3.5 Analisis Data A. Pemilihan rengginang terbaik dengan uji indeks kerja Marimin 2004
Penentuan  formulasi  rengginang  terbaik  dilakukan  dengan  menggunakan uji  indeks  kinerja  metode  bayes.  Metode  Bayes  merupakan  salah  satu  teknik
yang  dapat  digunakan  untuk  melakukan  analisis  dalam  pengambilan  keputusan terbaik  dari  sejumlah  alternatif  dengan  tujuan  menghasilkan  perolehan  yang
optimal.  Pengambilan  keputusan  yang  optimal  akan  tercapai  apabila mempertimbangkan berbagai kriteria.
Adanya  perlakuan  merupakan  kriteria  yang  perlu  dipertimbangkan  dalam pemilihan  rengginang  terbaik.  Pemilihan  rengginang  terbaik  dengan  uji  indeks
kinerja  didasarkan  pada  total  nilai  yang  paling  tinggi  dari  setiap  perlakuan. Parameter yang dibobot meliputi parameter subjektif yaitu: penampakan, warna,
rasa,  aroma  dan  tekstur  dan  parameter  objektif  yaitu:  kadar  protein,  kekerasan, volume pengembangan dan total mikroba. Nilai kepentingan diberikan oleh  hasil
kuisioner panelis atau ahli pakar terhadap beberapa parameter. Nilai kepentingan masing-masing  parameter  yang  digunakan  terdiri  dari  3  nilai  numerik,  yaitu  1
mewakili biasa, 2 mewakili penting dan 3 mewakili sangat penting. Bobot dari masing-masing parameter didapat dari hasil manipulasi matriks
perbandingan  nilai  kepentingan  antar  parameter,  kemudian  matriks  tersebut dikuadratkan.  Hasil  penjumlahan  setiap  baris  matriks  dibagi  dengan  total
penjumlahan  baris  matriks tersebut hingga diperoleh  nilai eigen. Nilai eigen  dari proses  manipulasi  matriks  merupakan  nilai  bobot  dalam  metode  bayes.  Nilai
bobot kemudian dikalikan dengan nilai rangking. Total nilai hasil perkalian antara nilai  rangking  dengan  nilai  bobot  digunakan  untuk  menentukan  rengginang
terbaik. Total nilai yang tertinggi yang didapatkan dari hasil perkalian nilai bobot dan rangking merupakan rengginang terbaik.
B. Pengujian organoleptik dengan Kruskal Wallis Pengujian  organoleptik  dilakukan  dengan  menggunakan  analisis  data
dengan metode Kruskal Wallis. Jika hasil uji Kruskal Wallis berbeda nyata, maka dilakukan  uji  lanjut  dengan  menggunakan  uji  Multiple  Comparison.  Langkah-
langkah metode pengujian Kruskal-Wallis adalah sebagai berikut: 1  Perangkingan
2  Membuat tabel rangking 3  Menghitung jumlah T t-1 t+1
4  Menghitung faktor koreksi atau pembagi Pembagi =
5  Menghitung H
Menghitung H´ dimana
6  Melihat x
2
tabel dengan α: 0,05 db v = k-1 Jika x
2
hitung  x
2
tabel = tolak H
o
= uji lanjut multiple comparison Jika x
2
hitung  x
2
tabel = gagal tolak H
o
Keterangan: ni   = Banyaknya pengamatan dalam perlakuan
n   = Banyaknya data R
i 2
= Jumlah rata-rata tiap perlakuan ke-i t
= Banyaknya pengamatan yang seri dalam ulangan H’   = H terkoreksi
FK  = Faktor koreksi Apabila  hasil  uji  Kruskal  Wallis  menunjukan  kesimpulan  bahwa  diantara
perlakuan  tersebut  memberikan  pengaruh  yang  berbeda  nyata,  maka  pengujian dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison dengan rumus sebagai berikut:
ij i
ij
Y
 
 
C. Rancangan Percobaan Steel dan Torrie 1993 Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL dengan
satu  faktor  tunggal  dengan  dua  kali  ulangan.  Faktornya  adalah  penambahan tepung  ikan  tembang  dalam  berbagai  konsentrasi.  Perlakuan  yang  diberikan
meliputi  rengginang  tepung  ikan  tembang  dengan  penambahan  tepung  ikan tembang  sebanyak  0,  5,  10,  15  dan  20.  Pengolahan  data  dilakukan
dengan  menggunakan  perangkat  lunak  Statistical  Package  For  Social  Science SPSS pada komputer. Model uji rancangan acak lengkap sebagai berikut:
Keterangan: Y
ij
= Respon pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j µ
= Rataan umum τ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Galat percobaan perlakuan ke-i, ulangan ke-j Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H
o
=  Penambahan  tepung  ikan  tembang  dalam  formulasi  rengginang  tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik rengginang yang dihasilkan
H
1
= Penambahan  tepung  ikan  tembang  dalam  formulasi  rengginang berpengaruh nyata terhadap karakteristik rengginang yang dihasilkan
Analisis  data  dilakukan  dengan  menggunakan  analisis  ragam  oneway ANOVA.  Apabila hasil analisis ragam memberikan pengaruh yang berbeda nyata
tolak  H
o
,  maka  dilanjutkan  dengan  uji  lanjut  Duncan  yang  bertujuan  untuk mengetahui perlakuan mana saja yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata
terhadap parameter yang dianalisis.
4   HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik tepung ikan tembang