24 IIIB
Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul IV
Lesi menyebar keluar organ genitalia IVA
Lesi meluas ke rongga panggul, dan atau menyebar ke mukosa vesika urinaria
IVB Lesi telah meluas ke mukosa rectum dan atau meluas ke organ jauh
2.3.6. Prognosis adenokarsinoma serviks
Prognosis kanker serviks sangat tergantung pada seberapa dini kasus ini terdiagnosis dan dilakukan terapi yang adekuat. Ada beberapa
faktor prognostik yang utama bagi pasien kanker serviks stadium IB dan IIA yang dilakukan histerektomi radikal dan limfadenektomi, yaitu:
1,19
1. Status keterlibatan KGB 2. Ukuran tumor primer
3. Kedalaman invasi stroma 4. Ada tidaknya invasi ke pembuluh darah dan pembuluh limfe
5. Ada tidaknya keterlibatan parametrium 6. Tipe histologi sel
7. Status batas sayatan vagina 2.4. Vimentin
Vimentin adalah protein yang membentuk filament intermediate dengan berat molekul 57kD yang merupakan bagian dari kerangka sel
25
sitoskeleton, dan ditemukan dalam sel yang secara embrional berasal dari mesenkim dan diekspresikan oleh sel epitel, termasuk sel epitel
endometrium.
25
Vimentin diekspresikan oleh tumor yang berasal dari sel mesenkim. Vimentin, protein 57kDa, merupakan salah satu dari protein
yang diekspresikan secara luas dan protein yang terpelihara dari famili filament intermediate tipe III. Oleh karena vimentin merupakan komponen
sitoskeleton mayor dari sel mesenkimal, vimentin sering digunakan sebagai penanda sel turunan mesenkimal ataupun sel yang mengalami
transisi dari epithelial menjadi mesenkimal selama perkembangan normal maupun proses progresi metastatik.
26
Monomer vimentin, seperti filament intermediate lainnya, memiliki gugus pusat
α-heliks, ditutup pada setiap ujungnya dengan amino non- helikal kepala dan gugus karboksil ekor. Dua monomer kemungkinan
mengekspresikan secara kotranslasi dalam memfasilitasi pembentukan dimer
melingkar, yang
merupakan subunit
dasar penyusunan
vimentin.
27,28
Urutan α-heliks berisi pola asam amino hidrofobik yang berkontribusi untuk membentuk hydrophobic seal pada permukaan
heliks. Selain itu, terdapat distribusi periodik asam amino asidik dan dasar yang tampaknya memainkan peran penting dalam menstabilkan dimer
melingkar. Jarak dari residu optimal untuk jembatan garam ionik, yang memungkinkan untuk stabilisasi strukt
ur α-heliks.
27,28