Produk Kayu Rekayasa Engineered Wood Products Persyaratan dan Keunggulan Rumah Kayu Sebagai Tempat Tinggal

27 adalah 2,16 ɸ. Rasio ini diperoleh melalui penyelesaian aljabar dari Kf untuk LD = 3, = 0,80 dan K D 2 Reliability Normalization =1,15 Bahtiar, 2008. Konversi berdasarkan keterandalan dapat dilakukan melalui prosedur standar, yaitu : a Pemilihan nilai indeks keterandalan β yang ditargetkan b Pemilihan variabel untuk analisis yang diteliti c Pemilihan kasus-kasus pembebanan yang diamati termasuk bentuk distribusi, parameter, dan perbandingan beban. d Pelaksanaan analisis Ketika standar ini berkembang, pendekatan ini membutuhkan data keteguhan dalam suatu sel yang spesifik. Setiap sel membutuhkan pertimbangan keterwakilan dari sampel, teknik pengepasan distribusi yang baik dan pendugaan parameter. Permasalahan lain muncul untuk menguji validitas pengambilan data dan kebutuhan afirmasi ulang pada stabilitas populasi. Pendekatan di atas menghasilkan nilai desain untuk produk spesifik pada tata cara yang spesifik pula, namun penggunaannya dalam kontek yang berbeda sangat sulit. Metode alternatif, distandarisasikan dalam ASTM D-5457 2004, memanfaatkan prinsip-prinsip analisis keterandalan untuk menciptakan prosedur seragam yang lebih mudah diadaptasi untuk berbagai macam produk. Metode alternatif ini menganjurkan agar β target ditetapkan untuk kondisi harapan tertentu dan analisis dilakukan hanya pada variabel primer yaitu distribusi reference resistance, beban mati dan beban hidup. Kondisi harapan ditetapkan berdasarkan statistik pembebanan spesifik. Dalam metode ini nilai reference resistance dihitung dengan mengalikan dugaan fifth percentile dari populasi dengan reliability normalization factor, K R . Rn = K R .R 05 8 K R merupakan perbandingan sederhana antara faktor keterandalan hasil perhitungan dengan faktor konstanta yang telah ditetapkan dalam buku pegangan desain ɸ c , ɸ s , dan nilai K R Kayu bermutu struktural adalah kayu gergajian yang dapat digunakan untuk struktur bangunan. Jadi produk kayu rekayasa bermutu struktural adalah semua material yang berbahan dasar kayu atau serat kayu yang diolah sedemikian rupa sehingga mampu telah ditabelkan dalam ASTM D-5457 2004.

3. Produk Kayu Rekayasa Engineered Wood Products

28 menjadi bahan struktur bangunan seperti papanpanel struktural, kayu laminalaminated beam dan built up beam. APA-EWA 2002 membagi produk kayu hasil rekayasa dalam beberapa kategori, yaitu a. panel struktural termasuk kayu lapis, OSB Oriented Strand Board dan panel komposit, b. kayu lamina Glued Laminated Timber, SCL Structural Composit Lumber dan LVL Laminated Veneer Lumber serta balok I I-joist dan c. Built up beam portal rangka. Jenis produk komposit kayu yang termasuk kayu rekayasa adalah kayu lamina glulam, kayu lapis plywood, sambungan kayu dengan plat baja, balok I wood I-joist, OSB Oriented Strand Board, wafer board, LVL Laminated Veneer Lumber, PSL Parallel Strand Lumber dan LSL Laminated Strand Lumber Smulski, 1997. Pembuatan papan laminasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan bahan konstruksi dari kayu berdiameter kecil. Uji coba pembuatan produk ini antara lain dilakukan oleh Ginoga 1998. Pada pembuatan bilah sambung dan papan sambung, kayu Mangium berkualitas baik dibawah kualitas kayu Pinus dan diatas kayu Sukun dengan menggunakan sambungan menjari Alamsyah dan Rahman, 2002.

C. Rumah Kayu

Rumah kayu adalah rumah yang hampir 100 persen mulai dari lantai, dinding, sampai tiang-tiangnya terbuat dari kayu. Meskipun prinsipnya sama dengan rumah biasa, bangunan rumah kayu sebaiknya tidak langsung bersentuhan dengan tanah, agar tidak lembab dan tidak mudah diserang rayap. Lantai rumah kayu diangkat atau ditinggikan dari tanah minimal 50 cm. Bahkan untuk rumah kayu yang diangkat secara ekstrim seperti rumah panggung, di bagian bawah rumah yang lapang, bisa dijadikan garasi atau ruang servis, karena itu pondasi yang cocok untuk rumah kayu adalah pondasi setempat umpak Hardjopranoto dan Suharsa, 2005.

1. Persyaratan dan Keunggulan Rumah Kayu Sebagai Tempat Tinggal

Rumah sebagai tempat tinggal harus memiliki kaidah-kaidah layak huni. Agar bangunan memiliki keandalan, bangunan tersebut harus memenuhi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Bangunan Gedung No. 282002 Sabaruddin, 2006. Manusia memerlukan rumah sebagai tempat tinggal, berlindung dari cuaca dan binatang buas, serta bertahan hidup dari bencana alam. Rumah ideal sebagai tempat tinggal harus memenuhi persyaratan antara lain : tahan cuaca, tahan organisme perusak, 29 tahan gempa, mudah dibongkar dan dipasang kembali, aman dan nyaman dihuni, estetis dan arsitektural, sehat dan ramah lingkungan Fahutan IPB, 2005. Keunggulan Rumah Kayu adalah : Pandey, 2006 a. Efisien secara teknis. Pondasi diminimalisir, panel dinding tidak membebani dan dapat dikurangi ketebalannya. Komponen dasarnya kayu, paku, baut tidak mahal. b. Ramah lingkungan dan lestari. Kayu bersifat sebagai sumberdaya terbarukan dan tersedia secara komersial. c. Diterima secara budaya. Sistem ini menggunakan bahan tradisional pada konteks keteknikan yang modern. d. Tahan dan Aman. Semua komponen diawetkan secara aman terhadap kehidupan sehari-hari sehingga ramah lingkungan. Secara teknis, struktur rumah kayu tahan angin, gempa dan akibat-akibat alam lainnya e. Teknik perbaikan sambungan semakin baik dan sangat presisi. f. Konstruksi modular. Cocok untuk prefab atau pabrikasi di tempat. Semua komponen dirancang untuk prefab atau dipersiapkan di workshop.

g. Mudah dirakit. Hanya dibutuhkan pekerjaan kayu dasar dan alat-alat pertukangan dan

keahlian diperlukan untuk menangani konstruksi ini.

2. Komponen Rumah Kayu