Tujuan Ekspor Karet Alam Indonesia

70

6.2. Tujuan Ekspor Karet Alam Indonesia

Permintaan terhadap karet alam yang semakin meningkat dari tahun ke tahun membawa dampak bagi perdagangan karet alam Indonesia. Perkembangan dalam dunia industri secara global mengakibatkan pertumbuhan yang cukup pesat dalam perdagangan komoditas ini. Hal ini tentu saja memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan karet nasional. Membaiknya harga komoditas karet alam di pasaran internasional turut mendorong pertumbuhan produksi lokal. Hingga saat ini, perdagangan karet alam Indonesia terpusat ke beberapa negara tujuan utama. Tabel 14 memperlihatkan besaran kuantitas ekspor karet alam Indonesia ke beberapa negara tujuam ekspor utama. Tabel 14 . Kuantitas Ekspor Karet Alam Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor Utama Tahun Negara Tujuan ton USA Jepang China Singapura Jerman 2001 517.187 151.695 136.764 78.387 62.461 2002 593.143 208.245 46.022 72.651 62.348 2003 598.310 228.957 107.724 79.317 73.313 2004 627.667 225.390 197.598 86.102 71.808 2005 669.120 260.812 249.791 115.614 61.974 2006 590.947 357.828 337.223 136.124 82.100 2007 644.270 398.025 341.821 162.032 80.809 2008 622.167 400.891 318.841 152.062 57.705 2009 394.307 273.022 457.118 100.742 36.638 Sumber: International Trade Statistics, 2010 Karet alam Indonesia diperdagangkan di berbagai negara di dunia. Negara- negara yang menjadi tujuan utama ekspor karet alam Indonesia hingga saat ini adalah Amerika, Jepang, dan China Tabel 14. Lebih dari 50 ekspor karet alam Indonesia diserap oleh ketiga negara tersebut. Berdasarkan data dapat terlihat bahwa ekspor karet alam Indonesia terbesar ditujukan ke Amerika Serikat. Meskipun kuantitas ekspor karet Indonesia ke negara ini cenderung meningkat, namun dalam perkembangannya, persentase volume ekspor ini cenderung 71 mengalami penurunan terhadap total kuantitas ekspor karet alam Indonesia. Trend perkembangan persentase volume ekspor karet alam Indonesia tersebut terlihat sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah ini. Sumber: International Trade Statistics diolah, 2010 Gambar 6. Persentase Volume Ekspor Karet Alam Indonesia ke Beberapa Negara Tujuan Ekspor Utama Hubungan dagang yang terjalin antara ASEAN dan China ACFTA yang dimulai sejak tahun 2004 membawa dampak terhadap ekspor karet alam Indonesia ke negara ini Departemen Perdagangan, 2010. Hal ini dapat terlihat dari semakin meningkatnya volume ekspor karet alam Indonesia sejak tahun tersebut. Tercatat terjadi peningkatan persentase ekspor karet alam Indonesia ke China terhadap ekspor total karet alam Indonesia dari 6,5 pada tahun 2003 menjadi 10,5 pada tahun 2004. Peningkatan persentase volume ekspor ini dalam perkembangan selanjutnya terus mengalami kemajuan. Hal ini terjadi salah satunya karena meningkatnya perekonomian China yang ditandai dengan peningkatan dalam bidang industrinya. Novianti dan Hendratno 2008 menyatakan bahwa perkembangan industri ban di China menyebabkan pola konsumsi karet alam negara ini meningkat, di mana peningkatan terbesarnya terjadi pada tahun 2004 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2000 2002 2004 2006 2008 2010 Tahun USA Jepang China Singapura Jerman 72 yaitu sebesar 23,75. Berdasarkan gambar tersebut, terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan terhadap persentase volume ekspor karet alam Indonesia ke negara China dan terjadi penurunan persentase volume ekspor pada negara tujuan ekspor utama yang lain. Perkembangan nilai ekspor karet alam Indonesia dari tahun ke tahun juga semakin meningkat Tabel 15. Hal itu terjadi karena semakin tinggi pula ekspor ke negara tujuan utama karet alam Indonesia. Nilai ekspor karet alam Indonesia, baik ke Amerika, Jepang, China, Singapura, maupun Jerman dari tahun ke tahun cenderung semakin meningkat. Meskipun kuantitas ekspor ke Amerika mengalami penurunan, misalnya, namun karena harga ekspor karet alam Indonesia yang semakin membaik, maka nilai ekspor karet alam ke negara ini tetap mengalami peningkatan. Tabel 15 . Nilai Ekspor Karet Alam Indonesia Ke Negara Tujuan Ekspor Utama Tahun Negara Tujuan 000 US USA Jepang China Singapura Jerman 2001 281.743 83.539 68.921 43.918 33.309 2002 398.786 159.823 29.118 54.261 43.239 2003 539.986 213.288 94.924 70.686 66.012 2004 736.014 264.364 226.989 96.320 83.236 2005 852.029 329.993 322.425 144.009 80.302 2006 1.102.015 668.492 650.585 252.668 157.244 2007 1.287.317 806.497 701.054 333.038 165.563 2008 1.634.716 1.054.714 859.142 379.816 156.392 2009 657.644 453.920 693.936 166.483 63.028 Sumber: International Trade Statistics, 2010 Krisis global yang melanda pada kuartal ke 3 tahun 2008 membawa dampak terhadap kuantitas maupun nilai ekspor karet alam Indonesia ke negara- negara tujuan utama. Terlihat pada tahun 2009, terjadi penurunan nilai ekspor karet alam Indonesia ke negara-negara tersebut. Hal ini sebagai akibat dari penurunan kuantitas ekspor karet alam yang dilakukan oleh ITRC akibat 73 menurunnya permintaan global terhadap karet alam. Selain karena adanya penurunan kuantitas ekspor karet, penurunan terhadap nilai ekspor ini juga disebabkan oleh melemahnya harga karet alam di pasaran internasional.

6.3. Perkembangan Ekspor Karet Alam Negara Pesaing