1.6 Kerangka Pemikiran
Kapal pengangkut benih ikan kerapu merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan benih ikan di lokasi budidaya pembesaran ikan kerapu yang
tersebar luas di wilayah Indonesia, terutama yang berada di pulau-pulau kecil yang sulit diakses melalui jalur darat maupun udara. Penggunaan kapal pengangkut khusus
tersebut diharapkan dapat mengangkut benih ikan kerapu dalam jumlah yang besar dan dengan tingkat survival ratio yang tinggi.
KPIH ‘Opened hull’ diduga dapat dijadikan sebagai moda angkutan benih ikan kerapu yang berukuran kecil. Akan tetapi dengan rendahnya tingkat survival ratio
benih ikan yang diangkut dengan menggunakan KPIH ‘Opened hull’, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap KPIH ‘Opened hull’. Sebelum modifikasi dilakukan
terhadap KPIH ‘Opened hull’, maka dalam penelitian ini akan dilakukan kajian risiko terhadap KPIH ‘Opened hull’. Risiko yang akan dikaji adalah jenis risiko operasional
yang terkait dengan tujuan transportasi ikan yaitu mempertahankan kualitas hidup ikan selama transportasi. Oleh karena itu, risiko yang akan dikaji adalah risiko yang
berkaitan dengan risiko operasional sistem pemeliharaan benih ikan di dalam kapal. Hasil kajian risiko tersebut diharapkan dapat menentukan tingkat risiko KPIH
‘Opened hull’ apabila digunakan sebagai moda transportasi benih ikan kerapu berukuran kecil TL kurang dari 7 cm. Setelah tingkat risiko diketahui, maka
diharapkan langkah mitigasi risiko dapat ditetapkan berdasarkan jenis dampak dan probabilitas yang mengakibatkan tingginya risiko pada KPIH ‘Opened hull’. Agar
langkah mitigasi risiko benar-benar dapat diterapkan sebagai acuan dalam memodifikasi KPIH ‘Opened hull’, maka perlu dilakukan kajian dan ujicoba terhadap setiap langkah
mitigasi yang telah ditetapkan. Barulah kemudian desain KPIH yang sesuai untuk mengangkut benih ikan kerapu berukuran kecil dapat diwujudkan.
Secara sistematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.