Karakteristik Subjek Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

50 menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari obeserver 1 dan 2 tidak jauh berbeda konsisten dan dapat dipakai salah satunya untuk data skor ekspresi Vimentin pada adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma serviks. Tabel 4.1. Distribusi frekuensi berdasarkan karateristik subjek penelitian Karakteristik Adenokarsinoma endometrium Adenokarsinoma serviks n n Umur ≤40 1 3,7 9 27,3 40 26 96,3 24 72,7 Indeks Massa Tubuh Underweight 6 18,2 Normoweight 6 22,2 16 48,5 Overweight 1 3,7 10 30,3 Obesitas 20 74,1 1 3,0 Paritas Nullipara 1 3,7 1 3,0 1 1 3,7 1 3,0 2-3 15 55,5 23 69,7 ≥ 4 10 37,1 8 24,3 Diferensiasi Baik 18 66,7 17 51,5 Sedang 7 25,9 12 36,4 Buruk 2 7,4 4 12,1 Total 27 100 33 100 Gambaran karakteristik berdasarkan umur, indeks massa tubuh, paritas dan diferensiasi kanker dapat dilihat pada tabel 4.1. Dimana berdasarkan karakteristik umur, 96,3 kasus adenokarsinoma 51 endometrium dan 72,7 kasus adenokarsinoma serviks dijumpai pada umur 40 tahun. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa adenokarsinoma endometrium dan serviks umumnya dijumpai pada usia lanjut. Data penelitian di atas sama dengan data penelitian Howlader, dkk 2011, didapatkan mayoritas wanita yang didiagnosa karsinoma endometrium adalah wanita peri atau pasca menopause dengan rentang usia 50 sampai 65 tahun. Usia rata-rata wanita adalah 61 tahun. 49 Pada penelitian Noviardi 1994 di RSUD dr. Pirngadi Medan dilaporkan persentase karsinoma endometrium terbanyak pada usia 50-54 tahun sebesar 22,64. 50 Pada penelitian Martin 2002 didapatkan hasil persentase karsinoma endometrium terbanyak pada kelompok umur 41- 50 tahun sebesar 50, disusul kelompok umur 31-40 tahun dan 51-60 tahun masing-masing 25. Dan pada karsinoma serviks didapatkan persentase tertinggi pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu 35,97. 3 Berdasarkan indeks massa tubuh, sebagian besar kasus adenokarsinoma endometrium termasuk dalam kategori obesitas sebanyak 20 sampel 74,1 sedangkan kasus adenokarsinoma serviks didominasi oleh kategori normoweight yaitu sebanyak 16 sampel 48,5. Hasil di atas sama dengan tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa obesitas berhubungan dengan terjadinya peningkatan risiko karsinoma endometrium sebesar 20-80. Wanita yang mempunyai kelebihan berat badan 11-25 kg mempunyai peningkatan risiko 3 kali dan 10 kali pada wanita yang mempunyai kelebihan berat badan 25 kg. 1 52 Wee, dkk 2005 meneliti wanita penderita karsinoma serviks di Amerika Serikat dan melaporkan bahwa karsinoma serviks terbanyak berada pada kelompok normoweight sebanyak 50. 51 Satu faktor resiko yang paling sering dan paling terbukti untuk adenokarsinoma endometrium adalah obesitas. Jaringan adiposa memiliki enzim aromatase yang aktif. Androgen adrenal dengan cepat dikonversi menjadi estrogen di dalam jaringan adiposa pada individu yang obesitas atau berat badan berlebih. Estrogen yang baru disintesis ini juga memiliki bioavaibilitas yang sangat baik karena perubahan metabolik yang berhubungan dengan obesitas menghambat produksi globulin pengikat hormon seks oleh hati. 14 Pengaturan vimentin juga diketahui berhubungan dengan jaringan adiposa. Perubahan dalam pengaturan filamen vimentin yang menyertai konversi adiposa merupakan perubahan yang signifikan dalam pengaturan sitoplasma. 31,32 Berdasarkan paritas, sebagian besar adenokarsinoma endometrium dan serviks termasuk dalam jumlah paritas 2-3 yaitu sebanyak 55,5 dan 69,7, berturut. Hasil penelitian ini berbeda dengan tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa nulipara mempunyai risiko tiga kali lebih besar menderita kanker endometrium dibanding multipara. Hipotesis bahwa infertilitas menjadi faktor risiko untuk kanker endometrium didukung oleh penelitian-peneltian yang menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk nulipara dibanding wanita yang tidak pernah menikah. Pada wanita nuliparitas dijumpai peningkatan risiko sebesar 2-3 kali. 1 53 Sedangkan pada kepustakaan mengenai kanker serviks dinyatakan jumlah paritas meningkatkan risiko menderita kanker serviks. Pada penelitian Yakub 1993 di RSU Dr. Pirngadi Medan dilaporkan karsinoma serviks terbanyak pada paritas 6 atau lebih sebesar 59,56, dan Martin 2002 melaporkan penderita karsinoma serviks terbanyak dijumpai pada paritas 4-6 yaitu 54,72. 3 Sedangkan pada penelitian Green 2003 dinyatakan bahwa paritas tinggi berhubungan dengan risiko karsinoma sel skuamosa tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna pada adenokarsinoma serviks. 52 Berdasarkan diferensiasi, didapati 66,7 adenokarsinoma endometrium dan 51,5 adenokarsinoma serviks merupakan derajat satu yaitu derajat differensiasi baik. Pada penelitian Cirisano 1998 didapatkan hasil 84 kasus endometrioid adenokarsinoma endometrium merupakan karsinoma endometrium diferensiasi baik atau sedang. Faktor prognosis yang paling penting dalam kanker endometrium adalah stadium FIGO, invasi myometrium, jenis histologi dan derajat diferensiasi. Ketahanan hidup 5 tahun untuk stadium I FIGO dipengaruhi oleh derajat tumor, lebih dari 95 pada karsinoma endometrium diferensiasi baik dan hanya 42 pada diferensiasi buruk. 53

4.2. Pemeriksaan

Vimentin pada sediaan adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma serviks 54 Hasil pemeriksaan vimentin pada 27 buah sediaan adenokarsinoma endometrium dan 33 buah sediaan adenokarsinoma serviks dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Pemeriksaan Vimentin pada sediaan adenokarsinoma