Waktu Penyelenggaraan Upacara Ziarah

” Upacara ziarah dengan media janur sampai saat ini masih dilakukan di makam Eyang meskipun dari masyarakat desa Bendan sendiri sudah tidak banyak lagi yang melakukan upacara ziarah di makam Eyang, penyebabnya karena kemajuan tehologi dan kemajuan tingkat pendidikan jadi mereka sudah tidak percaya dengan kekuatan mistis tapi kalau dari luar malah lebih meningkat apalagi setelah pasca krisis ekonomi karena pas krisis ekonomi itu perekonomian rakyat morat-marit jadi mereka meminta permohonan di sini” Wawancara dengan Sancoyo juru kunci, tanggal 1 Mei 2009.

2. Waktu Penyelenggaraan Upacara Ziarah

Pada dasarnya pelaksanaan upacara ziarah bisa dilakukan kapan saja baik siang maupun malam hari, karena kepentingan antara sesama peziarah tidak sama dan mempunyai keperluan yang tidak sama sifatnya ataupun mempunyai kriteria tentang kekeramatan hari maka agar tidak kerepotan, kemudian sekarang pada umumnya upacara ziarah di makam R.Ng. Yosodipuro I dilakukan pada malam Jum’at atau Selasa Kliwon. Jika dilihat dari kuantitas banyaknya peziarah yang datang ke makam R.Ng. Yosodipuro I adalah pada Jum’at Pahing berdasarkan perhitungan Jawa yaitu setelah jam 6 sore maka sudah termasuk hari berikutnya, hal ini disebabkan karena pada Jum’at Pahing merupakan hari kelahiran R.Ng. Yosodipuro I dan juga secara kebetulan pada Jum’at Pahing tersebut biasanya digunakan untuk sarasehan para sesepuh dari kerabat R.Ng. Yosodipuro I dan masyarakat sekitarnya. Hal itu menyebabkan masyarakat sekitar melestarikan malam tersebut sebagai malam tirakatan yang dianggap paling tepat dan paling cepat untuk mendapatkan ketentraman batin. Upacara ziarah dimulai pada waktu selepas shalat Isya’ atau jam 19.00 WIB sampai tengah malam. Seperti dikutip dalam wawancara dengan bapak Sancoyo juru kunci makam R.Ng.Yosodipuro I: ” ziarah di makam Eyang bisa dilakukan kapan saja, mau siang atau malam tergantung dari kepercayaan peziarah tersebut karena tidak ada peraturan khusus yang mengatur waktu berziarah. Tapi biasanya kami melalukan upacaranya pada malam Jum’at dan Selasa Kliwon, kalau yang paling banyak pengunjungnya pas Jum’at Pahing, karena pas malam itu ada sarasehan para sesepuh dari kerabat R.Ng. Yosodipuro I dan masyarakat sekitarnya, Jum’at Pahing itu juga bertepatan dengan kelahiran Eyang Yosodipuro I. Upacara itu dimulainya habis shalat Isya’ sampai tengah malam” Wawancara dengan Sancoyo juru kunci, tanggal 1 Mei 2009.

3. Penyelenggaraan Upacara ziarah