3. Kultivasi
Pengoperasian alat-alat mekanik pada areal mengakibatkan adanya pemadatan tanah sehingga kondisi fisik tanah tidak sesuai untuk
pertumbuhan tanaman.
Kegiatan kultivasi
bertujuan untuk
menggemburkan dan meratakan permukaan tanah, membantu meningkatkan aerasi perakaran tebu, memutuskan perakaran tebu
sekaligus mengendalikanmematikan gulma. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan kultivasi dibedakan menurut
kategori tanaman tebu. Untuk tanaman RPC peralatan yang digunakan adalah Tyne Cultivator dengan traktor 150 HP. Untuk tanaman ratoon,
kultivasi dilakukan dua kali. Aplikasi pertama menggunakan Terra Tyne, sedangkan aplikasi kedua dilakukan dengan menggunakan
Ripper. Leaf Tyne cultivation dilaksanakan pada saat tebu berumur 2 bulan .
Kedalaman aplikasi Tyne Cultivator adalah 15-20 cm dan overlap atau diulang sebanyak dua kali. sebaiknya kegiatan ini dilakukan sebelum
perlakuan pupuk kedua. Kapasitas kerja tyne cultivation adalah 0.4 hajam. Terra Tyne dilakukan pada RC setelah kegiatan pemupukan
dengan kedalaman olah 20 cm. Tujuan kegiatan ini adalah memotong akar lama sehingga terbentuk akar baru, penyiangan gulma,
dan penggemburan lapisan tanah. Implement ini ditarik dengan medium traktor 150 HP dengan kapasitas kerja 0.75hajam. Ripping
dilakukan dengan menggunakan medium traktor berdaya 150 HP dengan kedalaman aplikasi 40 cm dan kapasitas kerja 0.5-0.7
hajam. Tujuannya untuk menggemburkan tanah bagian bawah dan membongkar lapisan kedap air.
4. Penyemprotan herbisida pra tumbuh Pre emergence
Penyemprotan herbisida atau Pre emergence dilakukan sebelum tanaman utama dan gulma tumbuh dan diharapkan gulma tidak tumbuh
dan menghambat pertumbuhan tebu. Pada tanaman RPC pre emergence dilakukan setelah irigasi II sedangkan untuk RC dilakukan
setelah Terra Tyne. Herbisida yang digunakan dalam pre emergence adalah herbisida dengan bahan aktif diuron dengan dosis 2.5 kgha dan
2.4 D. Khusus tanaman RPC apabila boom Spraying terlambat diaplikasikan sehingga lahan sudah ditimbuhi rumput maka untuk
aplikasinya ditambahnkan ametrin dengan dosis 0.75-1 lha. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan boom sprayer yang
memiliki 24 nozel dengan jarak antar nozel 50 cm sehingga lebar kerja boom sprayer adalah 12 m. tipe nozel yang digunakan adalah tipe
polijet dengan hasil semprotan berbentuk segitiga. Tekanan pompa yang digunakan sebasar 3 bar dan jarak nozel dengan tanah sekitar 50-
70 cm. Kapasitas tanki boom sprayer 600 l dengan volume semprot 400 lha. Boom spayer dijalankan dengan menggunakan small traktor
dengan kapasitas kerja 1.2-1.5 hajam dengan overlap 1 baris artinya dalam setiap boom sprayer melintasi row tebu dilakukan pengulangan
sebanyak satu baris.
Pemeliharaan secara manual Manual maintanance
Pemeliharaan tanaman tebu secara manual merupakan pemeliharaan yang sebagian besar dilakukan menggunakan tenaga manusia. Adapun kegiatan
pemeliharaan yang termasuk pemeliharaan secara manual adalah sebagai berikut :
1. Penyulaman