Saran Karakterisasi dan Formulasi Rengginang Tepung Ikan Tembang (Sardinella fimbriata).

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada penelitian selanjutnya adalah: 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan suhu penggorengan yang berbeda agar dapat dibandingkan dengan rengginang pada penggorengan 170 o C. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai keseragaman suhu pengeringan, lama pengeringan dan proses pencetakan dengan alat mekanik agar penampakan dan tingkat keseragaman produk menjadi lebih baik. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan penambahan perwarna sehingga rengginang yang dihasilkan memiliki penampakan dan warna yang menarik. 4. Perlu dilakukan kajian mengenai umur simpan produk rengginang yang ditambahkan tepung ikan tembang yang meliputi aspek mikrobilogis dan teknik pengemasan yang tepat. DAFTAR PUSTAKA [AOAC] Association of Official Analytical and Chemistry. 2007. Official Methods of Analysis. 18 th ed. Marylan : Association of Official Analytical Chemists Inc. Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Amirullah TC. 2008. Fortifikasi Tepung Ikan Tenggiri Scomberomorus sp dan Tepung Ikan Swangi Priacanthus tayenus dalam Pembuatan Bubur Bayi Instan. Belitz HD dan Grosch W. 1987. Food Chemistry. Berlin: Springer Verlag. Binawan RAK. 1993. Pengaruh Penambahan Daging Ikan Segar dan Konsentrat Protein Ikan Remang Terhadap Kerupuk Sagu. Skripsi. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2003. Pedoman Pelabelan Produk Pangan. http:www.bps.go.id. [19 Maret 2011]. Brennan JG, Herrera J dan Jowitt R. 1971. A study of some of the factors affecting the spray drying of concentrated orange juice on a laboratory scale. Journal of Food Technology 6:295-307. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI 01-2715-1996Rev. 92. Persyaratan Mutu Tepung Ikan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH dan Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan dari: Food Science. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Damayanthi E dan Mudjajanto S. 1994. Teknologi Makanan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Pendidikan Menengah Kejuruan, Proyek Peningkatan Pendidikan Kejuruan Non Teknik II. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 1972. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2007. Statistik Kelautan dan Perikanan Tahun 2006. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. Dullah AH, Pereng I, Tahir T, Akbar AA, Amir M dan Rajab A. 1985. Penelitian Pembuatan Tepung Ikan Bahan Pangan. Ujung Pandang: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri. Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor : Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor . Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Faridah DH, Kusnandar F, Herawati D, Kusumaningrum HD dan Wulandari N. 2008. Penuntun Praktikum Analisis Pangan. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fellows PJ. 1992. Food Processing Technology: Principles and Practices. Edisi ke dua. England: Boca Ranton, CRC press. Fishbase. 2010. Ikan Tembang. http:manting.wordpress.com20091111ikan- tembang-juwi. [26 Juli 2010]. Gaman PM. dan Sherrington KB. 1992. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan. Nutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Grist DH. 1975. Rice. London: Long Man Group Ltd. Hariyadi RD. 2001. Peningkatan Peran Pusat Kajian Makanan Tradisional dalam Rangka Penganekaragaman Makanan: Kajian Proses Pengolahan, Khasiat dan Keamanan Makanan Tradisional Jawa Barat. Laporan Akhir. Pusat Kajian Makanan Tradisional. Bogor: Lembaga Penelitian IPB. Haryadi 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah Mada. Hsieh F dan Luh BS. 1991. Rice Snack Foods. Di dalam: Rice Utilization Volume II. New York: Van Nostrand Reinhold. Irianto H.E dan Giyatmi S. 2002. Teknologi Pengolahan Hasil Perairan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka. Juliano BO, Onate LU, Mundo AM. 1965. Relation of starch composition, protein content and gelatinization temperature to cooking and eating qualities of milled rice. Food Technology 19: 1006-1011. Juliano BO. 1976. Rice Biology. Di dalam: Rice Postharvest Technology. Ottawa: IDRC. Kartasapoetra dan Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press. King M.A. 2002. Development and Sensory Acceptability of Crackers Made From the Big-eye fish Brachydeuterus auritus. Food and Nutrition Bulletin 233: 317-320 Kulikov P.I. 1971. Production of meal, oil and protein-vitamin preparations in the fishing industry. New York: Amerind publ.co pvt.ltd. Labuza TP dan Katz EE. 1981. Effect of water activity on sensory crispness and mechanical deformation of snack food products. Journal Food Science. 46:403-409. Lavlensia. 1995. Kajian Beberapa Pengembang Volumetrik dan Kerenyahan Kerupuk Ikan. Tesis. Bogor: Program Pasca Sarjana Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Lawless HT, Heyman H. 1998. Sensory Evaluation of Food Principles and Practices. New York: Kluwer AcademicPlenum Publishers. Lertworasirikul S, Tipsuwan Y. 2008. Moisture content and water activity prediction of semi-finished cassava crackers from drying process with artificial neural network. Journal of Food Engineering 84: 65 –74. Mannulang M, Theresia M, Irianto HE. 1995. Pengaruh konsentrasi tepung tapioka dan sodium trifosfat terhadap mutu dan daya awet kamaboko ikan pari kelapa Trygon sephen. Buletin Teknologi dan Industri Pangan 42: 21-26. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gramedia. Matz SA. 1992. Bakery Technology and Engineering 3rd Ed. Texas: Pan-tech International Inc. Mayyawadee S dan Gerhard S. 2010. Effect of blending cassava starch, rice, waxy rice and wheat flour on physico-chemical properties of flour mixtures and mechanical and sound emission properties of cassava crackers. Journal of Food Engineering 100: 12 –24. Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Cetakan I edisi revisi. Jakarta: Penebar Swadaya. Moreira RG. 2003. Deep fat frying. Di dalam: Encyclopedia of Agricultural, Food and Biological Engineering. Florida: CRC Press. Muchtadi TR. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press. Nurul H, Boni I dan Muryati I. 2009. The effect of different ratios of dory fish to tapioca flour on the linear expansion, oil absorption, colour and hardness of fish crackers. International Food Research Journal 16: 159-165. Palungkun R dan Budiarti A. 1992. Bawang Putih Dataran Rendah. Jakarta: Penebar Swadaya. Peristiwady T. 2006. Ikan-Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia. Jakarta: LIPI Press. Piggot GM dan Tucker. 1990. Seafood Effects of Technology on Nutrition. New York: Marcel Dekker. Priwit. 2009. Rengginang Beras Ketan. http:priwit.wordpress.com20090112 rengginang-beras-ketan. [26 Juli 2010]. Purnamasari E, Bambang IG dan Andi NA. 2006. Potensi dan Pemanfaatan Bahan Baku Produk Tepung Ikan. Makalah. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Budidaya Perairan FPIK Unmul. Rofita Y. 2005. Perubahan Mutu Kerupuk Ikan GulamahSamgeh Argyrosomus amoyensis Pada Penyimpanan Suhu Ruang. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan Jilid II. Bandung: Bina Cipta. Saparinto C dan Hidayati D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Sari D. 2010. Kriuk Gurih Kerupuk Rengginang. http:www.detikfood.com kriuk gurih-kerupuk-rengginang. [8 Juli 2010]. Scandrett C. 1997. Maillard Reactions 101: Theory. Australia: Brisbane. Setiawan H. 1988. Mempelajari Karakteristik Fisiko-Kimia Kerupuk Dari Berbagai Taraf Formulasi Tapioka, Tepung Kentang dan Tepung Jagung. Skripsi. Bogor: Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Siaw CL, Idrus AZ dan Yean YS. 1985. Intermediate technology for fish crackers keropok production. Journal Food Technology 20: 17-21. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Steel RGD dan Torie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Edisi ke-3. Sumantri B, penerjemah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Principle and Procedure of Statistics. Suawardian. 2005. Pemanfaatan Gonad Cumi Dan Tepung Tapioka Sebagai Bahan Pembuatan Kerupuk Teluk Cumi. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Subaidah S. 2008. Pemanfaatan Kaldu Kerang PisauLorjuk Solen spp Sebagai Flavor Dalam Campuran Pembuatan Rengginang Pada Penyimpanan Suhu Ruang. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Sunarya 1990. Masalah Mutu Tepung Ikan, Rebon dan Kepala Udang sebagai Bahan Baku Pakan. Makalah Seminar Teknologi Pakan IkanUdang. Semarang: Universitas Diponogoro. Susanti MR, Ella S dan Sri P. 2008. Diversifikasi produk kerupuk dengan penambahan daging ikan layur Trichiurus sp. Buletin Teknologi Hasil Perairan 111: 53-64. Tsukakoshi Y, Naito S dan Ishida N. 2008. Fracture intermittency during a puncture test of cereal snacks and its relation to porous structure. Food Research International 419: 909 –917. Wahyono R. dan Marzuki. 2003. Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya. Widiani LPA. 2008. Ekstraksi, karakterisasi dan aplikasi garam alginate sebagai penstabil pada minuman sari buah belimbing Averrhoa carambola L.. Skripsi. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Winarno FG, Srikandi F dan Dedi F. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Winarno FG. 1997. Teknologi Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan. __________. 2007. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama __________.2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio Press. Wirakusumah ES. 2007. 202 Jus buah dan sayuran. Jakarta: Penebar Plus. Wiriano H. 1984. Mekanisme dan Teknologi Pembuatan Kerupuk. Jakarta: Balai Pengembangan Makanan dan Phyto-kimia, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Pendidikan. [WNPG] Widya Nasional Pangan dan Gizi VIII. 2004. Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. 17-19 Desember 2004. Yustica H. 1994. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorbsi Minyak Selama Penggorengan Kerupuk Sagu. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Zulviani R. 1992. Mempelajari Pengaruh Berbagai Tingkat Suhu Penggorengan Terhadap Pengembangan Kerupuk Sagu Goreng. Skripsi. Bogor: Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Lampiran 1. Rendemen Ikan Tembang Rendemen daging ikan tembang x 100 = x 100 = 62,37 Rendemen tepung ikan tembang = x100 = x 100 = 15,34 Lampiran 2. Uji Proksimat Bahan Baku Bahan ulangan Kadar abu Kadar protein Kadar lemak Kadar air Kadar karbohidrat Tepung ikan tembang 1 7,78 63,27 8,35 4,79 15,81 2 7,80 62,52 8,35 4,80 16,53 Rata-rata 7,79 62,89 8,35 4,79 16,17 Lampiran 3. Lembar Penilaian Uji Hedonik Penelitian Pendahuluan UJI ORGANOLEPTIK No : Nama Panelis : Tanggal : Produk : Rengginang Tepung Ikan Tembang Sardinella fimbriata Instruksi : 1. Netralkan lidah dengan air putih sebelum mencicipi sampel berikutnya. 2. Nyatakan tingkat kesukaan Anda pada tabel yang disediakan Produk Aroma Warna Rasa Penampakan Tekstur 135 246 357 468 579 Keterangan: 1. Amat sangat tidak suka 2. Sangat tidak suka 3. Tidak suka 4. Agak tidak suka 5. Netral 6. Agak suka 7. Suka 8. Sangat suka 9. Amat sangat suka Keterangan: 135 : Perlakuan penambahan tepung ikan tembang Sardinella fimbriata 0 246 : Perlakuan penambahan tepung ikan tembang Sardinella fimbriata 5 357 : Perlakuan penambahan tepung ikan tembang Sardinella fimbriata 10 468 : Perlakuan penambahan tepung ikan tembang Sardinella fimbriata 15 579 : Perlakuan penambahan tepung ikan tembang Sardinella fimbriata 20 Lampiran 4. Foto Rengginang Tepung Ikan Tembang Pada Penelitian Pendahuluan Penggunaan tepung ikan 0 Penggunaan tepung ikan 5 Penggunaan tepung ikan 10 Penggunaan tepung ikan 15 Penggunaan tepung ikan 20 Pengujian total mikroba TPC Pengujian kadar protein Pengujian kekerasan Lampiran 5. Rekapitulasi Data Organoleptik Penelitian Pendahuluan a. Penampakan Panelis Perlakuan 5 10 15 20 1 9 9 9 6 4 2 9 8 6 6 6 3 9 7 7 5 3 4 8 9 7 4 3 5 7 7 6 4 3 6 8 8 7 4 3 7 9 8 8 5 4 8 7 8 7 5 4 9 9 9 8 4 3 10 8 7 7 4 3 11 7 7 5 6 6 12 8 8 8 4 2 13 9 8 7 6 4 14 9 9 7 8 4 15 8 7 6 5 3 16 8 8 8 8 4 17 9 8 4 4 3 18 9 8 7 5 3 19 9 7 7 4 4 20 9 8 5 4 4 21 9 7 5 5 4 22 8 7 6 5 5 23 9 7 7 5 3 24 9 9 7 4 6 25 9 9 7 5 4 26 8 8 7 6 6 27 6 6 7 6 6 28 9 4 4 4 4 29 7 7 6 5 4 30 8 8 7 6 3 Jumlah 250 230 199 152 118 Rata-rata 8,33 7,67 6,63 5,07 3,93 Rangking 1 2 3 4 5 b. Warna Panelis Perlakuan 5 10 15 20 1 8 8 5 4 3 2 8 8 7 5 3 3 9 6 3 5 3 4 8 8 6 6 5 5 9 9 7 5 3 6 9 8 7 4 6 7 9 7 7 7 3 8 8 7 6 5 5 9 8 7 5 6 3 10 9 8 5 4 3 11 9 6 6 5 4 12 8 7 7 5 3 13 9 8 7 5 3 14 8 6 6 6 3 15 9 7 4 5 4 16 9 9 8 8 4 17 9 7 7 5 5 18 8 7 7 4 3 19 9 7 6 5 3 20 8 7 7 4 3 21 9 8 7 4 4 22 8 7 7 3 4 23 9 9 7 4 3 24 9 9 7 5 4 25 7 7 6 6 3 26 9 8 6 5 3 27 8 7 6 5 3 28 9 8 6 6 6 29 9 9 8 5 3 30 9 7 7 5 4 Jumlah 257 226 190 151 109 Rata-rata 8,57 7,53 6,33 5,03 3,63 Rangking 1 2 3 4 5 c. Rasa Panelis Perlakuan 5 10 15 20 1 6 8 8 4 3 2 7 7 7 7 5 3 5 9 5 4 3 4 7 8 8 6 4 5 3 9 9 7 3 6 7 7 7 4 4 7 7 9 7 5 5 8 5 8 7 5 4 9 5 9 7 5 5 10 4 9 6 4 4 11 8 6 7 3 4 12 8 8 8 5 4 13 6 9 9 5 3 14 8 7 7 6 3 15 8 9 8 7 4 16 8 7 6 9 4 17 7 9 7 7 7 18 9 9 7 3 4 19 6 7 6 5 6 20 7 8 8 4 3 21 9 8 8 4 4 22 7 7 9 4 3 23 8 7 8 4 5 24 7 6 8 6 4 25 6 8 7 4 4 26 8 9 9 4 4 27 7 7 8 3 5 28 6 9 8 6 6 29 9 9 7 4 4 30 7 9 8 4 3 Jumlah 205 241 224 148 124 Rata-rata 6,83 8,03 7,47 4,93 4,13 Rangking 3 1 2 4 5 d. Aroma Panelis Perlakuan 5 10 15 20 1 6 8 7 4 4 2 7 9 6 3 3 3 6 9 6 6 6 4 6 7 7 5 5 5 7 9 9 2 4 6 4 8 7 3 3 7 4 8 9 6 6 8 6 6 7 3 3 9 6 7 7 4 3 10 8 8 8 6 4 11 7 7 7 4 3 12 7 7 7 6 4 13 7 8 7 6 3 14 5 7 7 6 6 15 8 7 6 8 4 16 6 7 7 7 4 17 7 8 6 7 7 18 7 9 9 5 3 19 5 8 7 2 3 20 6 7 6 4 4 21 3 9 6 3 3 22 5 8 7 7 3 23 5 8 6 6 5 24 7 9 7 7 3 25 4 7 6 4 6 26 7 8 6 3 3 27 7 6 8 6 5 28 3 6 6 3 4 29 8 7 7 6 5 30 5 7 7 3 3 Jumlah 179 229 208 145 122 Rata-rata 5,97 7,63 6,93 4,83 4,07 Rangking 3 1 2 4 5

e. Tekstur

Panelis Perlakuan 5 10 15 20 1 8 9 8 7 7 2 7 9 6 4 4 3 8 9 6 6 6 4 7 7 6 6 4 5 9 9 8 4 4 6 8 7 7 3 3 7 8 7 8 8 8 8 7 8 8 7 3 9 8 8 8 3 4 10 9 9 8 6 3 11 8 8 8 4 4 12 8 7 7 5 6 13 7 9 8 4 4 14 9 9 7 7 7 15 9 9 7 9 8 16 9 9 8 5 3 17 8 8 8 8 4 18 9 9 6 5 3 19 8 9 6 4 6 20 4 6 6 4 4 21 8 9 6 5 5 22 7 9 6 6 3 23 7 8 7 6 4 24 7 8 7 5 3 25 7 9 6 6 4 26 9 9 6 7 9 27 8 8 7 6 5 28 9 9 6 9 7 29 8 8 6 7 6 30 8 8 7 6 4 Jumlah 236 250 208 172 145 Rata-rata 7,87 8,33 6,93 5,73 4,83 Rangking 2 1 3 4 5 Lampiran 6. Hasil Perangkingan dan Uji Kruskal Wallis Organoleptik Pada Penelitian Pendahuluan a. Perangkingan Ranks 30 121.87 30 104.98 30 79.42 30 46.58 30 24.65 150 30 128.93 30 103.57 30 75.42 30 47.75 30 21.83 150 30 76.03 30 119.00 30 98.67 30 50.58 30 33.22 150 30 86.67 30 115.47 30 101.47 30 45.12 30 28.78 150 30 102.47 30 116.08 30 73.57 30 50.15 30 35.23 150 Perlakuan 0 tepung ikan 5 tepung ikan 10 tepung ikan 15 tepung ikan 20 tepung ikan Total 0 tepung ikan 5 tepung ikan 10 tepung ikan 15 tepung ikan 20 tepung ikan Total 0 tepung ikan 5 tepung ikan 10 tepung ikan 15 tepung ikan 20 tepung ikan Total 0 tepung ikan 5 tepung ikan 10 tepung ikan 15 tepung ikan 20 tepung ikan Total 0 tepung ikan 5 tepung ikan 10 tepung ikan 15 tepung ikan 20 tepung ikan Total Penampakan Warna Aroma Rasa Tekstur N