Tehnik Pengambilan Sampel Metodologi Penelitian

Penggunaan dokumentasi sebagai upaya untuk menunjang data-data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Di sini peneliti mengambil foto-foto tentang upacara ziarah di Makam R.Ng.Yosodipuro I, penjual makanan dan cinderamata yang ada di Makam R.Ng.Yosodipuro I, foto Makam R.Ng.Yosodipuro I, foto bagian-bagian dari Makam R.Ng.Yosodipuro I dari bagian depan makam sampai belakang makam.

5. Tehnik Pengambilan Sampel

a. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari pada unit-unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian ini, populasinya adalah: juru kunci Makam R.Ng.Yosodipuro I, aparatur desa yang terdiri dari Kepala desa dan aparatnya, seluruh penduduk Desa Bendan Pengging, penjual makanan, penjual cinderamata. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel ini diambil dari anggota populasi yang diketahui peneliti dapat menjadi sumber informasi data yang diinginkan dan diperlukan dalam penelitian ini. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan tentang obyek penelitian dengan cara hanya mengamati sebagian dari populasi, suatu reduksi terhadap obyek penelitian Komaruddin, 1991:26-27. Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan mewakili populasi, tetapi sampel berfungsi menggali beragam informasi serta menemukan sejauh mungkin informasi penting. Langkah awal pengumpulan sampel adalah dengan menghubungi “key Person” yaitu orang yang dianggap tahu dan paham situasi lokasi penelitian. Yang menjadi key person dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Bendan karena kepala pasti mengetahui dan mengerti tentang situasi dari Desa Bendan. Dari hasil informasi pada survai awal kemudian dikembangkan kriteria-kriteria informasi yang perlu dicari sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan metode kualitatif yang digunakan, maka jumlah sampel tidak menjadi bagian yang menentukan kualitas informasi nantinya tetapi lebih ditentukan oleh kedalaman informasi. Sampel yang dipilih dan digunakan sudah dianggap representatif, apabila dirasakan sudah mendapatkan kebulatan informasi yang dikehendaki. c. Sampling Yaitu Tehnik Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dimana peneliti mencari informan-informan yang dianggap tahu tentang masalah tradisi ziarah dan peluang kerja bagi masyarakat sekitar Makam R.Ng.Yosodipuro I seperti juru kunci Makam R.Ng.Yosodipuro I, Kepala Desa Bendan Pengging. Strategi yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah maximum variation sampling, dengan maksud yaitu sampel yang memberikan keanekaragaman maksimal, ini bertujuan untuk memperoleh berbagai variasi informasi dari informan yang diadaptasi dari kondisi-kondisi yang berbeda. Selain itu maximum variation sampling berguna untuk memilih informan yang memberikan informasi maximum untuk merekam keragaman yang unik.

6. Validitas Data