Pemeliharaan secara mekanis Mechanical maintanance
Pemeliharaan tanaman secara mekanis merupakan pemeliharaan tanaman yang dalam aplikasinya mengunakan peralatan-peralatan mekanik. Adapun
kegiatan pemeliharaan secara mekanik adalah sebagai berikut :
1. Pengeprasan tunggul
Pengeprasan tunggul dilakukan setelah tanaman tebu ditebang dengan tujuan agar tunas yang tumbuh berasal dari perakaran tebu sehingga
perakaran tebu lebih kuat selain itu agar tunas yang tumbuh lebih banyak dan seragam sehingga pertumbuhan tebu menjadi seragam.
Implemen yang digunakan adalah stable saver yang terdiri dari sebuah plat lingkaran dengan enam mata pisau pemotong dan rantai
disekeliling implemen. Implemen ditarik menggunakan traktor kecil 80 HP dengan kapasitas kerja 0.5 hajam.
2. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk memberikan tambahan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi tanaman tebu dalam jumlah yang cukup dan
berimbang, selain itu juga untuk merangsang pertumbuhan dan menstimulasi perkembangan akar. Berdasarkan waktu aplikasi,
pemupukan dibedakan dua kali, yaitu pemupukan sekali dan pemupukan bertahap.
Dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan jumlah yang mencukupi untuk tanaman. Untuk mengetahui kebutuhan hara tanaman
dan menentukan dosis pupuk dilakukan analisis tanah dan analisis daun. Selain itu penentuan dosis pupuk juga berdasarkan hasil
percobaan pemupukan yang dilakukan. Pertimbangan yang diambil adalah jumlah pupuk yang diberikan paling sedikit tetapi dapat
memberikan produksi yang tinggi. Jenis pupuk yang digunakan PT GPM antara lain Urea 40 N, KCl
60 K
2
O, TSP 40 P
2
O
5
, dan ZA 24 N. Sebelum aplikasi, pupuk yang akan digunakan dicampur terlebih dahulu agar pupuk
menjadi homogen sehingga memudahkan aplikasi. Pencampuran
pupuk dilakukan pada hari yang sama dengan waktu aplikasi setelah dosis pupuk ditentukan. Pupuk dicampur di tempat pencampuran
pupuk setelah dicampur, pupuk lalu didistribusikan ke areal yang akan dipupuk. Kemudian pupuk tersebut dituangkan ke dalam corong
penampung Fertilizer Aplicator FA. Pemupukan sekali Single dressing diberikan pada semua tanaman
ratoon. Pemupukan dengan cara ini diaplikasikan sebelum penggemburan dengan Terra Tyne, pupuk disebarkan dalam row
diantara barisan tebu. Pemupukan bertahap dibedakan menjadi pupuk pertama basalt dan
pupuk kedua top dressing. Untuk top dressing terdapat dua tipe fertilizer applicator yang digunakan yaitu fertizer applicator tipe
pedang dan fertilizer applicator tipe combin. Fertilizer applicator tipe pedang ditarik menggunakan small traktor berdaya 76-90 Hp dengan
kapasitas kerja 0.5-0.6 hajam sedangkan fertizer applicator tipe combin ditarik dengan menggunakan medium traaktor berdaya 140 HP
dengan kapasitas kerja 0.4-0.5 hajam. Pemupukan pertama dilaksanakan setelah pembuatan alur tanaman dan sebelum penanaman
bibit. Pupuk diberikan pada kedalaman 5-10 cm dibawah dasar alur tanaman dengan cara disebar di sepanjang alur tanaman. Pemupukan
kedua dilaksanakan setelah penggemburan oleh Tyne Cultivator yaitu 6-8 minggu setelah tanam. Pemupukan kedua diberikan diantara
barisan tanaman. Untuk lahan yang diaplikasikan stillage tidak diberikan pupuk KCL.
Tabel 5. Dosis pupuk pada tanaman RPC dan RC :
Kategori Urea
kgha TSP
kgha KCl
kgha ZA
kgha RPC
Basalt -
280 -
100 Top dressing
283 -
240 -
RC Single dressing
283 280
240 -
Sumber : Divisi 3 PT. GPM, 2010
3. Kultivasi