menghemat waktu, tenaga, uang karena lokasi Makam R.Ng.Yosodipuro I dekat dengan daerah peneliti.
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Data Primer Yaitu data yang akan diperoleh dari wawancara dengan informan. Dan yang menjadi
informan dari penelitian ini yaitu: juru kunci makam R.Ng.Yosodipuro I sebanyak 1 orang, aparatur desa yang diwakili oleh Kepala Desa Bendan Pengging, penduduk Desa Bendan
Pengging sebanyak 6 orang, peziarah 4 orang, pedagang sebanyak 3 orang. b.
Data Sekunder Yaitu literatur berupa buku-buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti yaitu mengenai aktifitas tradisi ziarah dan peluang kerja bagi masyarakat, peta komplek Makam R.Ng.Yosodipuro I, buku tentang riwayat hidup dari pujangga
R.Ng.Yosodipuro I.
4. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Observasi Tehnik observasi adalah tehnik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan
suatu objek dari masalah yang diteliti. Observasi itu sendiri dapat dilakukan secara sesaat maupun berulang-ulang. Observasi ada 2, yaitu observasi participant dan non participant.
Dalam penelitian ini, peneliti memakai tehnik observasi non participant, dimana peneliti hanya sebatas melihat atau mengamati keadaan masyarakat sekitar Makam R.Ng.Yosodipuro I
tentang bagaimana keadaan ekonomi masyarakatnya usaha yang dilakukan oleh masyarakat di Makam R.Ng.Yosodipuro I, melihat apa saja persiapan yang dilakukan dalam upacara tradisi
ziarah tersebut serta melihat bagaimana jalannya upacara tradisi ziarah di Makam R.Ng.Yosodipuro I.
b. Wawancara Mendalam In dept Interview
Tehnik wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang diinginkan dengan melakukan interaksi langsung dengan informan. Didalam interaksi itu,
peneliti berusaha mengungkapkan kasus yang sedang diteliti melalui proses tanya-jawab. Sebelum mengadakan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
maka digunakan pembicaraan informal terlebih dahulu dengan tujuan menciptakan hubungan yang akrab antara peneliti dan informan.
Tehnik wawancara yang dilakukan secara mendalam ini tidak dilakukan dengan struktur ketat dan formal. Hal ini dimaksudkan supaya informasi yang dikumpulkan memiliki
kedalaman yang cukup. Kelonggaran yang didapat dengan cara ini akan mampu lebih banyak mengorek keterangan tentang peranan narasumber dan tingkat kejujuran narasumber terhadap
infomasi yang diberikan dengan memakai petunjuk wawancara umum. Pada wawancara mendalam digunakan pedoman wawancara berupa garis besar pokok pertanyaan yang
dinyatakan dalam proses wawancara dan disusun sebelum wawancara dimulai. Inti dari pertanyaannya adalah menanyakan tentang aktivitas tradisi ziarah yang ada di
Makam R.Ng.Yosodipuro I dan peluang kerja bagi masyarakat di sekitar makam R.Ng.Yosodipuro I.
c. Studi Pustaka dan Dokumentasi
Penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan atau dokumen dengan maksud agar dapat menambah data dari peneliti yang terdahulu atau dari sumber-sumber pustaka yang lain,
rekaman, foto hingga data yang diperoleh sesuai yang diinginkan HB. Sutopo, 2002: 24.
Penggunaan dokumentasi sebagai upaya untuk menunjang data-data yang telah didapatkan melalui observasi dan wawancara. Di sini peneliti mengambil foto-foto tentang
upacara ziarah di Makam R.Ng.Yosodipuro I, penjual makanan dan cinderamata yang ada di Makam R.Ng.Yosodipuro I, foto Makam R.Ng.Yosodipuro I, foto bagian-bagian dari Makam
R.Ng.Yosodipuro I dari bagian depan makam sampai belakang makam.
5. Tehnik Pengambilan Sampel