6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Adenokarsinoma
Istilah adenokarsinoma ini berasal dari makna ‘adeno’ yang berarti mengenai kelenja
r dan ‘karsinoma’ yang menggambarkan suatu kanker yang berkembang dalam sel epitel. Maka adenokarsinoma dapat diartikan
sebagai suatu
kanker yang
berasal dari
jaringan kelenjar.
Adenokarsinoma dapat terjadi pada beberapa mamalia yang lebih tinggi, termasuk manusia. Kanker ini mungkin muncul sebagai kelenjar dan
memiliki sifat sekresi.
12
Karena epitel dan kelenjar jaringan terdapat secara luas dalam tubuh, adenokarsinoma ini dapat mempengaruhi beberapa organ.
Adenokarsinoma yang sering ditemukan adalah adenokarsinoma usus besar dan adenokarsinoma pada paru. Adenokarsinoma juga dapat
mempengaruhi organ-organ lain, antara lain: rahim, pankreas, prostat, tiroid, dan payudara.
12
Pada organ-organ ginekologi, adenokarsinoma dapat ditemukan pada endometrium, serviks, ovarium, vulva dan vagina.
1
2.2. Adenokarsinoma Endometrium 2.2.1 Defenisi
Kanker endometrium adalah tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi
mengenai miometrium dan menyebar jauh. Kanker endometrium
7
merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi di dunia barat, menempati urutan keempat kanker pada wanita setelah kanker payudara,
kolon, dan paru. Dengan mortalitas sekitar 3,4 per 100.000 wanita diketahui bahwa sebenarnya prognosis kanker ini cukup baik apabila
diketahui dini dan ditangani dengan tepat. Sementara ini, angka ketahanan hidup 5 tahunnya mencapai 84.
1
Hal ini disebabkan oleh
karena sebagian besar kanker endometrium berada dalam stadium awal sehingga dapat disembuhkan secara sempurna.
4
Sebagian besar kanker endometrium adalah adenokarsinoma 75, yang berasal dari lapisan tunggal dari sel-sel epitel yang melapisi
endometrium dan membentuk kelenjar endometrium. Terdapat beberapa subtipe kanker endometrium yaitu jenis endometrioid, dimana sel kanker
menyerupai gambaran endometrium normal, papillary serous carcinoma yang agresif dan clear cell carcinoma.
1
Gambar 2.1. Kanker endometrium