33
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan
ekonomi internasional ekspor dan impor yang meliputi perdagangan dan keuanganmoneter serta organisasi swastapemerintah dan kerjasama ekonomi
antar negara internasional. Permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional juga tidak berbeda dengan yang dihadapi oleh ekonomi pada
umumnya, yaitu masalah kelangkaan scarcity produk dan masalah pilihan choice produk. Masalah tersebut muncul karena adanya permintaan atau demand
serta adanya penawaran atau supply yang berasal dari dalam maupun luar negeri Hady, 2004.
Oktaviani dan Novianti 2009 mendefinisikan perdagangan internasional sebagai perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu dengan individu, antar individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan internasional yang tercermin dari kegiatan ekspor dan impor
suatu negara menjadi salah satu komponen dalam pembentukan PDB Produk Domestik Bruto dari sisi pengeluaran suatu negara. Peningkatan ekspor bersih
suatu negara menjadi faktor utama dalam peningkatan PDB negara tersebut. Konsep perdagangan internasional pada hakikatnya telah terjadi selama
ribuan tahun seperti Jalur Sutra dan Amber Road. Meskipun demikian, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional juga turut mendorong
34 industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional Oktaviani dan Novianti, 2009. Dalam perdagangan domestik, para pelaku ekonomi bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Demikian juga halnya dengan perdagangan internasional. Suatu negara terlibat dalam
perdagangan internasional, menurut Krugman da Obstfeld 2000 dalam Prabowo 2006 didasarkan pada dua alasan, yang mana setiap alasan tersebut memberikan
kontribusi dalam mendatangkan manfaat bagi negara yang melakukan perdagangan. Pertama, suatu negara terlibat dalam perdagangan karena setiap
negara berbeda dengan negara lainnya. Sebagaimana layaknya individu, suatu negara dapat memperoleh manfaat dari perbedaan dengan melakukan kesepakatan
untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dihasilkan dengan baik, dengan kata lain melakukan spesialisasi. Kedua, suatu negara melakukan perdagangan untuk
mencapai skala ekonomi dalam produksi. Jika setiap negara hanya menghasilkan beberapa jenis produk tertentu, maka setiap negara dapat menghasilkan produk
dalam skala yang lebih besar dan lebih efisien dari pada jika mencoba untuk menghasilkan semua produk.
Saat ini kajian mengenai perdagangan internasional semakin penting karena pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang dicirikan oleh hal-hal sebagai
berikut Hady, 2004: 1
Keterbukaan ekonomi terutama dengan adanya liberalisasi pasar dan arus uang serta transfer teknologi secara internasional;
35 2
Keterkaitan dan ketergantungan ekonomi, keuangan, perdagangan, dan industri antar negara atau perusahaan yang ditunjukkan oleh adanya
pembentukan perusahaan multinasional dan kecenderungan integrasi ekonomi regional; dan
3 Persaingan yang semakin ketat antar negara ataupun perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas yang optimal. Menghadapi era globalisasi saat ini, manusia dengan ide, bakat, IPTEK,
serta barang dan jasa dapat dengan mudah melewati batas negara. Pergerakan yang relatif bebas ini ternyata tidak hanya menimbulkan saling keterkaitan dan
ketergantungan, tetapi juga telah menimbulkan persaingan global yang semakin ketat Oktaviani dan Novianti, 2009. Globalisasi membuat pasar antar negara
menjadi semakin luas. Negara yang memiliki keunggulan kompetitif semakin dapat memperkaya negaranya dan negara yang tidak siap dalam menghadapi
persaingan di pasar global akan semakin terpuruk. Melihat dari segi ilmu ekonomi dan dari pengertian yang digunakan
sehari-sehari, permintaan memiliki pengertian yang berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari permintaan diartikan secara absolut sebagai jumlah barang yang
dibutuhkan. Pengertian ini berangkat atas dasar bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang mana kebutuhan ini kemudian melahirkan permintaan.
Permintaan yang hanya didasarkan pada kebutuhan seperti ini dalam ilmu ekonomi disebut sebagai kebutuhan absolut atau potensial. Pada hakikatnya
permintaan tidak hanya didasarkan pada kebutuhan. Permintaan terkait erat dengan harga, sehingga permintaan baru memiliki arti apabila didukung oleh daya
beli oleh peminta. Permintaan yang didukung oleh daya beli ini disebut sebagai
36 permintaan efektif Sudarsono, 1995. Dengan demikian, maka permintaan dapat
didefinisikan sebagai sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Permintaan pasar market demand untuk suatu barang adalah kuantitas total suatu barang tersebut oleh seluruh pembeli potensial. Permintaan pasar tidak
lebih merupakan efek kombinasi dari berbagai pilihan ekonomi konsumen. Kurva permintaan pasar menggambarkan jumlah permintaan dari sejumlah permintaan
tertentu konsumen potensial untuk sebuah barang tertentu Nicholson, 2002. Berangkat dari konsep tersebut, maka dapat dilihat bahwa ekspor suatu
komoditas merupakan dampak yang terjadi akibat adanya permintaan global. Permintaan ini yang kemudian mendorong kegiatan ekonomi dalam konteks
pasar. Penelitian yang bertujuan untuk melihat struktur pasar yang terbentuk pada komoditas karet alam di pasar internasional serta melakukan analisis terhadap
daya saing produk, baik pada keunggulan kompetitif maupun komparatifnya ini menggunakan nilai ekspor sebagai dasar bagi perhitungan yang dilakukan. Hasil
yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai konsep dasar atau informasi awal dalam menetapkan kebijakan dalam rangka
pengembangan daya saing produk, khususnya karet alam. Guna mencapai tujuan yang diharapkan maka digunakan beberapa metode
analisis yang mendukung penelitian ini. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar karet alam yang terbentuk di pasar internasional
dilakukan dengan menggunakan metode Herfindahl Index HI dan Concentration Ratio
CR. HI digunakan untuk melihat ukuran besar kecilnya perusahaan- perusahaan dalam suatu industri dan digunakan sebagai indikator jumlah
37 persaingan diantara perusahaan tersebut. Nilai yang diperoleh menggambarkan
nilai penguasaan pasar oleh suatu perusahaan dalam suatu industri. Dengan kata lain, HI menggambarkan kecenderungan struktur industri menuju bentuk
persaingan atau bentuk yang bersifat monopoli. Hal ini berbeda dengan CR yang menggambarkan persentase penguasaan pasar dalam suatu industri secara lebih
jelas Jaya, 2001. Koefisien CR yang semakin kecil menggambarkan struktur yang semakin bersaing sempurna. Struktur pasar yang menggunakan analisis CR
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk yaitu persaingan sempurna, monopolistik, oligopoli, dan monopoli.
Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat daya saing komoditas karet alam di pasar internasional adalah Revealed Comparatif
Advantage RCA dan Export Competitiveness Index ECI. RCA merupakan
indeks yang mengukur kinerja ekspor suatu komoditas dari suatu negara dengan mengevaluasi peranan ekspor suatu komoditas dalam ekspor total negara tersebut,
dibandingkan dengan pangsa komoditas tersebut dalam perdagangan dunia Basri, 2002. RCA digunakan untuk menjelaskan kekuatan daya saing komoditas ekspor
Indonesia secara relatif terhadap produk sejenis dari negara lain Astuty dan Zamroni, 2000.
ECI Export Competitiveness Index merupakan gambaran trend perkembangan daya saing suatu komoditas suatu negara. ECI menunjukkan rasio
pangsa ekspor suatu negara di pasar dunia untuk suatu komoditas tertentu pada periode tertentu dengan rasio pangsa ekspor komoditi tersebut pada periode
sebelumnya. Suatu komoditas dikatakan menghadapi trend daya saing yang meningkat apabila nilai ECI komoditas tersebut lebih besar dari satu.
38 Mengacu pada konsep-konsep di atas, maka terbentuklah suatu alur
berfikir yang mendasari penelitian ini sebagaimana tergambar sebagai berikut.
Keterangan: : dianalisis dalam penelitian
: tidak dianalisis dalam peneitian
Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Pemikiran
Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan devisa
negara
Ekspor Komoditas Perkebunan: Karet
Alam Perkembangan Ekspor
Karet Alam Indonesia Identifikasi Struktur
Pasar Karet Alam di pasar internasional
Herfindahl Index
dan Concentration
Ratio Daya Saing Ekspor
Karet Alam Indonesia di Pasar Internasional
Analisis Keunggulan
Komparatif Analisis
Keunggulan Kompetitif
Perumusan Kebijakan untuk Peningkatan Daya Saing Export
Competitiveness Index
Revealed Comparative
Advantage
39
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1.