Menurut cerita masyarakat setempat daerah ini juga dikenal dengan nama Pengging. Nama itu mengacu nama suatu kerajaaan pada zaman dahulu. Yaitu kerajaan Pengging yang sering
dikaitkan dengan nama seseorang tokoh Bandung Bondowoso atau Kebo Kanigoro atau Ki Ageng Pengging. Selain itu juga pada zaman peralihan dari Hindhu Majapahit sampai keraton Demak,
Pengging sudah merupakan Kadipaten dan yang menjadi Adipati pertama adalah Pangeran Handayaningrat yang masih termasuk kerabat Prabu Brawijaya dari Majapahit. Dari keterangan
tersebut, Pengging sudah berdiri dan mampu bertahan sampai abad XVI. Menurut Babad Tanah Jawi, kerajaan Pengging runtuh disebabkan oleh serangan Sunan Kudus dan setelah masuk
kekuasaan Islam, maka pengganti Adipati Pengging adalah Kebo Kenanga. Yang merupakan putera Prabu Handayaningrat. Dengan demikian, Pengging merupakan suatu daerah atau lokasi
yang bernilai sejarah.
B. Keadaan Geografis
1. Letak dan Kondisi wilayah
Desa Bendan secara administratif termasuk dalam Kecamatan Banyudono, Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali. Letak desa Bendan kurang lebih lima belas kilometer 15 KM
dari arah barat kota Solo. Sedangkan luas wilayah desa secara keseluruhan adalah kurang lebih 92,80255 hektar dengan luas lahan pertanian 4,6960 hektar dan wilayah pemukiman 81,2805
hektar. Sumber: Monografi desa Bendan . Adapun batas-batas dari desa Bendan adalah sebagai berikut:
Sebelah Barat : Kecamatan Teras
Sebelah Timur : Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono
Sebelah Utara : Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono
Sebelah Selatan : Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono
Keseluruhan desa Bendan membujur ke arah Utara, dengan ketinggian kurang lebih 150 meter di atas permukaan air laut, dengan curah hujan rata-rata 172 mmtahun, serta suhu
udara antara 27 C – 30 . Dengan suhu udara yang seperti itu, sangat memungkinkan desa ini berkembang menjadi desa pertanian yang subur, apalagi pertanian di desa Bendan telah
didukung dengan sistem perairan yang cukup baik. Jika dilihat dari nilai sejarahnya, Pengging merupakan daerah yang mempunyai nilai
lebih karena di daerah Pengging menyimpan banyak peninggalan sejarah. Hal ini bisa dilihat dari adanya peninggalan-peninggalan berupa petilasan-petilasan, arca, serta makam-makam
pada zaman peralihan Hindhu-Islam yang sampai sekarang masih ada di sekitar kecamatan Banyudono. Di desa Bendan juga ditemukan adanya benteng air, dengan adanya indikator
semacam itu dapat membuktikan bahwa pengging merupakan daerah yang bersejarah dan patut mendapat perhatian.
Lepas dari nilai sejarahnya, daya tarik Pengging juga nampak dari adanya beberapa sumber mata air yang melimpah atau sering disebut dengan nama “Umbul”. Dari beberapa
mata air itu ada yang dianggap masih keramat oleh masyarakat sekitar. Potensi inilah yang membuat desa Bendan Pengging banyak dikunjungi masyarakat
dari luar daerah Boyolali, sehingga hal ini menciptakan potensi wisata yang baik untuk dikembangkan dan bisa menambah pendapatan asli daerah PAD .
2. Struktur Pemerintahan Desa