Pemeriksaan Imunohistokimia Vimentin Pada Adenokarsinoma Endometrium dan Serviks

31 endoserviks. 8,38 Pengaturan vimentin juga diketahui berhubungan dengan jaringan adiposa. Perubahan dalam pengaturan filamen vimentin yang menyertai konversi adiposa merupakan perubahan yang signifikan dalam pengaturan sitoplasma. 31,32 Jaringan adiposa memiliki enzim aromatase yang aktif. Androgen adrenal dengan cepat dikonversi menjadi estrogen di dalam jaringan adiposa pada individu dengan berat badan berlebih. 14 Tabel 2.3. Perbedaan Adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma serviks 40 Ketika ditemukan pada tumor epithelial, hal ini menunjukkan ekspresi dediferensiasi sel pada fenotipe yang lebih primitif. Imunoreaktivitas Vimentin yang terbatas pada sitoplasma sel tumor dilaporkan sebagai prediktor agresivitas pada kanker payudara dan ginjal. Dalam proses pembelajaran jaringan ginekologis dengan antibodi pada 32 filamen intermediate, diketahui bahwa vimentin diekspresikan secara luas oleh kelenjar normal endometrium proliferatif, tetapi tidak pada kelenjar endometrium sekretori. Pada endometrium proliferatif normal, ko-ekspresi sitokeratin dan vimentin membentuk tatanan fenotipikal normal, dan terdapatnya ekspresi vimentin pada kanker endometrium menunjukkan fenotipe yang kurang maligna. Semakin sedikit vimentin yang diekspresikan menunjukkan diferensiasi kanker endometrium yang lebih buruk. 34 Pola pemeriksaan imunohistokimia memungkinkan identifikasi asal jaringan yang lebih akurat dibandingkan dengan pemeriksaan hematoksilin-eosin saja. Pemeriksaan imunohistokimia yang dapat membedakan adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma endoserviks adalah vimentin, ProExC, carcinoembrionic antigen CEA, reseptor estrogen ER, dan p16. Terdapat beberapa penelitian yang menilai kemampuan pemeriksaan imunohistokimia dengan vimentin dalam membedakan adenokarsinoma endometrium dari adenokarsinoma endoserviks dengan hasil nilai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat tinggi mencapai hingga 97. 8 Pada penelitian Amru Sofian, dkk pada tahun 2006 meneliti peran pemeriksaan imunohistokimia Vimentin sebagai penanda asal jaringan kanker endometrium. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pemeriksaan imunohistokimia vimentin mampu membedakan asal jaringan kanker. Karsinoma endometrium dengan metode pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 93,7 dan spesifisitas 94,4 dalam mengenali 33 jaringan endometrium. Semakin rendah persentase area Vimentin, semakin tinggi stadium surgikalnya p= 0,194 dan semakin rendah persentase area Vimentin, semakin buruk derajat diferensiasi sel kanker p=0,12. 9 Penelitian Domenico Coppola, dkk didapatkan hasil imunoekspresi Vimentin ditemukan pada 35 kanker endometrium. Hal ini terdapat pada 90 kanker stadium rendah tetapi hanya pada 17 kanker stadium tinggi. Ekspresi ini tidak tampak pada pasien yang meninggal karena penyakit dan diekspresikan pada pasien-pasien yang hidup tanpa bukti penyakit 67. Oleh karena itu, Vimentin positif secara keseluruhan berhubungan dengan tumor stadium rendah p0,001 dan prognosis yang lebih baik p0,05. 39 Penelitian Kamoi membandingkan pewarnaan imunohistokimia dalam membedakan adenokarsinoma primer pada endometrium dan endoserviks. Pola pewarnaan imunohistokimia yang dapat mengidentifikasi daerah asal yang lebih akurat daripada pewarnaan hematoksilin eosin sendiri adalah kombinasi imunohistokimia Vimentin dan skor ER pada karsinoma endometrioid, mendapatkan hasil akurasi 95 pada asal tumor dari endometrium. 41 Castrillon dkk juga meneliti pewarnaan imunohistokimia dalam membedakan adenokarsinoma endometrial dan endoserviks dengan membandingkan imunohistokimia Vimentin Vim, carcinoembryonic antigen CEA, epithelial membrane antigen EMA, dan cytokeratin 7 dan 34 20 CK7 dan CK20. Disimpulkan bahwa Vim dan CEA merupakan marker imunohistokimia yang berguna dalam membedakan adenokarsinoma endometrium dan endoserviks, namun CK7, CK20, dan EMA tidak berguna dalam membedakannya. 42

2.7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah: Pemeriksaan ekspresi Vimentin spesifik terhadap adenokarsinoma endometrium.

2.8. Kerangka Teori

Aromatase Mutasi PTEN Hiperplasia Endometrium Vimentin Endometrium Normal Penyakit Metabolik Unopposed estrogen Mutasi PI3KCA Mutasi β-catenin Adenokarsinoma Endometrium Mutasi K-ras Protoonkogen Onkoprotein HPV E6 dan E7 Displasia sel epitel serviks Mutasi gen suppressor tumor p53 dan pRb Aktivitas proliferasi ↑ Apoptosis ↓ Adenokarsinoma serviks Jaringan Adipose 35

2.9. Kerangka Konsep

Vimentin Adenokarsinoma endometrium Adenokarsinoma serviks