8. Track Marking
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan tempat bibit tebu yang akan ditanam alur tanaman dan alur untuk pemupukan dasar.
Pembuatan kairan dilakukan sedalam 40-50 cm dengan jarak antara pusat guludan 185 cm. Implement yang digunakan adalah track marker
yang ditarik dengan menggunakan traktor medium 150 HP. Kapasitas kerja track marking adalah sekitar 0.5-0.6 hajam.
Gambar 8. Track making
9. Ripping
Kegiatan ripping bertujuan untuk memecah lapisan dalam tanah atau lapisan kedap air sehingga memperbaiki aerasi dan drainase tanah.
Implemen yang digunakan adalah ripper yang dilengkapi dengan hollow buster yang berfungsi membentuk rongga tanah hasil ripper. Implement
ini ditarik dengan traktor medium 150 HP. Kedalam olah ripping berkisar 60-65 cm dengan kapasitas kerja traktor sebesar 0.7 hajam.
10. Furrowing dan basalt dressing
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat alur tanam sekaligus memberikan pupuk basalt atau pupuk dasar dan insektisida ke dalam
tanah. Jarak tanam dalam row sekitar 60-70 cm sedangkan jarak antar row sekitar 120 cm dengan kedalaman 30 cm . Pupuk yang diberikan
adalah pupuk ZA dan TSP dengan dosis masing-masing sebanyak 100
kgha sedangkan insektisida yang digunakan adalah karbofuran yang berbentuk granular dengan dosis 30 kgha. Implemen yang digunakan
adalah furrower dengan kapasitas kerja 0.5-0.6 hajam.
Pembibitan
Pengadaan bibit tanaman disesuaikan dengan kebutuhan bibit untuk kebun tebu komersial pada tahun tanam berikutnya. Untuk varietas komersial,
bibit yang ditanam dalam bentuk lonjoran yang dicacah menjadi bagal atau calon bibit dengan 3 mata tunas. Masing-masing divisi memiliki areal kebun bibit
sendiri untuk memenuhi kebutuhan bibit tiap divisi namun pemenuhan kebutuhan bibit juga diperoleh dari divisi lain. Rasio kebutuhan bibit adalah 1:5 untuk bibit
berumur 7 bulan, artinya setiap 1 ha kebun bibit mampu memenuhi 5 ha areal tanam..
Agar bibit yang ditanam terbebas dari hama dan penyakit, dilakukan perlakuan terhadap bibit khusus untuk percobaan. Sebelum ditanam bibit
dipotong-potong menjadi 1-2 mata tunas dan selanjutnya diberi perlakuan air panas Hot Water TreatmentHWT dengan suhu 50
C selama 2 jam. Pemotongan bibit dengan menggunakan golok yang telah dicelupkan kedalam
larutan Lysol 20 Cresylic acid yang telah dilarutkan dengan air untuk mencegah timbulnya penyakit pembuluh Ratoon Stunty Deseases.
Penanaman
Penentuan varietas dan waktu tanam didasarkan atas kemasakan tebu dan bulan tanam. Untuk bulan tanam bulan April-Juni, dipilih varietas yang masak
awal, untuk bulan tanam bulan Juli-Agustus, dipilih varietas yang masak tengah. Sedangkan untuk bulan tanam bulan September-November dipilih varietas yang
masak akhir. Kegiatan penanaman meliputi penebangan bibit, pengeceran bibit, pencacahan bibit, dan penutupan bibit.
1. Penebangan bibit