76 tegang, selanjutnya dari v diukur jaraknya sampai pada tali yang direntangkan. Jarak
yang diketahui tersebut dibandingkan dengan diameter untuk mengetahui kelurusan kayu sebagaimana Gambar 14c dengan rumus sebagai berikut :
26
a b
c
Gambar 14. Bentuk-bentuk dolog a Kebundaran, b Taper dan c Kelurusan
2. Optimasi Penggergajian Log Kayu Mangium
a. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah 60 dolog kayu Mangium berdiameter 22 - 42 cm dan panjang 210 cm sebagaimana bahan tersebut di atas. Dolog tersebut akan dibentuk
menjadi papan lumber shearing tounge and groove T and G ukuran 18 x 105 x 200 s.d 2100 mm untuk bahan lumber sheathing komponen shearwall.
Alat yang digunakan bandsaw 36 inchi dan Tabel Pembelahan Pertama Terbaik PPT.
b. Metode Penelitian
Ukuran komponen struktur sesuai dengan ukuran hasil desain rumah prefab untuk komponen shearwall yaitu papan lumber shearing T and G ketebalan 18 mm, sehingga
ukuran target ketebalan dari proses penggergajian adalah 25 mm dengan tambahan spilasiallowance.
Tahapan proses penggergajian adalah sebagai berikut : 1 Pembagian dan pemberian kode tiap log
Jumlah 60 log berukuran panjang 210 cm dan dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan jumlah pola penggergajian yang akan diteliti. Pengelompokkan log berupa
pemberian kode warna pada bontos log. Sehingga setiap pola penggergajian terdiri dari 20 batang log dengan ukuran Ø yang proporsional.
77 2 Loading deck.
Dilakukan pemuatan loading ke log deck sawmill dengan menggunakan Loader. Pada saat loading ke deck sawmill, dimuat tiap log dan dilakukan secara terpisah
setiap kelompok pola penggergajian. 3 Peletakan log di atas carriage.
Dolog ditempatkan pada kereta dolog carriage dengan posisi pangkal di depan dan lurus menghadap ke arah gergaji bandsaw. Penentuan posisi log pada carriage
sebaiknya mengikuti pertimbangan operator karena pertimbangan kekokohan dalam memegang log untuk mengurangi resiko cacat saat penggergajian. Peletakan log pada
carriage untuk Ø berbentuk elips adalah panjang Ø pangkal yang terpanjang pada
posisi horizontal, sedang panjang Ø yang pendek terletak pada posisi vertikal. 4 Pembelahan utama dolog
Pembelahan utama ini adalah tahap pertama pembelahan dolog dengan mesin bandsaw
. Dalam menggergaji tebal papan yang dihasilkan seragam, yakni 25 mm. Kondisi log mudah digergaji pada saat kondisi basah green.
Proses pembelahan dolog dimulai dengan meletakkan dolog pada meja gergaji oleh dua orang operator dan mendorong dolog tersebut ke arah gergaji. Posisi
pembelahan pertama ditentukan oleh operator yang mendorong dolog untuk digergaji. Operator yang lain menarik dolog yang sedang digergaji dan mengatur
kayu gergajian yang akan diratakan sisinya. Proses ini dilakukan terus-menerus hingga dolog selesai dibelah menjadi kayu gergajian.
Perlakuan pola penggergajian ada 3 macam, yaitu : a Pola Konvensional
Pola penggergajian konvensional adalah pola yang dilakukan tanpa mengikuti pola penggergajian tertentu, tetapi lebih menitikberatkan pengalaman dan
kemampuan operator dalam melakukan penggergajian. b Pola Satu Sisi
Pola penggergajian satu sisi adalah pola sederhana dimana dolog dikunci pada suatu sisi lalu digergaji secara terus-menerus ke arah sisi yang berhadapan sampai
selesai. Pola ini ditandai oleh irisan gergaji yang seolah-olah membuat garis singgung dengan lingkaran tahun yang sejajar satu sama lain bila dilihat pada penampang
lintang log.
78
Gambar 15. Pola penggergajian satu sisi
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor 2008.
c Pola Satu Sisi dengan Program Model Optimasi Penggergajian MOP Pola penggergajian satu sisi dengan Program MOP hampir sama dengan pola
penggergajian satu sisi. Teknik ini didukung oleh teori bahwa pada pola penggergajian satu sisi, posisi pembelahan pertama menentukan jumlah lintasan
gergaji dan komposisi lebar papan yang akan dihasilkan. Posisi Pembelahan Pertama Terbaik PPT akan menghasilkan jumlah papan dan lebar papan tertinggi sehingga
rendemen menjadi optimum. Asumsinya adalah dolog berbentuk silinder masif yang kedua ujungnya terpotong tegak lurus.
Simulasi adalah suatu metode pemecahan masalah dengan cara menggunakan suatu model. Dalam penggergajian, sebagai model adalah dolog dengan diameter dan
panjang tertentu yang dianggap berbentuk silindris masif dengan kedua ujungnya terpotong tegak lurus, tebal irisan gergaji dan ukuran kayu gergajian yang dianggap
berbentuk lempengan empat persegi. Permasalahannya adalah bagaimana mendapat lempengan kayu gergajian secara maksimum dari dolog model. Dengan simulasi,
banyaknya lempengan yang diperoleh dapat dihitung dengan rekayasa model matematis untuk menetapkan PPT melalui ukuran dolog, tebal irisan gergaji dan
ukuran lempeng dan tahapan-tahapan perhitungan dalam program komputer secara berulang-ulang Rachman, 1994.
Hasil simulasi memberikan informasi bahwa pada tebal kayu gergajian yang akan diproduksi dan diameter dolog yang digergaji akan diperoleh posisi PPT, jumlah
lembar kayu gergajian dan rendemen. Tabel ini membantu operator di lapangan untuk mendapatkan PPT tanpa menggunakan komputer Ginoga et al., 1999.
Data entri dimasukkan dalam software berupa diameter, panjang dan volume log, serta tebal gergaji dan tebal papan yang akan dihasilkan. Berdasarkan data
tersebut, dilihat tabel PPT untuk memperoleh lebar PPT, jumlah papan yang dihasilkan dan rendemen gergajian secara simulasi.
79 Pola penggergajian satu sisi dengan Program MOP menggunakan petunjuk Tabel
PPT hasil simulasi komputer yang berisi jumlah lembar kayu gergajian yang akan dihasilkan dan rendemen dolog yang akan digergaji pada ukuran panjang dan
diameter tertentu. Manfaat tabel PPT adalah membantu pelaksanaan pengergajian di lapangan dalam menentukan posisi pembelahan awal tanpa menggunakan komputer
Ginoga et al.,1999 dan memperkirakan lembar papan yang akan dihasilkan dan rendemen sesuai tebalnya untuk dolog diameter kecil yang akan digergaji. Ukuran
target ketebalan proses penggergajian sebesar 25 mm untuk ukuran standar modular ketebalan papan sebagai elemen panel shearwall sebesar 18 mm. Dasarnya sawn
timber setebal 25 mm akan berkurang 3 mm pada saat pengetaman planing oleh
double surfacer , 3,6 mm pada saat proses molding dengan molder dan nilai
penyusutan papan serta 0,4 mm pada proses sanding. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penggergajian dengan
pola penggergajian satu sisi dengan Program MOP, yaitu : a Menyiapkan Tabel PPT, kemudian menentukan diameter log yang akan digergaji
b Diameter standar untuk penentuan PPT adalah pada bagian diameter terbesar biasanya pada pangkal batang dari 2 ujung yang ada dan diukur di luar bagian
kulit tanpa kulit dengan ketentuan sbb : • Jika diameter pangkal berbentuk silindris maka dipakai rata-rata diameter
pangkal. • Jika diameter pangkal berbentuk elips, maka dipakai diameter pangkal
terpanjang dan diposisikan arah mendatar tidur. c Pada tabel PPT, standar diameter berupa satuan tanpa angka di belakang koma,
sehingga jika hasil pengukuran terdapat kelebihan angka, maka dibulatkan ke bawah.
d Pemberian tanda lebar PPT pada penampang melintang batang balok dilaksanakan pada bagian diameter yang terbesar biasanya pada pangkal batang dan dibuat di
luar penampang melintang log agar terlihat oleh operator. e Dibuat dudukan setebal 0,5 cm pada posisi 90
f Setelah persiapan itu selesai, maka kegiatan penggergajian dilakukan satu persatu pada dolog sesuai dengan pola yang diteliti.
pada sisi PPT untuk dudukan log agar tidak mengelinding atau bergeser.
80 Asumsi yang digunakan adalah rata-rata Ø dolog sama atau proporsional, sehingga
setiap kelas Ø terwakili pada setiap pola penggergajian dengan cara dolog-dolog diukur diameternya dan kemudian dibagi secara proporsional.
5 Penumpukan kayu pacakan. Setelah dilakukan penggergajian maka dilakukan penumpukan kayu pacakan
kayu gergajian kasar yang sisinya masih belum rata karena belum dilakukan edging secara terpisah sesuai dengan pola penggergajian yang diterapkan.
6 Pemuatan loading kayu pacakan Pemuatan kayu pacakan ke atas Truk di industri sawmill PT INHUTANI II di
Semaras, Pulau Laut, Kalimantan Selatan. 7 Pengangkutan ke industri pengolahan kayu.
Pengangkutan dilakukan menuju PT Pradipta Ratanindo di Kecamatan Bati-bati, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Urutan proses penggergajian ini menggunakan teknik Saw Dry Rip SDR, sehingga dalam proses penggergajian ini hanya sampai kegiatan pembelahan pertama dolog untuk
dijadikan beberapa kayu pacakan yang disebut breakdown sawing. Kegiatan selanjutnya berupa kegiatan resawing, edging dan trimming dilaksanakan setelah proses pengeringan.
Urutan proses penggergajian sebagaimana Gambar 16 berikut :
Gambar 16. Skema Proses Penggergajian
Dolog di log yard
1. Pengukuran dan Pemilihan Log Grading Log