Pertumbuhan Tanaman Belum Menghasilkan TBM Pertumbuhan Tanaman Menghasilkan TM

63 Puslit Karet di Sungei Putih, Sumatra Utara pada tahun 1985. Seleksi terhadap populasi HP 85-89 menghasilkan beberapa klon baru yang kemudian diberi nama seri IRR Indonesian Rubber Research. Hasil penyadapan awal pada jenis klon ini menunjukkan adanya peluang peningkatan produktivitas, namun masih diperlukan penelitian lanjutan.

5.5.2. Pertumbuhan Tanaman Belum Menghasilkan TBM

Klon karet yang ideal biasanya memiliki tipe pertumbuhan batang cepat sejak awal. Hal ini mengakibatkan tanaman cepat mencapai masa matang sadap. Seleksi terhadap laju pertumbuhan awal, dalam perkembangannya telah berhasil menemukan klon-klon unggul baru yang matang sadap pada umur 3,5 tahun. Berdasarkan pada laju pertumbuhan awal saat tanaman belum menghasilkan, maka klon karet anjuran dan klon harapan pada saat ini dapat dibedakan atas tiga kelompok masa tanaman belum menghasilkan TBM yaitu singkat, sedang, dan lama Sugiyanto et al., 1998. Pengelompokkan tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 . Pengelompokan Klon Karet berdasarkan Laju Pertumbuhan TBM Periode Masa TBM Pertumbuhan Batang cmth Klon Singkat 4 thn 13 IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 100, IRR 111, IRR 118, PB 330, dan TM 8 Sedang 4-4,5 thn 11-13 IRR 2, IRR 7, IRR 13, IRR 21, IRR 24, IRR 41, IRR 42, IRR 54, IRR 104, IRR 105, IRR 107, AVROS 2037, BPM 1, BPM 107, PB 235, PB 260, RRIC 100, TM 2, TM 6, dan TM 9 Lama 4,5 thn 11 BPM 24, GT 1, PR 255, PR 261, PR 300, PB 217, RRIM 600, RRIM 712 Sumber: Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, 1998 64

5.5.3. Pertumbuhan Tanaman Menghasilkan TM

Dari segi pertumbuhan batang setelah tanaman menghasilkan TM, ternyata klon-klon yang tersedia juga dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu Sugiyanto et al., 1998: 1 kelompok pertumbuhan tinggi 5 cmth; 2 kelompok pertumbuhan sedang 4-5 cmth; dan 3 kelompok pertumbuhan rendah 4 cmth. Pengelompokan klon-klon tersebut disajikan pada Tabel 9 berikut. Tabel 9 . Pengelompokan Klon Karet berdasarkan Pertumbuhan Batang TM Potensi Biomassa Pertumbuhan Batang Selama TM cmthn Klon Tinggi 5 BPM 22, IRR 32, IRR 33, IRR 39, dan PR 107 Sedang 4-5 AVROS 2037, BPM 1, BPM 107, IRR 2, IRR 7, IRR 13, IRR 21, IRR 24, IRR 41, IRR 42, IRR 54, IRR 104, IRR 105, IRR 107, PB 235, PB 260, RRIC 100, TM 2, TM 6, dan TM 9 Rendah 4 BPM 24, BPM 107, BPM 109, GT 1, PR 255, PR 261, PR 300, RRIM 712, dan PB 235 Sumber: Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, 1998 Klon yang memiliki pertumbuhan tinggi selama tanaman menghasilkan, akan menghasilkan tanaman yang memiliki batang besar dan hasil kayunya tinggi. Nilai ekonomi kayu karet dari waktu ke waktu semakin meningkat, terutama karena semakin terbatasnya sumber kayu alam. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka dalam pemilihan klon untuk masa yang akan datang tidak hanya didasarkan pada produktivitas lateks, tetapi juga pada produktivitas kayu. Klon yang memiliki produktivitas lateks yang agak rendah sampai sedang 1500-2000 kghath dengan potensi pertumbuhan batang tinggi, apabila memperhitungkan juga nilai kayu karet, maka nilai ekonominya dalam satu siklus akan sangat tinggi. 65 Kelebihan klon ini adalah tanaman lebih tahan terhadap gangguan angin, sehingga tegakan tanaman dapat terpelihara dengan baik sampai saat peremajaan.

5.5.4. Tipe Keunggulan Klon