8.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan diantaranya adalah:
1 Perlu dilakukan uji coba dalam kondisi yang sesungguhnya di lapangan. 2 Perlu dilakukan kajian survival benih ikan pada sistem pemeliharaan kualitas air
lainnya, yaitu sistem aerasi dan resirkulasi. 3 Perlu dilakukan pengujian survival benih ikan pada densitas yang lebih tinggi, yaitu
densitas maksimum tanpa dikurangi 20 sebagaimana hasil perhitungan pada sub bab 5.3, sebesar 7,9 ekor per liter. Saran ini diajukan mengingat masih cukup
tersedianya konsentrasi oksigen terlarut selama simulasi transportasi dilakukan. 4 Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut tentang survival benih ikan yang tidak
diaklimatisasi saat dimasukkan ke dalam bak penampungan pasca simulasi transportasi dengan menggunakan model palka yang dilengkapi dengan sistem
kombinasi resirkulasi-aerasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ant o, P., T. Almeida, C. Jacinto and C.G. Soares. 2008. Causes of Occupational Accidents in The Fishing Sector in Portugal. Safety Science, Vol. 46: 885-899.
Arif, A.G., A. Supriyono dan W. Adiwinata. 2004. Teknik Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Lumpur Epinephelus coioides. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur,
Vol. III, No. 2, Tahun 2004. Halaman: 15-20. Berka, R. 1986. The Transport of Live Fish A Review. EIFAC Technical Paper.
Organization of The United Nation. Rome: Food and Agriculture. 52 p. Bhattacharyya, R. 1978. Dynamics of Marine Vehicles. John Wiley Sons, Inc.
New York. Pages: 135-146. Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier
Scientific Publishing Company. Amsterdam, Oxford, New York. 318 p. Boyd, C.E. 1992. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Departemen of Fisheries
and Allied Aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station. Auburn Univ., Alabama. Birmingham Publishing, 482 p.
Brule, T., D.A. Aranda, M.S. Crespo, and T.C. Marrufo. 1996. A Preliminary Study on the Growth Performance of Juvenile Red Grouper Reared in a Recirculating-
Water System. The Progressive Fish-Culturist, Volume 58, Issue 3: 192-202. Chandroo, K.P., L.J.H. Duncan dan R.D. Moccia. 2004. Can fish suffer?: perspectives
on sentience, pain, fear and stress. Applied Animal Behaviour Science. Vol. 862004: 225 – 250.
Dedy, H.S. dan R. Ratno. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta. Hal: 14-21.
Delince, G.A., B. Campbell, G.A.L. Janssen and M.N. Kutty. 1987. Seed Production. United Nations Development Programme, FAO, Nigeria Institute for
Oceanography and Marine Research Project RAF82009 www.fao.org
. Djohanputro, B. 2004. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Penerbit PPM.
Jakarta. Hal 16. Filho, E.Z., A.P.O. Nuñer, D.A.R. Tataje and R.L. Serafini. 2009. Water pH and
Prochilodus lineatus Larvae Survival. Fish Physiology Biochemical 2009, 35:
151-155. FishVet.Inc. 2007. Fish Stress and Disease Overview.
www.fishvet.com . Diakses
tanggal 2 Oktober 2009. Fyson, J. 1985. Design of Small Fishing Vessels. England: Fishing News Book.
Pages: 21 – 53.
Francis, R. and Floyd. 1990. Stress-Its Role in Fish Disease. CIR919. Fisheries and
Aquatic Sciences Department, Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida
Froese, R. and D. Pauly. 2000. FishBase 2000: Consepts, Design and Data Sources. www.fishbase.org