsi yaitu
dengan cara: 1.
Untuk aksi vandalisme menulis atau menggambar pada fasilitas yang melakukan aksi karena terdorong oleh adanya fasilitas yang terletak pada lokasi yang sepi
dapat di atasi dengan mendistribusikan tingginya kepadatan. Pada setting taman sakura, mendistribusikan kepadatan dapat dilakukan dengan mengarahkan
pengunjung dari tingkat kepadatan yang tinggi dibagian barat dan utara setting ke bagian timur setting. Sedangkan pada setting lawn tidak perlu dilakukan
pendistribusian kepadatan pengunjung karena kepadatan pengunjung pada setting ini sudah terdistribusi dengan baik.
2. Aksi vandalisme mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman yang
dilakukan karena dorongan dari penempatan dan ukuran tanaman yang mudah dijangkau oleh tangan serta karena terdapat beberapa tanaman yang memiliki
bagian yang menarik untuk dimiliki dapat di atasi dengan memberikan ruang pembatas antara tanaman dengan ruang aktivitas manusia. Ruang tersebut dapat
menjadi “tanda” bahwa area tersebut tidak untuk didekati.
5.5.2 Bentuk
Aksi vandalisme dapat dikurangi bahkan diatasi dengan melalui pendekatan dari aspek bentuk form yaitu:
1. Untuk aksi vandalisme menulis atau menggambar pada fasilitas yang aksi karena
terdorong oleh adanya fasilitas yang terletak pada lokasi yang sepi dapat di atasi dengan menciptakan suatu obyek wisata ataupun elemen taman pada lokasi yang
sepi yang dapat menarik minat pengunjung sehingga terjadi distribusi pengunjung yang merata pada seluruh bagian setting.
2. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi aksi vandalisme menulis atau
menggambar pada fasilitas yang disebabkan karena fasilitas berada pada lokasi yang sepi adalah mengakomodir pergerakan pengunjung dengan menyediakan
jalur sirkulasi agar tidak ditemukan adanya lokasi yang sepi yang menunjang aksi vandalisme ini.
3. Untuk mencegahan aksi vandalisme menulis atau menggambar pada fasilitas yang
serupa pada setting ini, dapat disediakan suatu media yang diletakkan dalam setting
ini untuk menulis atau menggambar. 4.
Untuk aksi vandalisme memindahkan fasilitas yang dilakukan karena terdorong oleh struktur dari fasilitas tersebut yang tidak permanen dengan cara menanam
pondasi fasilitas besi penyanggah dalam tanah atau memberi perkerasan pada dasar dari fasilitas ini.
5. Penanganan aksi vandalisme mematahkan atau mengambil bagian dari tanaman
yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pembatas tanaman yang terbuat dari material yang kokoh, tahan lama, dan memerlukan pemeliharaan yang
rendah. 6.
Penangan terhadap aksi vandalisme membuang sampah tidak pada tempatnya pada kedua setting dilakukan dengan cara menambah ketersediaan tempat sampah
di dalam setting. Tempat sampah tersebut hendaknya tersebar merata diseluruh bagian setting dan menempatkannya pada jarak yang tidak terlalu jauh sehingga
mudah dijangkau.
5.5.3 Kelembagaan