Penebangan bibit Pengangkutan dan pembongkaran bibit Pengeceran, pencacahan dan penutupan bibit.

kgha sedangkan insektisida yang digunakan adalah karbofuran yang berbentuk granular dengan dosis 30 kgha. Implemen yang digunakan adalah furrower dengan kapasitas kerja 0.5-0.6 hajam. Pembibitan Pengadaan bibit tanaman disesuaikan dengan kebutuhan bibit untuk kebun tebu komersial pada tahun tanam berikutnya. Untuk varietas komersial, bibit yang ditanam dalam bentuk lonjoran yang dicacah menjadi bagal atau calon bibit dengan 3 mata tunas. Masing-masing divisi memiliki areal kebun bibit sendiri untuk memenuhi kebutuhan bibit tiap divisi namun pemenuhan kebutuhan bibit juga diperoleh dari divisi lain. Rasio kebutuhan bibit adalah 1:5 untuk bibit berumur 7 bulan, artinya setiap 1 ha kebun bibit mampu memenuhi 5 ha areal tanam.. Agar bibit yang ditanam terbebas dari hama dan penyakit, dilakukan perlakuan terhadap bibit khusus untuk percobaan. Sebelum ditanam bibit dipotong-potong menjadi 1-2 mata tunas dan selanjutnya diberi perlakuan air panas Hot Water TreatmentHWT dengan suhu 50 C selama 2 jam. Pemotongan bibit dengan menggunakan golok yang telah dicelupkan kedalam larutan Lysol 20 Cresylic acid yang telah dilarutkan dengan air untuk mencegah timbulnya penyakit pembuluh Ratoon Stunty Deseases. Penanaman Penentuan varietas dan waktu tanam didasarkan atas kemasakan tebu dan bulan tanam. Untuk bulan tanam bulan April-Juni, dipilih varietas yang masak awal, untuk bulan tanam bulan Juli-Agustus, dipilih varietas yang masak tengah. Sedangkan untuk bulan tanam bulan September-November dipilih varietas yang masak akhir. Kegiatan penanaman meliputi penebangan bibit, pengeceran bibit, pencacahan bibit, dan penutupan bibit.

1. Penebangan bibit

Tebang bibit adalah kegiatan menebang bibit dari varietas tebu yang sudah dipilihditentukan untuk kegiatan tanam. Penebangan bibit dilakukan dengan menggunakan golok tebang yang tajam dan bersih. Penebangan tebu dilaksanakan rata tanah dengan tinggi tunggul kurang dari 5 cm dan pucuk tebu dipotong pada titik tumbuhnya kemudian diikat dalam ikatan kecil sekitar 20-25 batang. Agar kesegaran bibit terjaga, diusahakan secepat mungkin bibit diangkut ke areal tanam.

2. Pengangkutan dan pembongkaran bibit

Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkut bibit dari petak tebang bibit ke areal tanam dan membongkar bibit yang telah diangkut ke areal tanam untuk selanjutnya diecer di petak tanam. Bibit yang telah ditebang dan diikat kemudian diangkut ke areal tanam dengan menggunakan truktrailer. Agar kesegaran bibit terjaga, pengangkutan bibit harus sesegera mungkin dilaksanakan atau paling lama 2 hari setelah tebang. Kapasitas angkut truk adalah dua rit per hari dengan kapasitas rit adalah 0.4 ha bibit. Pembongkaran bibit merupakan kegiatan penurunan bibit dari dalam truk pengangkut bibit ke areal tanam yang dilakukan secara manual. Pembongkaran bibit harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada mata bibit. Gambar 9. Tebang bibit dengan tenaga manusia

3. Pengeceran, pencacahan dan penutupan bibit.

Pengeceran bibit adalah kegiatan menyusun bibit tebu pada kairan sebelum pencacahan bibit agar populasi tebu yang ditanam seragam. Dalam pengeceran bibit diatur agar pucuk tebu bertemu dengan pangkal, bibit tebu diecer secara rangkap dua dengan overlapping antara ujung satu dengan lainnya sekitar 25 . Setelah bibit diecer kemudian dilakukan pencacahan, yaitu aktivitas pemotongan bibit tebu pada dasar kairan pada setiap 2 atau 3 mata tunas, dengan tujuan untuk memberikan efek keseragaman dalam perkecambahan. Penutupan tebu dan irigasi dilakukan sesegera mungkin setelah bibit tebu dicacah. Penutupan tebu dilakukan secara merata dengan tanah yang remah atau gembur setebal 5-10 cm. penutupan bibit biasanya dilaksanakan setelah pelaksanaan irigasi pertama. Pengeceran bibit Pencacahan bibit Penutupan bibit Gambar 10. Kegiatan penanaman

4. Pemadatan tanah Compacting.