129
Tabel 23.
Ukuran bukaan setiap bentuk shearwall
Bentuk shearwall Tipe shearwall
Bentuk shearwall Tipe shearwall
Tipe = A Rasio area r = 1,0
Ukuran bukaan : Pintu = -
Jendela = - Tipe = B
Rasio area r = 1,0 Ukuran bukaan :
Pintu = - Jendela = -
Tipe = C Rasio area r = 0,79
Ukuran bukaan : Pintu = -
Jendela = 100x120 cm Tipe = D
Rasio area r = 0,58 Ukuran bukaan :
Pintu = 200x120 cm Jendela = -
Tipe = E Rasio area r = 0,37
Ukuran bukaan : Pintu = 200x120 cm
Jendela = 100x120 cm
Kemudian benda uji dipasang pada alat uji dengan penyesuaian antara benda uji dan alat ujinya. Diusahakan benda uji presisi dan ukurannya sesuai dengan alat
ujinya guna mengurangi kesalahan akibat pengukuran.
2. Pemasangan Alat Ukur
Alat ukur dipasang dengan kondisi normal dan dicek penempatannya agar
pengujian dapat berjalan normal dan error alat dapat dihindari. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, posisi alat ukur deflektor, komputer, data logger
dan tranducer harus pada posisi nol terkalibrasi dengan benar. Tahapannya adalah :
a. Peletakan balok kayu ukuran 20 x 40 x 3500 cm pada bagian dasar alat uji sebagai dudukan benda uji yang terkunci pada alat uji.
b. Benda uji dipasang dengan dibaut pada bagian rangka benda uji sebanyak 4 buah pada dudukan balok kayu tersebut. Baut yang digunakan berukuran
panjang 16 inchi atau lubang berdiameter 32 mm. c. Dipasang load cell hidrolik manual berkemampuan 10 ton pada arah
vertikalaksial dan lateralhorisontal. d. Agar beban aksial menjadi merata maka diperlukan alat berupa kumpulan rol
sepanjang 40 cm yang bergerak.
120 cm 120 cm
240 cm 120 cm
120 cm 240 cm
120 cm 120 cm
80 cm 60 cm
240 cm 120 cm
120 cm 40 cm
240 cm
80 cm 60 cm
240 cm 40 cm
120 cm 120 cm
130
Frem e Kayu Load Cell Cap 10 t on
Balok Kayu 15 20 Angkur bout 14
Panel Dinding Kayu Load Cell
Cap 10 t on
Bout 16
e. Pada setiap sudut dan sisi yang mengalami displacementt dipasang tranduser yang terhubung dengan data logger lewat kabel data. Jumlah tranduser yang
dipasang sebanyak 11 buah pada setiap sisisudut yang diperkirakan mengalami pergeseran. Selengkapnya setting pengujian sebagaimana Gambar
33 berikut :
Gambar 33.
Setting Pengujian Panel Shearwall
3. Pengujian Shearwall dari Kayu Mangium sebagai Komponen Struktur
Rumah Prefabrikasi
Pengujian komponen shearwall berupa horizontal in-plane monotonic load racking stiffness and strength test
berdasarkan ISO 22452 2009 untuk simulasi kekuatan gempa. Pembebanan diberikan pada satu arah yaitu beban horisontal racking
loads . Sedangkan beban vertikal hanya berfungsi menahan akibat reaksi dari uji
racking sehingga nilainya konstan. Pengujian diperlukan untuk mengetahui perilaku
dan keandalan dari pengaku brace dan sambungan joint. Pembebanan diberikan pada arah horisontal dan bertahap sebesar 0,1 F
max,est
pada komponen shearwall. Teknik pengujian pada shearwall ini digunakan cara
penambahan beban force terhadap displacement D. Nilai estimasi beban maksimal F
max,est
diperoleh berdasarkan uji pendahuluan preliminary test. Sedangkan F
max,est
pada contoh uji yang mendapatkan perlakuan, berdasarkan nilai F
max
dari pengujian contoh uji kontrol. Jika F
max,est
sudah diperoleh, maka indeks beban yang diberikan secara bertahap pada pembebanan horisontal adalah sebesar 10 F
max,est
. Penentuan
F
max,est
dan indeks penambahan beban sebagai perlakuan tergantung kepada desain material shearwall with or with out opening, material shearwall frame dan
sheathingnya dan ukuran dimensi shearwall. Jika menggunakan prosedur
131 penambahan deformasi terhadap waktu maka beban horisontal F sekitar 2 ± 0,5
mmmin. Berdasarkan preliminary test pada contoh uji kontrol diperoleh beban maksimum
F
max
sebesar 216 kg. F
max
ini digunakan untuk semua benda uji karena merupakan F
max
,
est
Prosedur uji racking dilakukan berupa penambahan beban horisontal secara bertahap sebesar 0,1 F
terkecil sehingga dianggap yang paling konservatif untuk mendapatkan semua nilai kekakuan dan kekuatan panel shearwall tersebut.
max, est
terhadap waktu, yang dibagi menjadi 3 langkah, yaitu : 1. Siklus beban stabil stabilizing load cycle berupa penambahan beban seberat 0,1 F
max, est
yang berfungsi sebagai stabilisasi contoh uji, 2. Siklus beban kekakuan stiffness load cycle
berupa penambahan beban sampai berat 0,4 F
max,est
yang dilakukan secara bertahap berupa beban 0,1 F
max,est
untuk mendapatkan nilai kekakuan benda uji dan 3. Uji kekuatan strength test berupa penambahan beban sebesar 0,1 F
max,est
secara bertahap sampai tercapai F
max
dari benda uji tersebut sebagaimana Gambar 34 berikut.
Gambar 34. Prosedur pelaksanaan penerapan beban lateral racking load
Pembebanan diberikan pada arah lateralhorisontal dan diberikan secara bertahap sebesar 0,1 F
max,est
Benda uji dibuat sebanyak 5 buah. Pembebanan lateral dilakukan dengan metode pembebanan satu titik pada ujung kiri atas. Data yang diperoleh berupa beban sampai
batas proporsi, displacement dan beban maksimum, tegangan-tegangan lain yang diperlukan seperti pada kekuatan masing-masing pada titik sambungan dalam berbagai
variasi sambungan dan alat tambahan pada rangka blassing. pada komponen shearwall sebagaimana prosedur pada Gambar 34.
132
Gambar 35.
Pengujian Kekuatan Mekanis Shearwall berupa Uji Racking
Gambar 36. Pelaksanaan Pengujian
Prosedur pengujian shearwall sebagai berikut : a. Benda uji elemen diletakkan pada posisi horisontal dan terikat pada ujung
UTM Jack b. Beban berupa dorongan diberikan secara bertahap sampai diperoleh data
ulangan dan sampai benda rusak. c. Pada bagian ujung benda uji dengan UTM Jack dipasang Data logger sebagai
alat pencatat beban dengan lendutannya serta tegangan-tegangan lain yang diukur.
d. Pada bagian-bagian komponen yang ingin diukur tegangan dan regangannya dipasang Tranducer yang berfungsi untuk mengetahui besarnya defleksi yang
terjadi pada saat diberi beban.
Beban vertikal Fv
240 cm B
C = Jarum deflektometer
Beban lateral F
Baut yang ditanam ke mesin
240 cm H
133 e. Benda uji diberi beban secara bertahap sebesar 10 F
max,est
f. Setiap kenaikan beban, data logger dan tranducer terekam dan terbaca oleh komputer yang langsung memberikan data beserta grafik hasil pengukurannya.
sampai jarum Data logger
dan Tranducer bergerak dan menunjukkan suatu nilai tertentu.
g. Pembacaan Hasil Pengujian h. Pembebanan dihentikan jika telah melewati batas kekuatan struktur atau telah
melewati batas layan struktur berupa kondisi dimana papan telah mengalami keruntuhankerusakan collapses atau
telah mengalami deformasidisplacement
sebesar 100 mm, mana yang terlebih dahulu tercapai. Semua data terekam dalam komputer mulai saat komponen masih elastis, batas
proporsi sampai beban maksimum benda uji rusak atau data beban tidak bertambah lagi. Data tersebut dilengkapi dengan grafik hasil uji geser berupa tegangan dan
regangan yang ditimbulkan dan data beban dengan lendutan yang dihasilkan akibat uji geser secara lateral.
E. Analisis Data
Hasil penelitian pengujian komponen struktur shearwall ini adalah nilai ketahanan gempa hasil uji lateral kayu Mangium umur 8 tahun berupa :
1. Kekakuan racking racking stiffness panel R
k
28 , dihitung dengan rumus :
2. Kekuatan racking racking strength, yaitu berupa nilai maksimum beban racking F
max
3. Rekaman displacement dan kerusakan komponen pada panel shearwall yang diperoleh pada uji kekuatan.
4. Perbandingan kekuatan dan kekakuan relatif berbagai desain konstruksi shearwall diagonal sheathing
terhadap horizontal sheathing pada desain stress skin component
. 5. Pengukuran daktilitas shearwall dengan mengukur faktor daktilitasnya , dengan
rumus : 29
Dimana : µ = faktor daktilitas struktur gedung
m = simpangan maksimum struktur pada saat mencapai kondisi diambang
keruntuhan mm
134 y = simpangan struktur pada saat terjadinya keruntuhan pertama di dalam
struktur mm. 6. Nilai kekakuan MOE dan kekuatan MOR komponen shearwall dengan rumus
balok kantilever sebagai berikut : 30
31 Dimana :
32 7. Perhitungan gaya gempa dengan analisis gempa static ekuivalen berdasarkan SNI
1726-2002 untuk menentukan zona gempa yang sesuai. Kesesuain zona gempa diperoleh dari nilai gaya geser horisontal gempa dengan
beberapa asumsi karakteristik bangunan tertentu yang ditetapkan, dengan rumus: 33
Dimana : V = Gaya geser horisontal gempa kg
C
1
I = Koefisien gempa
g
R = Faktor keamanan struktur
d
W = Faktor reduksi gempa
t
8. Hasil pengujian komponen shearwall berupa nilai gaya geser horisontal gempa kayu Mangium umur 8 tahun ini dibandingkan dengan perhitungan beban gempa
hasil analisis struktur desain pada penelitian Design dan Analisis Rumah
Prefabrikasi Tahan Gempa dari Kayu Wijaya, 2007.
= Berat struktur kg
Hasil pengujian dianalisis secara statistik dengan membandingkan kekuatan komponen struktur hasil pengujian dengan kekuatan rencana berdasarkan analisis
struktur.
Hipotesis :
A.Kuat lentur sampel lebih besar dari kuat lentur rencana B.Ketahanan gempa shearwall lebih besar dari ketahanan gempa yang diijinkan.
135 Untuk melihat besarnya gaya yang dapat ditahan sampel dari yang direncanakan,
maka analisa yang dilakukan adalah uji rata-rata satu pihak. Hipotesis :
H : = P
H
rencana 1
: P F.
Hasil dan Pembahasan
rencana
1. Desain dan Perakitan Kayu Mangium sebagai Komponen Shearwall.